Ch.20 | If I Were Him

81 28 12
                                    

Apa yang akan kalian lakukan jika melihat orang yang kalian kenal, duduk seorang diri, juga tampak sedih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang akan kalian lakukan jika melihat orang yang kalian kenal, duduk seorang diri, juga tampak sedih?

          Mungkin ada sebagian yang datang menghampiri lalu mempersilakan diri menjadi obat, mungkin ada pula sebagian yang memilih untuk tak acuh saja karena bukan urusannya, apalagi jika tidak dekat dengan orang itu.

          Mizuki ingin menjadi kubu yang pertama. Namun, targetnya ini belum pernah berlempar sapa dengannya—kecuali kejadian tak sengaja saat di kebun tentu saja. Tak tahu juga apakah orang itu mengenalnya atau tidak. Jika saja berjenis kelamin sama, mungkin masih ada keberanian untuknya mendekat. Kalau yang ini, ia khawatir orang itu akan menganggapnya mencuri kesempatan dalam kesempitan.

          Dan akhirnya gadis berkacamata ini hanya mampu mengawasi dari jauh, membiarkan angin menjadi media perantara intuisi, membiarkan beberapa kelopak dogwood beterbangan dari arah kebun dan terbawa angin—menjadi saksi bisu dua insan dengan pemikirannya masing-masing.

          Mizuki masih terus memperhatikan Shiroichi bahkan sampai keesokan hari tiba, ketika pemuda itu bermain bisbol di lapangan sekolah. Dagunya dibiarkan bersandar pada lengan yang terlipat di atas besi pembatas balkon.

          Kali ini ia menemukan sinar lain pada mata Shiroichi.

          Benar-benar mengherankan.

          Kemarin siang ia melihat sosok casanova dari pemuda itu. Lalu sorenya berubah jadi seperti orang yang putus asa. Tetapi sekarang, lihatlah. Pemuda itu sudah seperti anak kecil yang baru saja diajak ke taman bermain paling seru. Lihatlah pada mata almondnya. Terpancar kebahagiaan yang amat tulus di sana.

          Seringai pemuda itu terpatri indah kala berhasil memukul bola dengan pukulan sempurna. Berlari dengan gairah maksimal menuju base pertama, base kedua, sampai kembali ke kandang¹⁸. Shiroichi berhasil mencetak angka lagi. Para gadis memekik kegirangan. Ouedan¹⁹ lawan pun mendadak lupa pada siapa mereka berpihak, karena permainan Shiroichi begitu menarik mereka untuk bersorak.

          Mizuki masih betah mengamati dari atas balkon. Pertandingan bisbol saat ini sedang jeda sebentar, tetapi justru suara dari para gadis lebih riuh. Mereka bersungut-sungut ingin memberi pemuda casanova itu minum bahkan kalau bisa mengelap keringatnya sekalian. Tetapi mereka harus menelan pahit keinginan itu karena tahu Shiroichi sangat tidak suka jika diganggu ketika berada di lapangan bisbol. Sebenarnya mereka juga takut kalau tiba-tiba kehabisan napas jika mendekat, karena Shiroichi dengan keringatnya terlihat sangat seksi.

          Lain mereka lain pula dengan Mizuki yang saat ini justru terfokus pada selembar kertas yang disodorkan pelatih ke hadapan pemuda itu. Rona di wajahnya makin berseri. Lalu mereka berdua tertawa bahagia. Sang pelatih kemudian melemparkan bola kecil seukuran bisbol pada Shiroichi, yang kelihatannya agak berbeda dengan bola bisbol kebanyakan.

You are My Dogwood [Extended Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang