Ch.24 | Everything About Him

20 11 0
                                    

Bagaimana caranya mendapatkan nilai sekolah yang stabil setidaknya di angka lumayan seperti Shiroichi, meski dilimpahi banyak kegiatan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagaimana caranya mendapatkan nilai sekolah yang stabil setidaknya di angka lumayan seperti Shiroichi, meski dilimpahi banyak kegiatan?

          Berkat ucapan Minna-sensei padanya tadi siang, Mizuki jadi terus memikirkan hal ini. 

          Dan bagaimana caranya pemuda itu meningkatkan nilai akademik, padahal katanya dulu sering kena tegur karena dapat nilai di bawah rata-rata? Mizuki hampir-hampir tidak begitu percaya. Mungkin pemuda itu memang memiliki keinginan yang kuat untuk memperbaiki diri—dalam hal akademik, sehingga sekarang ia menuai hasilnya.

          Kalau tidak salah ingat, Mizuki pernah dengar selentingan kabar tentang anak-anak klub bisbol yang terkadang mengerjakan tugas sekolah atau belajar bersama di sela-sela kegiatan mereka, entah saat berkumpul di dalam atau di luar latihan bisbol. Dan kalau Mizuki tidak salah ingat ... kegiatan belajar itu diinisiasi oleh Shiroichi.

          Bola mata Mizuki melebar. Kalau memang begitu, sebetulnya Shiroichi memang pantas dijadikan idola. 

          Tapi ... kemudian kelakuan menyebalkan Shiroichi segera menutupi kekaguman Mizuki. Hobi mempermainkan perasaan wanita adalah nilai minus terbesar di matanya. Jika orang seperti Shiroichi saja bisa dapat angka yang stabil untuk nilai ujiannya, Mizuki pun harusnya bisa.

          Iya, harusnya begitu ...

          ... sampai kemudian mata pelajaran matematika dimulai, dan banyak rumus baru yang membuat ia pening. Mizuki memelototi angka-angka yang digoreskan guru di papan tulis. Akar. Pecahan. Pangkat. Apa tidak bisa dienyahkan saja?

          Kalau boleh jujur, otak Mizuki sebetulnya lebih mudah mencerna pelajaran yang berhubungan dengan kesenian dan bahasa. Biasanya pun—dan murid-murid lain pun—tidak dipermasalahkan jika hanya menguasai sebagian kecil pelajaran, meskipun mata pelajaran lainnya begitu payah. Kebijakan rata-rata sekolah di Jepang pun lebih mengutamakan etika. 

          Namun, entah mengapa ada saja guru yang usil di sini, yang senantiasa menyentil nilai buruknya. Mizuki mengira, mungkin karena di antara guru-guru ia dikenal sebagai gadis yang lebih sering menghabiskan waktu untuk berkebun, mengingat ia yang memang seringkali muncul di taman sekolah untuk mengatur bebungaan bersama Minna-sensei.

          "Lusa akan saya adakan ulangan harian. Harap dipelajari baik-baik apa yang saya ajarkan hari ini."

          Murid di kelas serempak menyahut, "Baik, Pak," tapi Mizuki yakin sebetulnya mereka sedang mengeluh. Namun, seberapa pun mengeluhnya mereka, biasanya ada beberapa yang tetap dapat nilai bagus bahkan hampir sempurna.

          Tak berapa lama, bel pertanda pulang meraung-raung. Setelah memberikan salam, guru matematika keluar lebih dulu. Desahan napas dari murid-murid ramai setelahnya. Keluhan tersalurkan pada ekspresi serta nada bicara mereka usai sang guru pergi.

You are My Dogwood [Extended Ver.]Where stories live. Discover now