Ch.51 | Memories of Her

20 10 0
                                    

"Mizucchan, coba lihat ini!"

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Mizucchan, coba lihat ini!"

          Jemari Tsubaki lincah memutar fokus lensa dari teropong monokuler. Ia sudah dapat melihat objek di bawah sana—bunga dogwood—dalam mode zoom, tetapi belum jelas secara sempurna. Masih ada bagian-bagian yang terlihat kabur. Meski demikian, ia tetap antusias, dan segera memanggil kakak kembarnya untuk dapat melihat hasil jerih payah ini. Tentu harus berbangga diri, dong. Tsubaki melakukannya tanpa bantuan orang dewasa, hanya mengandalkan tutorial ala kadarnya serta trik coba-coba.

          Batas zoom sudah maksimal. Fokusnya pun sudah diputar berulang kali. Akhirnya, Tsubaki dapat melihat jelas bentuk gerombolan bunga putih pada pohon yang masih berukuran lumayan kecil itu. Masih kanak-kanak, kalau kata Tsubaki. Seusia dengan dirinya.

          "Wah ... luar biasa. Seperti melihat dari dekat."

          Melalui lensa teropong, Tsubaki menyusuri bentuk-bentuk penyusun pohon dogwood di bawah sana. Bunga-bunganya dengan mahkota berwarna putih, yang melancip di masing-masing ujung. Dedaunannya yang bergerombol dan melebar seperti semak-semak.

          Ah, Tsubaki sampai bisa melihat serangga yang menghinggapi kepala putik bunga. Sayap serangga tersebut berkelepak-kelepak pelan. Kaki depan serta kepalanya bergerak-gerak lucu. Betul-betul seperti menonton saluran flora dan fauna di TV.

          Tsubaki melompat-lompat girang. "Mizucchan, cepat lihat!" Kemudian mengambil tripod mini khusus teropong miliknya dan diletakkan pada ambalan kosen jendela.

          "Mizucchan?" Tsubaki menoleh ke belakang karena yang dipanggil tak kunjung menyahut.

          Mizuki, kakak kembarnya itu, masih berkutat dengan buku entah apa sembari duduk bersandar di atas kasur. Sama sekali tidak memperhatikannya.

          Kesal diabaikan begini, Tsubaki pun menghentak keras kakinya sembari menghampiri sang kakak kembar. Ia menyambar buku dari tangan Mizuki, melihat sebentar topik yang sedang terekspos. 'Komplikasi: radang usus.' Ia membuang buku itu secara sembarang lalu berkacak pinggang.

          "Anak kecil sepertimu tidak boleh membaca topik yang berat begitu. Bisa-bisa kau jadi dewasa sebelum waktunya." Mimik serta gaya bicara Tsubaki bak guru yang tengah menasihati murid. Padahal ia sendiri sering bertingkah seperti orang dewasa yang sok tahu.

          Mizuki meluruskan kaki serta lengannya ke depan, bermaksud merenggangkan otot-otot di sekitar situ. Sorot matanya begitu polos kala menatap balik si adik kembar. "Aku hanya ingin tahu apa saja keluhan bagi penderita radang usus." Benar-benar seperti anak murid yang kadung tertangkap basah oleh gurunya.

          Tingkah mereka memang kadang kala terlihat berlainan dengan posisi sesungguhnya. Tsubaki tampak lebih dewasa, sering mengoceh dan menasihati. Sementara Mizuki sang kakak tampak lebih polos dan pendiam. Padahal, sebetulnya karakter Tsubaki jauh lebih kekanakan. Dan Mizuki lebih banyak menyimpan perasaannya di dalam hati meski masih berusia kanak-kanak.

You are My Dogwood [Extended Ver.]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें