31. Black Cleaver [29.03.24]

510 76 4
                                    

Kiranya ratusan pesan mengisi kotak emailnya sebelum Jungwon dijemput paksa sebagai tersangka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kiranya ratusan pesan mengisi kotak emailnya sebelum Jungwon dijemput paksa sebagai tersangka. Pesan yang cukup gila dari anak usia 15 tahun yang tinggal menghitung bulan lagi akan merayakan ulang tahunnya yang ke 16. Isi pesannya sungguh tidak pernah terbayang oleh Jungwon. Hingga pria itu merasa bahwa bukan hanya dirinya seorang yang gila di sini.

| Niki: Aku mohon tinggalkan dia.

| Niki:  Tinggalkan dia untukku, Won.

| Niki:  Tetaplah bersamaku.

| Niki: Tinggalkan dia.

Orang ketika jatuh cinta menjadi cukup gila sampai tidak menyadari posisinya.

Heeseung bukanlah orang ke tiga diantara mereka, melainkan Niki. Jungwon dan Heeseung telah lama terikat secara resmi oleh ikatan pernikahan. Dan Niki ingin menyingkirkan Heeseung sedangkan posisinya bukanlah apa-apa. Manusia cukup unik untuk tidak menyadari dimana posisinya.

Memangnya mengapa Jungwon harus meninggalkan suaminya?

Tiada celah kecacatan dari seorang Heeseung. Apa yang ada pada diri pria itu berupa segala hal yang nyaris sempurna. Pria itu bisa dikatakan mendekati kesempurnaan sebagai pria yang diidamkan untuk dinikahi semua orang.

Dia adalah pria yang bertanggung jawab. Pria yang mengusahakan segala hal untuk memperbaiki keadaan. Bahkan ketika dirinya hancur, berada di titik terendah sekalipun, Heeseung tetap bisa bangkit dari keadaan terpuruknya.

Terbukti bahkan ketika bangkrut, banyak aset yang digadaikan, Heeseung tetap bisa bangkit kembali meskipun secara perlahan. Paling tidak pria itu memastikan semua kebutuhan primer Jungwon tercukupi.

Logikanya, bagaimana bisa Jungwon meninggalkan sosok sesempurna Heeseung demi bocah baru kemarin?

"Hei, kau! Apa pekerjaanmu?"

Seseorang memanggil, pria yang satu sel tahanan dengan Jungwon. Usianya sudah hampir menyentuh setengah abad dengan sisa masa hukuman dua tahun lagi. Bisa dikatakan pria paruh baya itu akan bebas bersama dengan waktu Jungwon dibebaskan. Perkara pembunuhan demi pembalasan dendam terhadap pembunuh anaknya. Cerita yang paling tragis dibandingkan kasus Jungwon yang dinilai pengecut di sini. Empat orang tahanan lain menghajarnya karena mengetahui bahwa Jungwon merupakan pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

Sisa lebam akibat pukulan mereka masih membekas di wajah Jungwon. Biru keunguan yang kian pudar. Serta robekan bibir yang masih menyisakan rasa perih ketika digunakan untuk berbicara. Jungwon tidak melawan sama sekali karena merasa dirinya pantas menerimanya.

"Apa pekerjaanmu?" Pria paruh baya itu bertanya lagi. Empat orang lainnya jadi ikut tertarik untuk mengetahui.

"Pekerjaan yang mana?" Jungwon bertanya balik. Ia bukannya merasa menderita berada di penjara, malah semua ini membuatnya nyaman karena tidak perlu lelah mempertahankan senyuman demi menyenangkan orang sekitar. Wajah dinginnya tidak berarti apa-apa bagi para kriminal di sini. Sehingga tatapan tajam darinya pun tidak menuai ketidaksenangan.

MONTAGE - NIKWONWhere stories live. Discover now