Ch.27 | A Dream That Will Disappear

73 26 5
                                    


Keputusasaan dengan tingkat yang menurutnya lumayan tinggi seperti tadi, tidak pernah Mizuki bayangkan akan ia dengar dari lawan bicaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keputusasaan dengan tingkat yang menurutnya lumayan tinggi seperti tadi, tidak pernah Mizuki bayangkan akan ia dengar dari lawan bicaranya. Terlebih dari Shiroichi. Sosok casanova sekolah, yang selalu terlihat cemerlang dan bersemangat, apalagi saat berhasil memikat hati wanita dan saat berada di lapangan bisbol. 

          Setiap orang memang ada kalanya merasakan keterpurukan. Namun, kalimat "aku tidak dilahirkan untuk bahagia" terasa tabu jika dinyatakan oleh seorang Shiroichi.

          Ucapan itu berhasil membuat Mizuki bungkam. Gadis ini tak bisa mencernanya, tak bisa berpikir mengenai kemungkinan apa yang membuat pemuda itu sampai-sampai berani mengutarakan hal tersebut padanya, yang notabene bagi Shiroichi adalah 'orang asing'. Mizuki kehabisan kata-kata. Ia bingung bagaimana merespons selanjutnya.

          Maka, Mizuki hanya berdiam sampai Shiroichi melanjutkan ratapan hatinya.

          "Koshien Summer Tournament sudah di depan mata. Perlu menunggu selama bertahun-tahun untuk dapat bermain di turnamen itu. Dan tahun ini adalah kesempatan terakhirku. Kesempatan terakhir bagi semua siswa yang berada di tingkat akhir sekolah. Kalau tidak mengawali prestasi dari turnamen ini, kemungkinan tidak akan bisa mengikuti turnamen lanjutannya."

          Setelah pengutaraan itu, hanya ada deru napas Shiroichi dan langkah kakinya yang terdengar. Agaknya pemuda ini sedang berusaha menahan emosi yang belum terluapkan semua.

          "Tapi ... kau tidak bisa ikut di turnamen itu?" Mizuki menebak dengan hati-hati.

          "Tepat di tanggal itu. Hari di mana turnamen akan dilaksanakan. Aku dipaksa mendatangi pertemuan antar perusahaan sebagai pengganti ayah. Menyebalkan sekali, 'kan?"

          "Memangnya ayahmu kenapa?"

          "Sakit."

          Ternyata begitu. Pantas saja pemuda ini bertingkat seolah-olah dunianya hancur, ternyata karena impiannya pada sesuatu yang ia perjuangkan sedang diusik. Mizuki bisa merasakan seberapa kecewanya Shiroichi saat ini. Sangat sedih jika harapan dan usaha yang dipupuk selama bertahun-tahun harus musnah begitu saja. Namun, kondisi ayahnya juga tidak bisa disalahkan. Siapa juga yang mau sakit.

          "Sejak bergabung dengan klub yakyuu, ada gelora yang sudah lama tidak menelusup ke dalam diriku. Rasanya seperti segerombolan bunga yang kelopaknya bermekaran sempurna. Aku merasa hidup. Aku merasa bahagia. Tidak ada yang lebih penting selain bermain yakyuu."

          Senyum miris terlihat di wajah Shiroichi.

          "Hanya yakyuu yang bisa menghilangkan keterpurukanku setelah kepergian gadis yang paling kusayangi selama bertahun-tahun. Gadis yang menghilang, tanpa kabar. Gadis kecil yang mengenalkanku pada hanamizuki. Aku pernah menyukai bunga itu karena dia."

You are My Dogwood [Extended Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang