Lima

16K 1.3K 17
                                    

Marvel sarapan dengan tenang walaupun suara Archie yang tampak melengking dan memekakkan telinga nya. Marvel mengunyah dengan cepat membuat semua pasang mata menatap kearah nya. Tapi yang namanya Marvel. Pemuda itu hanya acuh dia harus cepat menyingkir dari sini sebelum tangannya mengudara dan mengenai wajah seorang gadis yang menurutnya sangat memuaskan itu.

"Daddy Archie mau susu," Ucap Archie. Dengan sigap Alpha memberikan anak itu susu yang tadi di bawakan maid.

"Tuan kecil makan nya pelan pelan," Ujar Kim yang setia berdiri di sebelah Marvel. Bahkan pria itu baru saja memotong James yang baru saja hendak membuka suara. Marvel hanya mengangguk anak itu mulai meminum susu nya.

"Ayo kim kita berangkat," Marvel langsung menarik lengan kekar Kim mengajak pria itu keluar dari mansion semua pasang mata menatap kearah tapi mereka hanya memilih acuh dan kembali fokus pada Archie.

Marvel memasuki koridor sekolah tapi sebuah dorongan membuat nya terjatuh tersungkur ke lantai. Pemuda itu berdecak pelan sampai akhirnya lebih memilih berdiri sendiri.

"Kak Marvel kalau mau cari perhatian sama kak Alpha mending jangan! Karena kak Alpha hanya kakak ku seorang! " Pekik Archie yang entah datang dari mana tapi yang pasti Bocah itu terlihat sangat angkuh menatap nya. Netra Blue Ice itu bergulir kearah belakang dan kanan kiri bocah itu terlihat semua inti Vincenzo berada di sisi bocah itu. Tanpa sadar seringai setan nya terpampang jelas membuat tanpa sadar Archie menelan saliva nya gugup.

Kaki nya ia langkah kan mendekati Archie sampai akhirnya bibi lembut, tipis nan merona itu berbisik di telinga Archie.

"Ambil saja itu, karena aku tidak sudi berebut barang bekas dengan manusia rendahan seperti mu,"

Marvel menjauhkan wajahnya dari telinga Archie. Dia terkekeh pelan saat tatapan semua inti Vincenzo menghunus tajam kearah nya. Tangan putih mulus itu mengudara membuat Archie memejamkan matanya ia pikir Marvel akan memukul nya tapi ia salah karena Marvel malah menyugar rambutnya ke belakang. Sampai akhirnya Marvel berbalik dan pergi dari sana saat presensi Alpha terlihat di Netra blue ice nya.

Alpha menatap bingung kearah Archie yang tampak termangu. Dia tadi akan menghampiri Marvel tapi pemuda itu lebih dulu pergi dari sana. Entahlah dia juga tak tau mengapa setiap melihat siluet Marvel rasanya dia ingin sekali menghampiri pemuda itu mungkin hanya sekedar bersitatap dan berbicara saja.

"Baby, ada apa?" Alpha membawa tubuh Mungil Archie ke gendongan koala nya. Dan mulai berjalan lebih memasuki koridor sekolah.

"Kak Marvel berbahaya kakak," Ucap Archie pelan. Membuat Alpha semakin bingung sampai akhirnya rada bahagia dan gelayar aneh muncul di lubuk hati terdalam nya saat melihat presensi Marvel yang duduk tegap di kursi nya dengan pandangan fokus pada sebuah buku tebal dan jangan lupakan Earphones yang melekat di kedua sisi telinga pemuda itu. Surai Hitam legam lembut dengan aroma lavender itu seketika menyeruak masuk ke dalam rongga hidung Alpha.

"Marvelo," Alpha berguman pelan bahkan hampir seperti sebuah bisikan. Pemuda itu menurunkan Archie di kursi nya. Dan mulai meneliti setiap inci wajah Marvel adik bungsunya itu mampu membuatnya terhipnotis. Dengan gerakan pelan dia berjalan ke depan meja Marvel kedua tangan kekar nya bertumpu di atas meja.

Tangan nya terulur menarik pelan buku tebal yang di pegang Marvel. Dan langsung menutup nya. Mereka hanya diam dia tak tau apa yang di lakukan kakak ketiga nya itu. Sampai akhirnya Alpha menutup matanya sejenak mengecup dalam surai Marvel bahkan tangannya mengelus lembut pipi putih milik Marvel.

Sampai akhirnya manik Hazel itu terbuka. Secercah rasa manis, nyaman dan gelayar aneh timbul di dada nya. Dia melepaskan tautan bibir nya pada surai Marvel. Menatap sejenak wajah Marvel yang juga menatap nya datar wajah adik nya sangat lah manis jari telunjuk nya terulur menyentuh bulu mata lentik adik nya hingga Marvel mengerjap kan matanya. Membuat Alpha memejamkan kembali matanya merasakan jari telunjuk nya geli. Senyum tipis bahkan sangat tipis terbit di bila bibir nya. Tak mengatakan apapun Alpha langsung pergi keluar dari kelas Marvel dengan perasaan senang yang selama ini tak pernah ia rasakan sebelum nya.

MARVELO ANDROMEDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang