Chapter 20 - Full Moon

432 222 206
                                    

July, 2017

Pada akhirnya Yerin mulai percaya bahwa arwah Soobin benar-benar mengikutinya. Dia mendapatkan keyakinan itu setelah membaca komentar orang-orang di sebuah website. Mereka bilang, arwah yang tidak tenang dan berkeliaran di dunia itu memang benar adanya. Beberapa dari mereka bahkan menceritakan pengalaman mereka sendiri tentang hal itu. Seperti mendapatkan mimpi yang terlihat begitu nyata, lalu kejadian aneh barang-barang yang perpindahan dengan sendirinya, dan yang paling aneh dari semua itu adalah, beberapa dari mereka pernah mendapatkan kejadian di mana tubuh mereka bergerak sendiri seperti sedang digerakkan oleh orang lain.

Yerin agak merinding membacanya, namun kemudian dia tersadar kalau dia juga sudah mengalami hal-hal tersebut.

Benar. Dia sudah sering bermimpi diikuti Soobin, dan mimpi itu terasa sangat nyata. Lalu bukti lain, saat buku diary miliknya—yang tak pernah ia buka lagi selama ini, tiba-tiba terbuka dan menunjukkan foto bersama teman-teman sekelas, dimana dalam foto tersebut ada Soobin di sana. Kemudian, kejadian kemarin yang membuatnya yakin sekali kalau Soobin memang sedang mengikutinya, saat dia mencoba menggantung diri, tapi gagal karena tiba-tiba dia jatuh seperti ada yang menariknya ke bawah, padahal tidak ada siapapun selain dirinya.

Yerin sudah mendapatkan semua pengalaman itu. Dia sudah tidak ragu lagi sekarang. Tapi kenyataan bahwa dia tidak bisa melihat sosok itu membuat dirinya frustasi.

Yerin menyibukkan diri dengan terus membaca postingan di website tersebut, lalu menemukan sebuah komentar bahwa ada satu cara agar manusia bisa bertemu dengan seseorang yang sudah meninggal, namun hal tersebut harus dilakukan di waktu-waktu tertentu.

Yerin jadi penasaran.

Kalau dia bisa menemukan waktu tertentu itu, bisakah dia benar-benar bertemu dengan Soobin lagi?

Yerin membaca komentar itu lebih lanjut. Penulisnya merekomendasikan satu buku untuk dibaca agar bisa mengetahui cara bertemu dengan orang yang sudah mati.

Tunggu. Yerin mengamati judul buku itu. Sepertinya dia pernah menemukannya di perpustakaan.

Benar, dia yakin sekali. Kemarin Yerin menemukan buku itu di rak paling atas di perpustakaan, tersembunyi di antara buku-buku lain, bahkan jilidnya saja sudah sangat berdebu. Yerin tidak sempat membacanya karena terlalu mengantuk.

Baiklah, esok hari Yerin akan pergi ke perpustakaan untuk mendapatkan buku itu.

Untunglah buku tersebut tidak tiba-tiba menghilangkan saat dia mencarinya di rak buku. Yerin langsung membawanya dan berniat membaca itu di rumah saja.

Dia menghampiri anggota klub perpustakaan yang tengah berjaga hari ini, mendaftarkan buku agar bisa dia pinjam.

"Oh? Tidak seperti biasanya kau meminjam buku untuk dibawa pulang," ujar pemuda itu terlihat penasaran. Namanya Kang Taehyun. Tangan pemuda itu segera menarik buku yang dibawa Yerin ke meja, menuliskannya di daftar peminjaman buku. "Sudah bosan menginap di sini, kah?" lanjutnya, sambil tertawa renyah.

Yerin hanya menanggapi dengan tersenyum singkat. Sejak tinggal bersama Bibi, atau lebih tepatnya sejak kepergian Mama dan Soobin, Yerin jadi sering menghabiskan waktunya untuk membaca di perpustakaan. Selain tidur, membaca juga bisa membuat Yerin lebih tenang, dia bisa menyingkirkan sejenak kegelisahan dan kesedihannya saat bertemu dengan buku-buku.

Kadang saat sedang berinteraksi dengan bacaan-bacaan membuat Yerin lupa akan waktu, dia sampai harus menginap di perpustakaan karena tidak sengaja terkurung pada suatu malam. Lalu hal tersebut malah jadi kebiasaan. Yerin tidak takut sama sekali saat sendirian di tempat gelap, malah sebaliknya, dia merasa senang ada di sana, tempat itu tidak tahu kenapa bisa membuatnya tenang.

Hopeless Shadow || TXT SoobinWhere stories live. Discover now