Random

416 44 10
                                    

Mama Tania dan anak bayi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mama Tania dan anak bayi nya.
















"Mas"

"Hm?"

"Aska mana?"

"Kan kamu mama nya, kok tanya aku?"

"Kamu yang bikin!"

"Oh jelas! Aska itu hasil goyangan ku"

"Aku udah sejam ngga liat dia, dia ngga kabur kan?"

"Kabur kemana sih, ngga usah berlebihan. cari aja anakmu di kamarnya. Terakhir aku liat dia disana. Lagi narik-narik baju"

Di ruangan bercat putih gading itu, sepasang suami istri mama Tania dan papa Andrian sedang berbincang perihal dimana anak bebek mereka.

Askara.

Padahal baru satu jam lalu mereka bertiga bertemu diruang makan, tapi mama Tania sudah ribut menanyakan dimana anak kesayangannya itu.
Sepertinya mama Tania punya trauma sendiri saat anaknya kabur dulu.
Lebih tepatnya pura-pura kabur.

"Oiya! Ambilin tas sekolahnya Aska cepetan! Aku belum periksa kegiatan dia hari ini"

"Aska tuh udah SMA mas ngapain kamu periksa buku sekolah dia"

"SMA itu hanya status. Tapi bagiku Aska tetep anak bayiku selamanya. Jadi apapun yang menyangkut dia. Harus aku perhatikan. Apalagi dia calon pewaris keluarga Hartono. Kalau bukan dia, siapa lagi? Dia harus ku pastikan Nilanya di atas rata-rata"

Mama Tania menghembuskan nafas kasar, lalu keluar dari ruangan kerja suami nya menuju kamar putranya, Askara.
Dia juga harus memeriksa apa saja kegiatan putranya itu. Ya meski sudah ada wali murid yang selalu memberitahu kegiatan apa saja yang dilakukan para anak didiknya pada orangtua masing-masing. Tapi tetap saja kan harus di awasi juga dirumah.

Sebenarnya, Aska cukup pintar di sekolah.
Nilainya selalu sempurna.
Hampir seluruh nilai studinya diatas rata-rata, terutama nilai dari ekstrakulikuler, Aska mengikuti kegiatan coding. Dia amat menyukai kegiatan itu jadi tidak heran jika dia mendapatkan Point cukup besar disana.

Bahkan dia pernah memohon pada sang kakek untuk membiayainya kuliah di Jepang.
Karena se ingatanya teknologi disana sangat canggih. Aska berharap jika kelak bisa menjadi bagian dari orang yang membuat robot humanoid.
Dan membanggakan kedua orangtuanya.

Mulai sekali ya anak bebek kita ini.

Saat sudah sampai di depan kamar Aska, dia melihat anaknya sedang bermain game di laptop.
Dia tidak begitu sadar jika sang mama sudah berdiri tegak di hadapannya.

"Mama udah bilang kalau main laptop pakai kacamata radiasi nya! Kamu mau kaya papa pake kacamata terus?"

"Iya mamaaaa... Lho ! Mama kapan masuk?"

A S K A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang