Enam

16.3K 1.2K 13
                                    

"Bagaimana hasil ujian mendadak hari ini, Archie," Ucap James kala melihat atensi putri bungsunya memasuki Mansion sambil di gendong Alpha.

Mereka berdua melihat James yang duduk angkuh di sofa dengan tablet di pangkuan nya. Tanpa kata dan tanpa aba aba  Alpha langsung memberikan Archie pada Sang Daddy. Matanya menyorot datar kearah manik Hazel Sang Daddy sampai akhirnya memiliki pergi dari sana. James hanya diam dia mengelus surai Archie di pangkuan nya. Gadis itu terlihat diam karena tengah memakan permen. James tersenyum melihat wajah menggemaskan putri nya itu.

"Berapa nilai ujian mu? " Tanya James sekali lagi. Membuat Archie memusatkan pandangannya ke arah James. Gadis itu memeluk Daddy nya erat.

"Maaf Dad, Archie cuma dapat nilai 88,8." Cicit anak itu pelan. James tersenyum tangan kekar nya mengelus surai panjang Sang putri. Dia menangkup wajah Gadis itu sehingga mata mereka bersitatap tapi entah mengapa James merasa aneh dengan dirinya saat bersitatap dengan Archie. Seperti ada rasa asing dan gelisah saat bersama gadis itu. Tapi entah lah James tak terlalu mempermasalahkan itu dia menyingkirkan pikiran itu.

"No, problem baby girl, Daddy tau anak Daddy ini sudah Berusaha jadi jangan bersedih lagi hm," Ucap James Lembut. Archie tersenyum dia mengecup pipi kanan James.

Atensi James teralihkan pada Marvel dan Kim yang baru saja datang, seketika James kembali merubah raut wajahnya menjadi datar.

"Marvel," Panggil James. Dengan pandangan lurus kearah Si bungsu nya.

Marvel melirik kearah James dengan satu alis terangkat. "Anda memanggil saya tuan James," Pemuda itu berbicara sambil menunjuk dirinya sendiri. James mengangguk angkuh. Marvel hanya diam dengan langkah ia bawa mendekat kearah James. Bisa ia lihat Archie yang menatap nya tajam dengan semakin merapatkan pelukan nya pada James. Marvel sendiri hanya acuh di hanya ingin cepat cepat pergi ke kamar nya.

James memberikan kode pada nya untuk duduk. Marvel menurut pemuda itu duduk agak jauh dari James dengan kim yang berdiri tegap di sebelah Marvel.

"Bagaimana hasil nilai ujian mu tadi Marvel?" Marvel menatap datar James. Sampai akhirnya dia mengeluarkan sebuah notebook di tas nya yang kebetulan di pegang oleh Kim hingga memudahkannya. Dia menaruh notebook di atas meja dan James langsung mengambil nya. Ruang tengah terasa senyap dan sunyi Marvel, pemuda itu sendiri seperti nya sibuk dengan dunia nya sendiri. Dan Archie tak berhenti menatap benci kearah nya.

Brak!!

Marvel menoleh kearah James yang terlihat marah bahkan sempat menggebrak meja. Urat urat leher pria itu menonjol dia menurunkan Archie dari pangkuan nya ke sofa.

"Apa ini Marvel, mengapa nilai mu selalu turun hah! Sudah berapa kali saya bilang naikkan nilai mu. Dan berhenti terus bertingkah membuat ulah, Marvel." Marah James. Saat melihat nilai hasil ujian Marvel di bawah kkm. Marvel sendiri hanya diam dia tau akan jadi seperti ini. Jadi dia memutuskan untuk berpura-pura tetap bodoh. Karena tak terlalu buruk juga saat di remehkan oleh orang lain walaupun dirinya pintar dulu tetap saja dirinya selalu di remehkan jadi sekarang dia hanya perlu mengikuti alur nya saja. Bagi nya tak ada yang menarik dari kehidupan Marvel. Karena yang hanya ia inginkan kebahagiaan bagi jiwa nya dan raga Marvel. Hanya itu saja tujuan hidupnya.

"Maaf atas kebodohan saya tuan James karena saya hanya bisa semampu saya," Marvel berucap sedikit menunduk kearah James. James menggeram rendah dia menarik kuat lengan Marvel membuat pemuda itu tersentak kaget apalagi cengkraman itu bertambah kuat membuat nya tanpa sadar meringis dalam diam.

"Aku sungguh menyesal membesarkan mu. Jika saja aku membunuh mu saat bayi keluarga ini pasti akan aman dan tentram. Kau memang anak bodoh tak tau diri," Tekan James mendorong badan mungil  Marvel beruntung dengan sigap Kim menahan tubuh tuan kecil nya agar tidak terjatuh ke lantai marmer.

MARVELO ANDROMEDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang