kesalahpahaman

260 24 9
                                    

Angsaku jauh lebih berharga dari Efedra milikmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Angsaku jauh lebih berharga dari Efedra milikmu.
Paham?

Juna yang selalu pasrah kalau Askara udah banyak mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Juna yang selalu pasrah kalau Askara udah banyak mau.
Daripada gangguin orang kerja kan?
Jadi turutin aja.





                                          *****

Diruangan minim cahaya inilah, sudah hampir setengah hari Juna habiskan untuk memikirkan cara selanjutnya.

Yaitu cara mengirim ulang efedra miliknya.
Karena setelah kejadian boneka angsa milik Askara yang tertinggal di dalam box kontainer kemarin sore, dengan sekali perintah semua kontainer yang hendak diberangkatkan ke pelabuhan di batalkan malam itu juga.

Demi satu Boneka

Lain kali, Juna tidak akan membiarkan Askara berkeliaran saat ia sedang bekerja.
Karena kejadian ini papa nya pun sempat ikut turun tangan untuk negosiasi ulang dengan pembeli.

Beruntungnya kekuatan mereka cukup besar, jadi tidak ada mafia lain yang berani melawan atau protes atas pembatalan pengiriman tersebut.

"Mr. Di luar ada Askara." Seorang pengawal memberitahu Juna perihal Aska yang meminta untuk masuk menemui Juna.

"Jangan biarkan dia masuk, bilang saja aku sedang sangat sibuk."

"Baik Mr."

Bukan Juna tidak suka dengan kehadiran bocah 16 tahun itu. Tapi tempat ini bukan sesuatu yang bisa Askara kunjungi sesuka hati. Di tempat ini banyak barang yang tidak seharusnya anak itu lihat.

"Kenapa ngga boleh masuk?"

"Maaf tuan muda, tapi Mr. Sedang sibuk di dalam. Jadi sebaiknya anda pulang saja."

"Hm, begitu ya." Raut wajah Askara berubah sendu, dia tidak menyangka jika Juna marah padanya hingga tidak mau ditemui. Seingatnya kemarin ia sempat boleh masuk ke ruangan ini. Tapi kenapa sekarang mendadak dilarang?

Selepas pengawal itu masuk ke dalam, Askara duduk termenung didepan ruangan Juna. Ternyata dinginnya lantai marmer ini tidak sedingin sikap Juna.

"Sedang apa?" Jean menghampiri Askara yang masih duduk berdiam diri menatap lantai.

"Nungguin kak Juna."

"Askara, jauh lebih baik kamu pulang saja. Mau apa disini? Setelah merepotkan semua orang karena perkara boneka angsa milikmu."

"Kenapa? Iri ya? Belum pernah diperlakukan seperti itu."

Diam-diam Jean merasa tersindir dengan ucapan Askara, perkataan anak itu memang benar. Selama ini Jean belum pernah diperlakukan istimewa berbeda dengan Askara yang sudah di nomer satukan semua anggota keluarga meski belum kenal terlalu lama.

"Untuk apa?_

__Dengar Askara, jangan merasa istimewa. Kamu hanya beruntung karena wajahmu mirip dengan Arsa."

"Mirip atau tidak, tetap saja aku pemenang nya jika dibandingkan dengan mu."

Askara berlalu dari hadapan Jean sambil sengaja menabrakkan pundaknya cukup keras. Mengakibatkan Jean sedikit tersungkur kebelakang.

Sejujurnya Askara sedikit sakit hati dengan ucapan Jean, lagipula siapa itu Arsa? Semirip apa hingga semua orang dirumah ini begitu memanjakannya.
Tapi Askara yakin, mama samantha atau bahkan Juna tidak akan mendekatinya hanya karena dia mirip seseorang yang bernama Arsa.

                                         *****

"Lho anak mama sudah pulang? kok tumben, biasanya mampir ke rumah mama samantha."

"Males."

"Kayanya ada yang lagi marah, ada apa sayang?"

"Bukan apa-apa, kesel sedikit."

"Yaudah... Kalau mau ngambek makan dulu ya, biar kenyang."

Bukannya menjawab, Askara justru melengos begitu saja dari hadapan mama Tania. Tapi apa dia bisa memarahi Pangeran nya keluarga Hartono? Yang dapat predikat cucu kesayangan dan belum ada saingannya.

Gimana mau ada saingan, mama nya udah ngga bisa hamil lagi.

Dan menurut mama Tania, berbicara pada Askara yang mode ngambek jauh lebih sulit jika dibandingkan mencari jarum di tumpukan jerami.
Jadi, membiarkan Askara untuk meredam emosi nya sendiri jauh lebih baik.

Supaya anak itu belajar memahami diri sendiri.

Di dalam kamar nuansa baby blue inilah, Askara melampiaskan segala emosinya.
Dia membanting apa saja yang di dekatnya.
Pikirannya berkecamuk, bagaimana jika omongan Jean itu benar?

Berulang kali Askara meyakinkan dirinya agar tidak termakan oleh perkataan Jean. Tapi tetap saja, kemungkinan itu bisa terjadi. Jika benar, entah Askara bisa atau tidak melupakan semua perlakuan Juna yang menurutnya sangat manis.

Askara tidak paham dengan perasaannya.
Yang dia rasakan saat bersama Juna adalah rasa nyaman dan menyenangkan, meski Juna banyak mendiaminya.

*
Askara tak ubah seperti anak-anak lain seusianya yang mengalami gejolak emosi tidak stabil. Merasakan perasaan yang berubah dengan cepat dan perasaan aneh lain yang baru ia kenali.

Menurut studi, remaja akan mengalami perubahan hormon dan perkembangan fisik yang dapat membuatnya menjadi labil secara emosi. Hal ini bisa menjadi metamorfosis fisik dan fisiologis yang lengkap. Dirinya tidak mengerti semua yang dirasakannya dan tidak nyaman dengan apa yang terjadi.
Maka dari itu, Askara kerap kali merasa sangat marah namun tidak lama dia akan merasa semua baik-baik saja.

Sama seperti sekarang.
Yang awalnya ingin marah dan melempar apa saja di dekatnya.
Tiba-tiba Askara merasa untuk apa dia marah-marah? Atau kenapa dia harus marah karena perkara kecil?

Dengan seragam sekolah nya yang masih melekat, Askara keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa ia makan.

Semua makanan yang di sediakan Chef /ahli gizi yang di siapkan kakeknya. Tidak serta-merta membuat Askara tertarik untuk memakannya.

Dia justru memilih makanan yang mungkin beberapa orang tidak menyukainya karena memiliki bau cukup menyengat.
Tapi, justru Askara sangat menyukai buah berduri itu.

Durian.

Kakeknya sempat membelikan Askara durian langsung dari Malaysia.
Negara itu juga terkenal dengan duriannya yang sangat enak.

Dan Askara sedang memakannya dengan semangkuk nasi hangat.

Cukup unik.



Tbc.

A S K A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang