02

7.6K 1K 34
                                    

Nemu cerita ini dimana?

°°°°°°

02

Liam baru akan memasukkan potongan coklat itu ke dalam mulutnya ketika sebuah tangan besar merebutnya dari Liam. Dia mendongak dengan mulut menganga. Berharap potongan coklat yang telah direbut tersebut akan melayang sendiri ke dalam mulutnya.

Tapi yang terjadi justru Nico menyumpal mulut bayi itu dengan empeng. Liam langsung menekuk wajahnya. Akhir-akhir ini Nico memang sering sekali melarangnya makan makanan yang mengandung gula. Bahkan dia dengan kejam juga mengurangi porsi susu untuk Liam. Nico beralasan dengan bilang:

"Ini demi kebaikan anda juga pangeran. Saya hanya mencegah agar anda tidak menjadi bayi obesitas yang akan kesulitan melawan gravitasi."

Jadilah Liam harus puas hanya menikmati empeng hambar yang terkontaminasi air liurnya.

Liam tengah duduk di lantai yang berlapis karpet berbulu yang empuk. Dengan para ksatria yang duduk mengerumuninya. Ini sudah menjadi hal lumrah bagi mereka di tengah hari yang terik begini.

Disaat di istana tengah sibuk-sibuknya dengan pesta ulang tahun pangeran Emerald, mereka justru asik main catur disini.

Ksatria dengan kulit bewarna tan dan bekas luka melintang di wajahnya duduk di hadapan Liam sembari berpangku tangan. Ia mengusap dagunya menatap papan catur yang memisahkan dia dan Liam. Lalu menjalankan salah satu pion dan menyeringai lebar. Seringai itu berganti raut memelas saat tangan mungil Liam menjalankan pionnya dan permainan berakhir.

Ya, kalian tidak salah baca. Liam, si bayi yang hari ini tepat berumur satu tahun itu tengah main catur melawan ksatria yang mengawalnya. Menurut Liam, kalau memang ia jenius buat apa disembunyikan. Justru itu kesempatan bagus untuk menonjolkan kualitas dirinya.

Sembari memikirkan betapa cerdasnya dirinya Liam berpangku tangan dan mengangguk-angguk dengan senyum jumawa. Sementara ksatria yang ia kalahkan menjadi bulan-bulanan rekan-rekannya.

Sebenarnya perayaan di istana hari ini harusnya menjadi milik Liam juga dan bukan hanya untuk saudara kembarnya sendiri, yaitu Emerald. Namun karena kondisinya, Liam tak bisa keluar dari paviliun ini sebelum orang-orang di Kerajaan menemukan solusi untuk menekan sisi iblis dalam diri Liam dan memastikannya tidak akan membahayakan bila berbaur dengan orang lain.

Khusus ksatria yang menjaganya, mereka sudah terlatih dan berpengalaman menghadapi iblis. Sebagian dari mereka adalah veteran perang pada Perang dengan ras iblis beberapa tahun lalu. Makanya mereka baik-baik saja. Meski sempat ada yang nyaris terinfeksi, raja segera menggantinya dengan orang lain yang ia pastikan benar-benar kebal dan mampu berada disisi Liam.

Dan selama setahun ini pula, Liam tak pernah tau seperti apa sosok Raja dan Ratu, alias orangtuanya sendiri. Dia juga tak pernah bertemu saudaranya yang lain. Selain Emerald, dia juga punya tiga saudara lagi. Yang tertua adalah Lionel, lalu yang kedua putri satu-satunya Alice dan yang ketiga yaitu Niels.

Selain karena mereka tak bisa sembarangan mendekati Liam, setahun ini raja dan ratu juga disibukkan untuk fokus pada Emerald. Karena berada di rahim yang sama dengan Liam selama sembilan bulan nyatanya tentu memberikan dampak buruk untuk kondisi tubuhnya.

Dan kita lupakan tentang itu. Liam tak terlalu peduli. Dia lebih asik menikmati hidupnya sebagai bayi di kehidupan ini sebelum nanti dia menjadi dewasa dan mulai sibuk diperbudak oleh Lucia. Neneknya itu (Liam akhirnya mau mengakui dia sebagai neneknya setelah mengetahui silsilah keluarganya) sudah membuat banyak sekali daftar yang harus Liam lakukan di masa depan. Terutama salah satunya adalah membangkitkan Lucia kembali.

Nah, kembali ke saat ini. Liam cukup senang dengan para ksatria yang menjaganya. Mereka baik dan bermurah hati sehingga sering memberinya hadiah. Ya, walau hadiahnya kebanyakan tak masuk akal. Seperti rangka monster, pedang, belati, bahkan Elinor memberinya bahan-bahan untuk meracik racun. Ada juga satu orang gila yang memberinya cerutu.

Be The Devil PrinceWhere stories live. Discover now