33

2.2K 334 8
                                    

Maaf yaaa
Saya kelupaan kalau ad draft di hp🥲
nih up nih skrg
.

Turnamen terus berlanjut dan semakin mendekati final. Sejauh ini tak ada masalah yang berarti. Liam cukup mensyukuri hal ini karena akan merepotkan jika sesuatu yang buruk terjadi mengingat dia harus berpartisipasi dalam turnamen sekaligus juga memimpin divisi keamanan.

Setelah melewati serangkaian pertarungan peserta sudah banyak berguguran. Hingga sekarang tersisa 4 peserta. Dua diantaranya adalah murid akademi J'Hester yaitu Liam dan Theo( teman Niels kalau kalian lupa). Sementara dua lainnya dari akademi luar. Salah satunya pria yang katanya memiliki Fenrir sebagai aune kontraknya dia dari akademi di kerajaan Owen. Dan satunya lagi seseorang yang cukup misterius dia yang mengalahkan Sion di pertandingan sebelumnya.

Hari ini dimulai dengan Theo melawan si sosok misterius yang selalu memakai jubah lusuh itu. Yang itu artinya Liam akan melawan si kontraktor fenrir. Dan itu berarti pula bahwa Xavier memenangkan taruhannya dengan Luna dan Sergio diawal turnamen.

"Ah sial, uangku...." Sergio mengeluh. Sekarang dia harus memutar otak bagaimana bertahan untuk seminggu ke depan karena kehabisan semua uang jajannya dalam taruhan.

"Kau masih harus banyak belajar anak muda," ujar Javier dengan tengilnya mengibaskan uang hasil taruhan di depan muka Sergio. Padahal yang menang Xavier tapi dia yang sombong.

Liam memasuki area penonton dan melihat teman-teman sekelasnya berkumpul di tempat paling depan. Dia menatap aneh.

"Kenapa mereka harus bergerombol begitu?"

"Mungkin menunjukkan kebanggaan tersendiri sebagai kelas teratas," Sion yang datang bersamanya menyahut.

"Terlalu mencolok." Liam memilih berjalan ke arah berlawanan sebelum mereka menyadari keberadaannya. Dia ingin mengamati pertandingan ini dengan tenang.

Namun sepertinya mustahil karena beberapa penonton mulai membicarakannya. Karena beberapa pertandingannya sebelumnya tentu wajahnya jadi dikenali. Beberapa bangsawan dan pejabat di kursi VIP juga tampaknya tertarik dengan kemampuan Liam. Sayang sekali mereka tak dapat merekrutnya karena Liam adalah seorang pangeran sekaligus seseorang yang telah dipilih oleh Mihail.

"Kenapa dia duduk disana?" Luna menatap Liam yang telah duduk dengan tenang cukup jauh dari mereka.

Emerald melirik dengan ekor matanya, "Karena kalian terlalu berisik."

"Hoi," Allen yang duduk di belakang mencondongkan tubuhnya ke arah Emerald, "Yang bersama Liam itu bukankah wanita dari Zephyr?"

"Benar juga...." Javier memicingkan mata melihat ke seberang dimana Liam duduk. "Bukankah tadi mereka datang bersama."

"Mungkin mereka saling kenal," ujar Sena.

"Hm.... Emer tampaknya adikmu lebih maju dalam hal percintaan dibandingkan dirimu."

Emerald memutar matanya malas mendengar ucapan Sergio. Dia lebih memilih untuk fokus pada pertandingan yang baru saja dimulai.

Theo tampak memimpin pertandingan. Dia terlihat tak meremehkan lawannya dan memulai dengan serangan besar.

"Bukankah orang itu cukup mencurigakan," Liam menopang dagu. Matanya terfokus pada lawan Theo yang terus menghindar bergerak kesana-kemari tanpa memberikan perlawanan apapun.

"Sion, bagaimana dia mengalahkan mu sebelumnya?"

Tak ada jawaban membuat Liam mengernyit heran dan menoleh ke samping. Dia mendapati Sion dengan ekspresi buruk.

"Aku tau kau benci kalah. Tapi bagaimanapun bila dia mengalahkan mu harus diakui dia memang lebih kuat dari dirimu."

Sion berdecih sinis, "Jika saya tak terkena racunnya pasti saya yang akan menang."

Be The Devil PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang