21. Bloody Retribution [02.12.23]

895 111 34
                                    

Niki tidak pernah memaksa Jungwon untuk melakulan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Niki tidak pernah memaksa Jungwon untuk melakulan sesuatu. Tapi kali ini Niki membutuhkan penjelasan dengan agak sedikit memaksa. Alhasil setibanya di kota tempat mereka tinggal, Jungwon segera menepikan mobil. Pria itu menghembuskan nafas panjang mencoba mengatur kesabaran.

Ada hal yang baru disadari oleh jungler IROS esport tersebut. Semakin lama Niki mengenal Jungwon , semakin Niki tau bahwa kekasihnya itu tidak selalu memiliki tali kesabaran yang panjang.

Tapi Jungwon selalu tau bagaimana cara mengendalikan diri agar tidak lepas kendali. Pria itu akan memeluk Niki, menempelkan sisi wajahnya pada dada pemuda yang dikencaninya sambil mendengarkan detak jantungnya yang dapat membuatnya tenang. Sama seperti sekarang, mereka melakukannya di dalam mobil.

"Aku ingin bercerita tentang Sunoo. Tapi di sisi lain aku takut kau membenciku."

Perasaan Niki kian menegang mendengarnya. Apa kiranya hal yang bisa membuatnya benci kepada Jungwon?

"Aku bukanlah orang baik, Niki." Jungwon mengawalinya dengan buruk. "Suatu malam aku pulang dalam keadaan mabuk. Aku menyetir seorang diri. Semua ini salahku mengapa aku tidak memanggil seseorang pada saat itu untuk menjemputku. Terjadilah kecelakaan karena ulahku, salah satu korbannya adalah Sunoo yang baru pulang dari kegiatan kampusnya pada saat itu. Kakinya terluka parah, semua itu karenaku."

Itu kengerian, tragedi yang tidak pernah Niki sangka bahwa Jungwon terlibat di dalamnya. Semua itu merupakan hal baru bagi Niki, kisah kriminal pertama yang ia dengar dari orang yang ia kenal.

Tangan Niki terulur untuk memeluk tubuh kekasihnya semakin erat. Mengusap punggung kecil yang dipaksa untuk kuat mengemban banyak kejadian. Dari Jungwon yang diblacklist hingga sulit mendapatkan pekerjaan kemudian kecelakaan yang menimpanya. Sungguh naas.

"Aku mengerti, Won. Maaf memaksamu untuk bercerita." Niki menjadi menyesal telah mengorek luka lama.

"Aku membuat banyak kesalahan di hidupku."

"Shh shh.. jangan bilang seperti itu. Aku rasa semua orang membuat kesalahan di hidupnya. Seperti bermain game, pro-player pun sering melakukan kesalahan, kan, Won?" Niki sama sekali tidak ingin Jungwon bersedih. Pria itu jauh lebih dewasa darinya, pastinya sudah banyak hal yang dia lalui.

"Kau manjalin hubungan dengan orang yang salah, Niki." Jungwon berguman pelan, semakin menenggelamkan wajahnya pada dada kekasihnya yang lebar. "Aku ini terlalu banyak terlibat masalah."

"Tolong jangan bilang seperti itu. Kau adalah hadiah yang Tuhan berikan padaku. Hidupku jauh lebih berarti karena kau ada."

Sangat berarti sampai rasanya Niki tidak ingin kehilangannya suatu saat nanti. Ia akan genggam Jungwon seerat mungkin dan tak kan biarkannya pergi.

Niki memperhatikan jam di mobil. "Sudah waktunya pulang."

"Ah iya." Jungwon pun beranjak dari pelukan kekasihnya. Niki tidak ingin merusak kepercayaan orang tuanya dengan pulang terlambat.

MONTAGE - NIKWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang