Aska

830 49 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Adek !!!! Mau bangun apa engga? Ini udah jam berapa lho__ ngga mau sekolah apa gimana"

"Ishh.. bisa ngga sih sekolah nya di liburin aja. Selamanya bila perlu"

"Yaudah ngga usah sekolah aja_
_biarin jadi anak punk yang suka keluyuran dijalan!!."

Aktivitas lumrah yang selalu terdengar dikediaman ibu Tania.
Suara ribut ibu anak satu itu menggema di seluruh ruangan, bahkan bisa terdengar di tetangga sebelah rumah jika teriakannya naik satu oktaf.

Setiap hari mama Tania selalu emosi jika berurusan dengan anak semata wayangnya, Aska.
Bocah SMA itu selalu membuat mama nya darah tinggi dengan segala tingkah lakunya yang ajaib.

Tak jarang pula dia selalu membuat sang papa geregetan seperti ingin menelan hidup-hidup duplikatnya itu.

"Mah, jaket adek yang biru itu dimana?

"Mama cuci"

"Kan belum seminggu itu kenapa harus di cuci__ __mamaku?"

"Udah bau ! Kamu tuh sebenernya belajar dimana? Di selokan?"

Papa yang mendengar keributan anak dan ibu itu hanya bisa geleng-geleng kepala, sudah menjadi makanannya setiap pagi jika ada perang diantara mereka berdua. Mau di pisahkan juga percuma yang ada dia sendiri bisa terkena getahnya.
Jadi diam jauh lebih baik.

*

Askara
Dia lahir enam belas tahun yang lalu di rumah sakit elite di kota Jakarta.
Anak yang sangat di nanti-nantikan kelahirannya bagi mama Tania dan papa Andrian.
Hampir tujuh tahun suami istri itu melakukan program hamil, namun di tahun ke delapan mereka baru di anugerahi buah hati se lucu Aska.

Lucu?

Saking lucu nya dia selalu mengibarkan bendera perang untuk kedua orangtuanya.
Mau di buang tapi sudah terlanjur jadi, mau tidak mau ya harus di besarkan.

Padahal mama nya itu pendiam apalagi papa Andrian, sudah seperti kulkas berjalan.
Bicara saja bisa seminggu sekali.
Tapi Aska sudah seperti speaker aktif yang bisa berisik sepanjang waktu.
Kelakuanya saja kadang diluar nalar manusia.

Pernah suatu hari dia marah pada mama nya karena masalah skeatboard yang di buang di tempat sampah.
Aska marah, dia berpura-pura kabur dari rumah dengan masuk ke dalam lemari sepanjang hari.
Pertama dia membawa beberapa makanan dan minuman agar tidak dehidrasi saat ada di dalam.
dia mengatur posisi nya senyaman mungkin dengan memindahkan beberapa baju dan membawa bantal.
Dan dia lakukan itu selama dua hari lama nya.
Jika perbekalan habis dia akan mengendap-endap ke dapur untuk mengangkut amunisinya diam-diam.

Saat itu mama dan papa nya sudah melaporkan ke polisi dengan kasus anak hilang.
Bahkan wajah Aska ada di beberapa media sosial dan photo nya terpampang di seluruh sudut kota.
Orangtuanya melakukan itu agar Aska cepat ditemukan dan dalam keadaan selamat.

Semua kelakuannya nya terbongkar saat mbak Ira, Asisten rumah tangga mama nya sedang membereskan pakaian Aska.
Saat akan membuka lemari dia menemukan Aska di dalam, namun anak itu kondisinya lemas dan hampir pingsan.

Bayangkan selama dua hari mama dan papa nya kelimpungan mencari dirinya.
Namun yang di cari justru ternyata bersembunyi di dalam lemari rumah nya sendiri.

Ingin marah, tapi melihat anaknya terlihat lemas amarah suami istri itu mereka telan kembali. Dan lebih memilih membawa anaknya ke rumah sakit agar mendapatkan pertolongan.

"Pah... Aska boleh minta motor ngga?"

"Buat apa nak?"

"Sekolah lah, temen-temen Aska juga bawa motor mereka keliatan keren. Jadi idola cewek-cewek."

"Kamu mau sekolah apa mau cari perempuan? Udahlah ngga usah cinta-cintaan segala, sekolah dulu aja yang bener ya"

"Masa tiap hari di antar jemput kaya anak TK Aska kan udah dewasa"

Dewasa katanya

Saat musim hujan dan banyak petir, Aska tidak pernah mau tidur sendiri. Anak itu justru masuk ke kamar orangtuanya dan menyelusup ke dalam selimut. 
Jadi, dimana letak dewasa nya?

"Ini juga mama kasih bekal mulu tambahin uang jajan aja mah... Aska malu bawa bekal kaya anak kecil"

"Bagi mama_
__selama kamu belum menghasilkan uang sendiri, kamu tetep anak kecil!"

"Jadi aku harus cari uang dulu biar bisa di anggap dewasa?"

"Iyalah dimana-mana orang yang sudah menghasilkan uang sendiri berarti dia udah dewasa"

"Yaudah... Aska mau cari kerja biar ngga di bawain bekal nasi lagi sama mama"

"Terserah kamu dek.. mama capek"





Tbc.

A S K A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang