34. Dark System [05.05.24]

326 55 10
                                    

"Wah cepat sekali kau sebentar lagi akan bebas."

Jungwon pun heran. Rasanya seperti masa penjaranya cepat berlalu. Tidak selambat seperti yang lain yang masih berluntang-luntung menghabiskannya per hari bagai beban. Padahal kasus Jungwon tergolong cukup berat apalagi melibatkan publik yang ikut mengecam.

"Hiduplah dengan benar, jangan macam-macam lagi." Salah satu teman tahanannya menasihati.

Sebagai jawaban, Jungwon hanya mengangguk kecil.

"Sudah berapa usiamu sekarang?"

"29."

"Tidak usah mencari perkara lagi. Di usia tiga puluhan kau akan kesulitan menemukan pekerjaan. Gunakan kesempatanmu kali ini baik-baik."

Nasihat mereka datang silih berganti. Baru kali ini Jungwon merasa seperti memiliki teman sejati padahal dulu mereka semua pernah menghajarnya hampir sampai mati. Hukuman yang pantas bagi pendosa sepertinya.

"Jika kami mendapati kabar kau meniduri anak kecil lagi, kami sendiri yang akan menghakimimu."

Sudah seharusnya Jungwon takut mengingat salah satu dari mereka adalah seorang pemimpin perkumpulan preman padar. Terdengar sepele tapi anak buahnya dimana-mana.

Sebelum Jungwon mengucapkan salam perpisahan esok hari, ada hal yang lebih penting baginya untuk disampaikan. Ia pun menatap mata para tahanan satu selnya satu per satu. Memberikan ketulusan akan merasa beruntungnya kehidupannya kali ini bisa memandang suatu hal dari sudut pandang mereka yang pada akhirnya membuatnya berdamai dengan diri sendiri. Orang-orang ini sudah cukup banyak menyadarkannya akan hal terpenting dari sebuah kehidupan.

Jungwon pun memberikan senyum terbaiknya. "Terimakasih."

.

⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙

.

Rasanya begitu berat meninggalkan lapas. Seorang sipir penjara telah mendampinginya keluar dari gerbang, mengucapkan salam perpisahan dan nasihat singkat. Jungwon hanya menanggapi sekenanya. Ia tidak perlu menunggu lama dengan menjinjing tas berat berisi barang-barang pribadinya selama di penjara. Ada pula pakaian lamanya yang ia kenakan saat dirinya ditangkap aparat kepolisian tiga tahun yang lalu. Lapas cukup baik memberinya keneja putih dan celana bahan yang membuatnya memiliki kesan rapi selekasnya menjalani hukuman. Penjara di kota Geroza ini cukup memanusiakan manusia.

Sebuah mobil silver methalic telah menunggunya di seberang jalan dengan pengendaranya yang berdiri di depan pintunya. Heeseung dengan sigap meraih tas Jungwon setelah pasangannya itu menyebrang, menaruh tas berat itu di jok belakang mobilnya. Sebelum itu sebuah pelukan hangat diberikan guna mengikis rindu yang mendalam. Waktu kunjungan selama ini dibatasi dan Heeseung juga tidak bisa sering datang mengingat kesibukannya mengurus cabang baru restoran. Tapi pria itu selalu menyediakan semua kebutuhan Jungwon selama di penjara.

"Bagaimana perasaanmu sekarang, sayang?"

Jungwon merapatkan punggung pada kursi. Rasanya pertanyaan Heeseung terdengar seperti basa-basi karena jujur saja ikatan mereka berdua telah lama basi.

"Lelah." jawab Jungwon seadanya. Lelah karena sekali lagi Jungwon harus merasakan begata rumitnya dunia menggelung nafasnya.

"Kau bisa istirahat di rumah kita yang baru."

Hebat, pikir Jungwon. Hanya butuh waktu beberapa tahun bagi Heeseung mengembalikan masa jayanya. Memang belum sehebat sebelumnya saat pertama kali mereka bertemu, tapi Jungwon yakin keadaan finansial suaminya jauh lebih baik daripda sebelumnya.

MONTAGE - NIKWONWhere stories live. Discover now