Dark Princess (End)

51. Kekacauan 2

🧡Happy Reading🧡

Seno terduduk frustasi menatap pintu gedung yang tertutupi oleh api yang besar.

"Dea" lirih seno.

"Sen, lo nangis?" bisik daffa.

Seno menunduk tak menjawab.

"Seno kenapa?" tanya valen.

"Nangis" jawab daffa tanya mengeluarkan suara.

Valen mendekat dan memeluk sepupu kesayangannya itu.

Saat ini pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan api. Karena setengah gedung sudah hancur, jadi mereka tidak bisa masuk ke dalam lagi.

"Farrel! Mereka dimana?" tanya denies.

"Masih di jalan, bentar lagi juga nyampe kok" jawab farrel.

BOOOOOOMMMMMMMM

Mereka semua tersentak saat bagian pintu lain gedung meledak begitu saja dan menghancurkan seluruh gedung olahraga. Bahkan beberapa pasukan damkar di lokasi langsung terlempar akibat ledakan.

"ZELAAAAAAA!"
"AZEEELLLLL!"
"DEAAAAAAA!"

.
.
.

~Di sisi lain

Sagara memacu full kecepatan motornya dengan perasaan panik dan khawatir.

"Ziyah, aga mohon bertahan ya" batin sagara.

Sagara pun tiba di WIHS bersamaan dengan kedatangan zevan dan brayen.

Ketiganya berlari masuk kedalam dengan wajah datar meski di hati mereka tersirat kepanikan.

BOOOOOOMMMMMMMM

"ZELAAAAAAA!"
"AZEEELLLLL!"
"DEAAAAAAA!"

Sagara, zevan dan brayen menatap kosong ke arah ledakan.

"Gak, gak mungkin" sagara terus menggeleng keras.

Zevan langsung berlari mendekat ke arah gedung.

"QUEENY! QUEENY! AYO KELUAR" Teriak zevan.

Zevan celingak celinguk karena ia yakin adiknya pasti selamat.

"QUEENY!"

Zevan mencoba untuk masuk ke dalam namun ia di tahan oleh denies, farrel dan gilang.

"Lo gila! Dengan lo masuk ke dalam, lo hanya akan memperumit masalah" ujar denies.

Sagara mendekat ke arah gedung dengan air mata berlinang terus menatap sekeliling berharap ia menemukan gadisnya.

Brayen mendekat ke arah seno dan menarik kerahnya dengan emosi.
"Gimana bisa lo biarin dea masuk ke dalam sana! Kenapa lo gak selamatin dia hah!?"

Seno tidak menjawab, ia masih menatap kosong ke arah gedung dengan air mata yang berlinang.

"JAWAB GUE!"