33. Tigapuluh tiga

4.9K 558 12
                                    

James mengernyit bingung saat sebuah kecupan lembut mendarat tepat di dahi nya. Pria itu membuka matanya, netra legam nya tampak terkejut melihat presensi seseorang yang selama ini ia rindukan. Wanita lembut yang selalu merengkuh nya saat sedang terpuruk dan hancur. Wanita yang selalu ada di sisi nya di kala waktu yang sulit maupun waktu yang senang. Charlotte cinta sejatinya, ratu nya, hidup nya, jiwa nya dan segalanya bagi nya. Kini tengah tersenyum lembut ke arah nya. Tangan lentik wanita itu Terus mengusap lembut surai legam James.

"Charlotte," Gumam James. Tangan kekar pria itu terulur menggapai wajah cantik sang istri. Hingga pria itu terdiam kaku karena bisa menyentuh kembali wajah sang istri tercinta setelah 16 tahun lama nya mereka tak bertemu lagi. Karena suatu insiden yang menyebabkan mereka terpisah untuk selamanya, James terus menatap lekat wajah cantik itu. Hingga James memilih duduk, pria itu menarik lembut badan sang istri ke pelukan nya. Jantung nya berpacu cepat saat itu juga, punggung tegap nya di usap lembut oleh Charlotte, hingga tanpa sadar cairan liquid terjatuh dari netra legam itu.

"S-sayang, maafkan aku sayang." James kembali membuka suaranya yang terasa begitu susah untuk di keluarkan saat ini. Seolah dirinya merasa sedikit tertekan berada di sini.

"Aku mencintaimu James, terimakasih karena sudah menjadi sosok ayah yang baik bagi mereka berempat, terimakasih." Suara lembut itu mengalun di telinga James. Mengetuk lembut gendang telinga pria itu hingga indra pendengar nya terus menerima alunan suara lembut itu. Sosok wanita yang selama ini ia rindukan kehadirannya, kini berada tepat di hadapan nya. James terus merengkuh tubuh sang istri takut jika wanita itu akan meninggalkan nya. Membuat Charlotte terkekeh geli dengan tingkah pria itu. Di usap nya terus surai legam pria itu. Hingga tatapan mereka bertemu satu sama lain kala James mendongak kan kepalanya menatap sang istri. Tangannya mengelus lembut wajah cantik Charlotte yang kian bertambah cantik saat ini.

"Charlotte ku, hidup ku, ratu ku, dunia ku. Tetap lah bersama ku apapun yang terjadi, maafkan kesalahan yang telah aku perbuat dulu. Marvel bungsu kita aku berjanji akan selalu menyayanginya." James tertunduk dalam dengan penuh sesal yang begitu membelenggu hati beku nya. Pria yang biasanya tegas, dan bersikap arogan kini nampak begitu hancur saat ini. Charlotte tak banyak berekspresi, wanita itu terus memeluk erat badan tegap James. Menyalurkan rasa cinta dan kasih sayang nya pada sosok pria yang menjadi pelindungnya sedari dulu. Pria yang selalu hadir saat dirinya susah, pria yang selalu mengerti keadaannya. Pria yang mencintai nya begitu tulus.

"James, aku mencintaimu. Kau harus berjanji untuk selalu membuat ku bahagia, dengan menyayangi putra kita dengan tulus." Charlotte mengecup pipi tirus James kemudian tersenyum kala pria itu terus memeluk erat tubuhnya.

"Jangan tinggalkan aku lagi sayang, aku hancur saat kau pergi dari ku sayang," James mengecup dalam dahi sang istri. Kedua insan itu saling melempar tatapan penuh cinta dan ketulusan. Pasangan yang begitu tulus mencintai satu sama lain itu kini nampak kembali bersatu, setelah sekian lama berpisah.

"Jiwa dan raga kita tak bisa bersama lagi James. Namun nama ku masih tersemat, amat indah di hati mu. Jadi ikhlas kan aku untuk pergi, karena keabadian yang sebenarnya bukan lah dunia yang kau jalani saat ini. Kita akan abadi jika waktunya sudah tiba." Denyut jantung James terasa nyeri kala wanita yang ia cintai mengatakan hal itu. Netranya tertunduk melihat tangan lembut itu menyentuh dada bagian kiri nya, yang mana saat ini kian berdetak kencang. Hingga akhirnya wanita yang tadi ia peluk perlahan melebur hingga menyisakan James pada kesunyian nya saat ini. Memejamkan mata nya membiarkan ciaran bening kembali mengalir bebas di kedua sisi pipi tirus nya.

"Aku mencintaimu Charlotte, tak ada yang bisa menggantikan posisi mu sampai ajal menjemput ku."

"Daddy! Daddy!!" Suara seseorang membuat James mencari asal suara hingga kegelapan menyelimuti badan James seutuhnya. Dada nya terasa basah hingga netra legam nya menangkap sosok si bungsu yang terlihat tengah menangis di depan nya. Masih memproses keadaan hingga tubuh tegap nya di hantam badan si bungsu yang kini meringkuk di dekapan nya. James menunduk guna melihat wajah si bungsu yang tampak berantakan saat ini.

MARVELO ANDROMEDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang