15. Divine Glaive [23.10.23]

1.2K 140 13
                                    

Niki bertanya-tanya apakah Jake adalah seorang pembalap? Nyawanya seperti melayang setiap kali pria berdarah campuran itu menarik gas motor sportnya di tengah jalanan yang ramai menyalip mobil-mobil besar. Apa yang dipikirkan orang ini hingga bertingkah seperti tidak menyayangi nyawa sendiri?

Setibanya di gedung apartemen gh Niki menjadi agak trauma. Berbeda dengan Jake yang nampak biasa berkendara dengan kecepatan setan. Bagaimana dengan Jungwon yang sering diboncengnya? Oh tidak, Niki tidak akan membiarkan pembunuhan berencana ini terjadi pada pacarnya.

"Kita tiba. Naiklah duluan, aku akan menunggu Jungwon."

Seketika Niki tidak menyukai perkataan Jake barusan. "Mengapa kau menunggunya?"

"Untuk transaksi yang tidak boleh diketahui oleh anak kecil."

"Aku bukan anak kecil."

"Tetap saja aku bisa dipidana jika memperlihatkan itu padamu."

Niki tidak mengerti. Seketat itu hukum sehingga orang-orang ini sangat berhati-hati terhadapnya. Masalahnya, anak-anak seusia Niki juga tidak sepolos yang mereka kira. Beberapa dari mereka merokok diam-diam, berciuman dengan seorang kekasih di toilet sekolah bahkan ada yang mengakali kartu identitas agar diperbolehkan memasuki club malam.

Meskipun Niki belum melakukan semuanya, hanya beberapa yaitu bercumbu dengan pria yang jauh lebih dewasa darinya, ia merasa bahwa semua itu bukanlah kejahatan. Akan tetapi, Niki juga tidak ingin Jungwon dihakimi massa gara-gara hubungan mereka yang cukup intim.

Niki pada akhirnya pasrah dan segera naik menuju gh. Membiarkan Jake menunggu Jungwon entah untuk apa. Besok masih ada pertandingan dan sudah seharusnya Niki fokus.

Tidak, mana mungkin Niki menyerah begitu saja. Sebagai seorang atlet esport pemuda itu sudah diprogram untuk pantang menyerah. Sesampainya di gh, Niki langsung pergi ke balkon untuk melihat ke bawah gedung tepatnya di halaman depan dekat pintu masuk lobby untuk melihat apa yang Jake lakukan dengan Jungwon di sana. Jungwon datang dengan ojek online, langsung menghampiri Jake dengan tangan terulur meminta sesuatu. Jake memberikan sebuah kotak kecil berwarna biru berkilat yang terbungkus plastik bening. Mata Niki tidak setajam pandangan elang untuk mengetahui kotak apa itu dari penglihatan jarak jauh lantai atas gh. Hal itu malah semakin membuat Niki frustasi.

Lagi-lagi Niki harus melihat kedekatan mereka berjalan beriringan sampai menghilang di bawah atap lobby. Jake memang teman lama Jungwon, tapi kini Niki adalah kekasihnya.

"Fokus, Nik, besok kita harus mengalahkan tim besar." Yuma menariknya agar kembali ke ruang scrim.

Lawan mereka besok adalah tim YUNDRA. Tim baru yang langsung besar karena nama mereka di cabang game lain sudah mendunia. Baru-baru ini membuka cabang tim Mobile Legends untuk membentangkan sayap mereka tidak hanya di Eropa. Naasnya, sebenarnya di cabang Dota 2, YUNDRA adalah tim favorit Jungwon.

"YUNDRA cabang ML? Harus kah kita mendaftar sebagai roaster, Won?" Tawa Jake mengisi gh setibanya mereka berdua.

"Andai bisa. Kita bisa bertemu Topson." Jungwon membalas kelakar temannya, menutup kembali pintu gh rapat-rapat.

Tim siaran menyambut mereka untuk segera membahas project mendatang.

"Jadi, Jungwon, kau mendukung IROS atau YUNDRA kali ini?" Pertanyaan Jake jelas menggoda kawannya. Kebetulan kameranya telah dinyalakan untuk merekam proses pekerjaan mereka demi kebutuhan konten youtube.

"YUNDRA adalah tim DOTA 2 favoritku. Tapi kali ini aku mendukung IROS, selain karena aku bekerja untuk IROS, di sana ada Niki."

"Wonki forever, ya?"

MONTAGE - NIKWONNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ