💙END💙

1.2K 66 0
                                    

🧡Happy Reading🧡

"Perasaan apa ini? Firasat gue gak enak" gumam azeyla.

Para pasukan milik azeyla mulai mengelilingi markas militer dunia seharusnya azeyla merasa tenang, namun ada apa ini? Apa yang ia lewatkan? bingung azeyla.

'Jangan ragu!'

Azeyla melotot. Suara itu lagi!

"Siapa?"

'My name is zea'

"Sejak kapan?"
(Sejak kapan zea bangun)

Zea yang sudah pakar dengan bahasa kulkas pun hanya terkekeh kecil.
'Sejak kau pingsan karena kehabisan napas'

Azeyla hanya diam tanpa berniat menjawab. Pikirannya kembali teralihkan oleh perang.

'Benda itu, bawa benda itu!'

Azeyla menyerit.
"Jangan menganggu fokus ku!"

'Ck, dengar! Benda yang kau bawa dari lab milik frans wilson, itu dapat membantumu'

"Katakan dengan lebih jelas"

Selama kurang lebih 10mnt azeyla habiskan dengan mendengar dongeng-- maksudnya penjelasan dari zea.

'Selamatkan mereka yang pantas untuk di selamatkan'

Azeyla diam namun ia membenarkan kalimat itu.

Azeyla segera mempersiapkan dirinya.
"Ayo akhiri semua ini"

'Tentu saja! Aku berada di pihakmu, bocah'

Azeyla memantapkan dirinya. Yang harus ia ingat adalah selalu mengikuti instingnya, karena instingnya lebih tajam dari pada pemikirannya.

Azeyla mengaktifkan earphone milik achernar.
"Dimana lokasi target?"

"Terakhir kali terlihat ke arah jam 2" jawab alin.

"Cari dia! Jimmy dan pita mungkin dalam bahaya, gue bakal selamatin mereka"

"Gue ikut!" Sahut dea.

"Dea! Prioritaskan anggota achernar!" Setelah mengatakan itu, azeyla langsung menonaktifkan earphone mereka.

Azeyla mengintip pertarungan di sana dan menyimpulkan bahwa pasukannya dan pasukan musuh memiliki kekuatan yang seimbang.

'Selesaikan tugasmu secepatnya, atau salah satu dari mereka akan tiada'

Azeyla berdecak kesal seraya mempercepat langkahnya.
"Ck, aku tau!"

Setelah perjalanan yang tidak terlalu panjang, azeyla tiba di sebuah bangunan kecil tak jauh dari markas militer dunia.

Azeyla melihat jimmy dan pita yang di ikat saling membelakangi di sebuah ruangan. Keduanya berlumuran darah pertanda bahwa mereka baru saja di siksa habis-habisan.

'Lakukan dengan cepat!'

"Ck berisik!" kesal azeyla seraya mempersiapkan senjatanya.

'Aku hanya mengingatkan'

"Bacot"
azeyla mulai mengawasi sekelilingnya.

'Kau--'

"Diam!"

'Aku ingin bilang--'

"Berhenti mengangguku"

'Tapi--'

"Cerewet!"

'-_-'

Azeyla pun masuk ke dalam.

Dark Princess (End) Where stories live. Discover now