23. Sea Helberd [25.12.23]

678 95 23
                                    

Niki: Sudah tidur?

Won: Belum.

Niki: Won kenapa? Insomnia?

Won: Berdiri.

Niki: Itu..?

Won: Iya, mau lihat?

Handphone Niki nyaris terlempar seketika. Terkejut bukan main membaca pesan singkat dari kekasih barunya yang ia ungkapkan cintanya beberapa hari yang lalu selesai pertandingan. Memang terjadi hal dewasa yang sudah sepatutnya tidak perlu diceritakan hari itu. Niki merasa tidak masalah, hanya saja dirinya belum terbiasa membicarakan hal sevulgar itu dengan seseorang.

Niki: Won, lebih baik kau menyelesaikannya lalu tidur.

Won: Hmm iya. Tapi sulit.

Niki: Kenapa?

Niki tidak mungkin menawarkan bahan kepada orang yang lebih tua darinya dan lebih berpengalaman. Terdapat ratusan link video porno di grup bersama teman-temannya. Ia penasaran selera Jungwon itu yang seperti apa.

Won: Kurang pemicu.

Niki: Butuh bahan?

Won: Butuh Niki.

Sial, Niki juga mulai ikut ereksi. Apa kiranya yang harus ia berikan pada Jungwon disaat dirinya sama sekali belum berpengalaman.

Niki: Maksudmu.. butuh itu-ku memasukimu?

Won: Apalagi?

Bodohnya Niki masih mempertanyakannya.

Malam semakin larut, kamarnya sudah gelap. Namun cahaya dari layar handphonenya masih terus menyala menampilkan deretan pesan tidak senonoh. Beruntungnya Niki sudah diberi ijin untuk mengunci pintu kamar sejak usianya 13 tahun. Jika tidak mungkin saatnya tiba-tiba masuk dan mendapatinya sedang bertukar pesan mesum dengan orang dewasa, dia bisa diarak keliling komplek perumahan sambil dimarahi sepanjang jalan.

Won: Mau lihat badan Niki.
Won sent a picture.

Sial, Niki menelan ludahnya kasar. Terpampang nyata di layar handphonenya potret setengah wajah Jungwon yang memperlihatkan bibir merahnya yang basah setengah terbuka dengan lidahnya digigit kecil. Di balik punggungnya terlihat punggung kursi, sepertinya Jungwon masih di ruang streamingnya dan belum berkeinginan beranjak tidur.

Won: Mau vcs?

Apa itu vcs? Niki segera mencari tahu di browser. Video call sex? Niki tidak bisa memiliki jejak digital yang buruk. Manager sudah memperingati berkali-kali bahwa tidak boleh ada skandal apapun. Di sekolah juga telah diberikan edukasi tentang bahayanya mengambil gambar tidak senonoh kemudian membagikannya ke seseorang.

Niki bisa saja mempercayai Jungwon, tapi ia tidak bisa mempercayai internet. Seseorang bisa saja merentas aplikasi chatnya dan merekam sebuah panggilan untuk dijadikan sebuah file. Karena sudah pernah terjadi kejadian akun gamenya direntas oleh seseorang dan sulit dikembalikan.

Di sisi lain, Niki tidak enak menolak ajakan Jungwon. Ia ingat bahwa pria itu memiliki kebutuhan yang sudah Niki setujui akan berlaku di hubungan mereka ini.

Niki: Maaf, Won, sudah malam. Aku takut mengganggu tidur orang-orang di rumah. Bagaimana jika lain-kali kita melakukannya secara langsung saja?

Won: Memangnya kau berani?

Apakah ini maksudnya Niki diremehkan? Niki jadi merasa tertantang karena ia tidak ingin Jungwon menganggapnya sebagai bocah ingusan.

Niki: Berani. Memangnya kenapa?

MONTAGE - NIKWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang