43. Kebingungan

969 82 3
                                    

🧡Happy Reading🧡

"Tujuan? Tentu saja untuk bersenang-senang... Lagi pula bukannya begini cara achernar generasi sebelumnya bersenang-senang? Dengan membunuh banyak rekan dan musuh"

Alin menyerit.
"Mak--"

Pemuda itu menghentikan pertanyaan yang akan keluar dari mulut alin.
"Hanya satu pertanyaan! Sekarang giliran gue gadis nakal"

Alin berdecih sinis.
"Apa pertanyaan lo?"

"Pita ravina anjasmara, dimana dia?"

Alin menyerit.
"Emangnya dia siapa lo?"

"Cukup jawab pertanyaan gue!"

"Gak tau"

Pemuda itu mengangkat senjatanya.
"Gak mungkin"

Alin memutar bola matanya malas.
"Gue serius, dia udah 2 hari gak masuk sekolah, gue aja gak terlalu deket sama dia"

Ucapan alin begitu meyakinkan sehingga pemuda itu merasa alin berkata jujur.
"Pertanyaan gue gak terjawab, kalau gitu gua ganti pertanyaannya"

Alin mengangguk setuju.
"Silahkan"

"Apa kelemahan azeyla?"

Alin menyerit.
"Kelemahan? Hahaha bentar gue pikir-pikir dulu"

Alin berbalik badan seraya berpikir keras.
"Berenang? Gak, azel jago"
"Azel juga gak takut ketinggian"
"Azel paham olahraga"
"Kelemahan? Emang azel punya kelemahan?"
"Takut kehilangan orang terdekatnya? Yaaa itu nyeremin sih tapi bukan kelemahannya, dia aja sering bikin orang-orang di sekitarnya dalam bahaya"
"Trus kelemahannya apa anjir?"
"Emosian kagak, bego kagak, lemah kagak"

Alin terus bergumam ngasal sambil berpikir keras.

Pemuda di belakangnya kini mulai bosan dan memilih untuk duduk bersilang kaki sambil menunggu.
"Udah belom?"

Alin mengangkat tangannya memberi kode agar ia menunggu sedikit lagi.

"Masih lama gak sih?" tanya pemuda itu lagi.

"Ck nyerah gue! Gue gak tau kelemahan azel, kalo suatu saat lo tau kelemahannya bisa kasih tau gue juga gak? Soalnya kalo gue nanya ke orangnya langsung gak bakal di jawab"

Pemuda itu memutar bola matanya malas kemudian berbaring di tanah.
"Mengcape"

"Lo bisa nanya yang gampang aja gak? Jangan yang susah-susah"

"Dih ngatur"
Pemuda itu pun berdiri dan menghadap alin.
"Oke gue ganti pertanyaannya, di mana hanna sekarang?"

"Gue gak--"

"Lo pikir gue bodoh, kali ini lo gak bisa boongin gue"

Alin terkekeh.
"Informan lo keren juga"

"Jawab aja!"

"Di NY"

Pemuda itu menyerit.
"Ngapain?"

Alin mengangkat bahunya.
"Hanya satu pertanyaan, remember?"

"Ck, fine"

DUAAAARRRRRRRR
BOOOOOMMMMMM
PRANG
PRANG
PRANG

Alin berbalik dan melihat ke arah ledakan yang berasal dari gerbang depan.
"Apaan sih? Udah ganti genre perang-perangan kah?"

Seakan mengingat sesuatu alin berbalik kembali dan tidak mendapati pemuda tadi.
"Sial!"

Dark Princess (End) Where stories live. Discover now