35

2.3K 310 2
                                    

Aku merasa berdosa menggantung ini terlalu lama
Tapi serius buntu banget saya
Kapok bikin cerita macam gini
Gak lagi-lagi deh..
Tapi yg ini diusahakan sampe tamat
Makasih buat yang udah nungguin dengan sabar
Makasih buat yang rajin nanyain
Makasiiii buat kalian yg gk muak dengan saya yg demen ngeghosting ini🥹
Beribu-ribu makasiiii
..

"Kau jelas sudah mengetahui semuanya dari awal, Liam."

Liam baru sampai di ruangan Klein setelah menyerahkan Luisa kepada tenaga medis. Dan disana juga ada Hera yang berdiri di samping kiri dan kanan Klein. Entah apa yang mereka lakukan padahal para anggota LE yang lain tengah sibuk-sibuknya mengurus kekacauan di luar sana.

"Sion sudah memberi laporan?"

"Ya, dia mengatakan bahwa hutan timur telah menjadi hutan mati. Aku sudah menyampaikan pada Tuan Mihail agar segera dikeluarkan edaran menetapkan hutan timur sebagai tempat terlarang."

Tempat terlarang artinya tempat-tempat yang telah tercemar oleh energi iblis. Tempat itu berbahaya. Dan resiko terinfeksi lebih besar bila memaksa memasuki areanya.

Liam mengangguk singkat, "Bagus."

"Bukan pujian mu yang ingin aku dengar!"

Namun Liam seolah tak terusik sama sekali dengan nada Klein yang naik satu oktaf. Dia berjalan ke sisi ruang. Dimana terdapat sebuah sofa disana. Dia duduk dengan kaki disilangkan dan sebelah lengan naik di sandaran sofa.

"Kau tau berapa besar kerugian yang terjadi karena semua insiden ini? Belum lagi korban yang berjatuhan. Meski sudah diatasi dengan baik tapi kita tetap tak bisa menghindari adanya korban jiwa. Dan seharusnya semua tak akan jadi begini jika kau melaporkan semuanya lebih awal."

"Memangnya.. sejak kapan aku peduli akan hal-hal semacam itu?"

Klein tersentak. Cukup lama tak beroperasi bersama di divisi 0 membuatnya lupa tentang siapa Liam sebenarnya. Dan hari ini ia seolah diingatkan kembali. Tentang si mesin pembunuh tanpa hati yang melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya.

"Jangan samakan aku dengan anjing kaisar seperti kalian. Sedari awal aku tak pernah peduli dengan Kekaisaran ini. Maupun semua yang ada di dalamnya."

Sesaat pandangan Liam meredup, 'Aku hanya tak ingin mengulang kesalahan yang sama..'

"Maaf..." Suara Klein kembali terdengar. "Aku terlalu impulsif."

Liam hanya mengangguk ringan menanggapi. Hera yang melihat kondisi sudah mulai kondusif untuknya pun bergabung dalam obrolan.

"Mayat pria itu sudah diamankan oleh Sion," ujar Hera berjalan maju membuka sebuah gulungan di atas meja kerja Klein. "Komando divisi keamanan juga sudah diambil alih oleh Derryl. Sekarang dia berjaga di gerbang utama akademi. Mencegah amukan monster mendekati kota."

Diatas gulungan yang Hera buka ditampilkan peta akademi dengan titik-titik merah yang perlahan hilang satu persatu.

"Tampaknya lonjakan monster berhasil dikendalikan dengan baik. Hanya tersisa beberapa monster tingkat atas yang mungkin sangat merepotkan. Namun dengan adanya kaisar disini serta raja lainnya pembasmian berjalan lebih cepat."

"Itu bagus," komentar Liam. "Bagaimana dengan bangsawan dan pejabat yang ikut hadir?"

"Mereka sudah dievakuasi ke tempat pengungsian. Beberapa ada yang terluka. Namun sejauh ini tak ada korban jiwa dari pihak sana."

Liam menyentuh pelipisnya. Matanya menatap lurus entah pada apa. Keningnya berkerut samar. Lagi-lagi rasanya seperti ada sesuatu yang ia lewatkan. Namun entah apa.

Be The Devil PrinceTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon