29. Luden's Echo [29.02.24]

543 77 8
                                    

Jalan itu terasa mulus saat dilewati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalan itu terasa mulus saat dilewati. Luas serta mudah. Jungwon tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa ia akan bisa langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah mengingat relasinya tidak sekuat teman-temannya yang didukung oleh pengaruh keluarga. Semua berjalan begitu mudah, tentu saja hal itu tidak gratis, tidak diberikan secara cuma-cuma. Terdapat alasan mengapa Jay memberikan dunia ini padanya.

"Aku ingin kau menikah denganku. Kau pasti sudah tau bagaimana perasaanku terhadapmu selama ini, Jungwon."

Pria itu mengundang untuk makan malam bersama di sebuah restoran mewah, menempati meja vip yang memiliki sudut pandang ke dermaga kapal pesiar. Seorang pelayan datang dengan bucket bunga besar di tangannya dan sebuah tote bag kecil. Jay pasti telah menyiapkan semuanya.

Bagaikan prosesi lamaran yang didambakan kebanyakan wanita, semua persiapan terlihat sempurna. Bucket bunga mawar merah diserahkan, dengan ragu Jungwon menerimanya. Semerbak harum bunga menyakiti indera penciumannya. Baru pertama kali ini Jungwon diberi bunga. Jiwanya kebingungan, bukankah di momen seperti ini seharusnya ia merasa senang?

Mengapa.. hambar?

Jungwon sudah bisa menebak apa yang ada di dalam tote bag itu. Sebelum Jay sempat mengeluarkannya, Jungwon lebih dulu angkat bicara.

"Bukankah ini terlalu cepat? Aku baru saja menikmati pekerjaanku."

"Kau tidak perlu memikirkan pekerjaan setelah menikah denganku. Cukup diam saja di rumah menungguku pulang-"

"Maaf, aku belum siap." Pemuda itu berkata apa adanya. Usianya baru menginjak 23 tahun, baru beberapa bulan pula ia menikmati hidup dari penghasilan pribadinya. Ia masih ingin mencoba banyak hal. Jungwon merasa telah mengabdikan hidupnya demi masa depan selama ini sampai tidak memiliki waktu untuk menikmati kesenangan dunia selain bermain game.

Kekecewaan jelas nampak di wajah Jay. Tapi pria itu bukanlah tipe yang bisa ditolak begitu saja. "Berapa lama waktu yang kau butuhkan?"

Pertanyaan barusan bersifat menuntut. Jay adalah tipe orang yang penuh ketegasan. Pria itu tidak bisa digantung.

"Aku tidak tau."

"Tiga bulan cukup?"

Jika Jake di sini, Jungwon sudah pasti akan membisikinya seperti, "Orang ini gila."

"Apakah tiga bulan cukup?" Jay mengulang pertanyaannya.

Jungwon tau Jay orang seperti apa. Ia tidak ingin didesak, disamping itu pula Jungwon tidak ingin kehilangan kesempatan demi kemulusan masa depannya.

"Enam bulan." Jawab pemuda itu pada akhirnya. Ia pun harus melawan ketegasan dengan ketegasan pula. "Tahun depan kita menikah."

Senyum di wajah Jay merekah lebar. Tangan Jungwon diminta untuk dipasangkan sebuah cincin platinum pada jari manisnya. Sebagai tanda pengikat sementara bahwa Jungwon adalah miliknya. "Kita adakan acara pertunangan."

MONTAGE - NIKWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang