Ch.1 Intro dan Perkenalan

32.5K 301 9
                                    

Dari mana aku harus memulai kisah hidupku ini ? Hmm, baiklah, kita mulai dari awal sebelum keberangkatanku untuk bekerja sebagai tenaga kerja indonesia (TKI) ke luar negeri, Aku berasal dari keluarga sederhana dengan empat anggota keluarga, Bapak, Ibu, bang Daud, dan aku Ibra, kami hidup bahagia dalam segala kesederhanaan, hingga pada waktu aku masuk sekolah menengah pertama, Bapak pergi meninggalkan kami, serangan jantung yang tiba tiba ketika bekerja membuat kamj terpukul, aku yang sedang menjalani masa orientasi siswa tiba tiba diberi kabar oleh guru bahwa ada seseorang yang memanggilku, akupun berjalan ke ruang guru dengan perasaan tidak enak, terlihat disana ada bang Daud yang sedang duduk dan berbincang dengan kepala sekolah, mata bang Daud terlihat sembab seperti orang yang habis menangis, ketika melihatku bang Daud reflek berlari dan memelukku dengan erat, memberi tahu bahwa sudah tidak ada, air mataku tidak terbendung lagi, tapi tidak ada suara tangisan, hanya air mata yang mengalir, dalam perjalanan pulang aku berfikir bahwa hidup tidak akan sama lagi.

Dan benar saja, sejak bapak meninggal, keadaan ekonomi kami memburuk, membuat ibu harus berjualan kue berkeliling untuk menghidupi aku dan Bang Daud, tapi ternyata ibu saja yang bekerja tidak cukup, bang Daud memutuskan untum berhenti bersekolah ketika ia berada di kelas tiga SMK, dia kemudian bekerja di bengkel untuk membantu menghidupi kami, sebetulnya teman teman bang Daud banyak yang menyarankan agar dia tetap bersekolah, tetapi ketika melihat Ibu, bang Daud kemudian bersikukuh untuk tetap berhenti sekolah dan membantu ibu dengan bekerja di bengkel, dan hingga saat ini aku telah lulus SMK bang Daud masih tetap bekerja di bengkel, bang Daud begitu sayang kepadaku dan ibu, dia bahkan selalu menasihatiku agar aku tetap bersekolah dengan benar jagan sampai mengikuti jejaknya.

Sore ini Ibu sedang melakukan pengajian dimasjid dekat rumah, sedangkan bang Daud kulihat baru pulang dari bengkel.

"Assalamualaikum!." Ujar bang Daud ketika memasuki rumah dan duduk didepan pintu, bang Daud memakai baju lusuh dan celana yang kotor penuh dengan oli, topi yang dikebelakangkan khas montir montir, penampilan lusuh tetap tidak bisa menutupi ketampanan bang Daud, kulit bersihnya yang walau penuh dengan oli masih tetap bersinar, mata jernih dengan bulu mata yang lentik menatapku dengan tanda kelelahan disana, brewok tipis membingkai wajahnya yang tegas, memang abang ku ini mirip sekali dengan bapak, tampan dan berkharisma juga tinggi menjulang, sedangkan aku, menurut orang orang aku cenderung mirip ke Ibu, badanku kecil, kulitku putih, dan wajahku sedikit feminim, mulus tanpa ada bulu sedikitpun.

"Tumben jam segini udah pulang bang!?." Ujarku sambil memberikanya segelas air putih.

"Iya ra, abang nggak lembur lah hari ini, capek banget, badan abang lemes, kayak mau sakit." Jawab abang sambil bersandar dipintu.

"Jangan dipaksain bang, ngejar apa si ? Aku udah lulus, bentar lagi juga dapet kerjaan yang lumayan, gak usah lah terlalu keras, kasian sama badan bang."

"Kamu emang udah lulus, tapi si Juleha kan minta nikah ra, terus abang udah janji tahun depan mau nikahin dia." Iya juga sih, sebenernya kasihan abang, beberapa tahun ini nggak pernah mendahulukan keinginanya, selalu saja kebutuhan aku dan ibu yang menjadi pusatnya, bahkan hp saja abang memakai handphone jadul yang hanya bisa telfon dan sms, sedangkan aku, memakai handphone canggih yang dibelikanya ketika aku masuk SMK.

"Udah ah, ambilin handung abang gih, mau mandi udah gak enak badan abang, lengket!." Ujarnya, aku mengambil handuk lalu memberikanya kepada abang, dan abangpun berjalan kebelakang untuk ke kamar mandi.

___

Kami sedang berkumpul didepan tv, setelah makan bersama, kegiatan rutinitas yang dilakukan kamk sejak dulu adalah duduk lesehan didepan tv sambil berbincang tentang hari hari kami.

"Kamu udah beres packingnya semua ?." Tanya Ibu kepadaku.

"Udah bu, udah semua, aku tinggal nunggu jadwal berangkat doang, minggu depan." Jawabku, minggu depan aku akan berangkat ke Saudi arabia untuk mulai bekerja disana, program TKI ini aku dapatkan infonya dari sosial media, setelah training selama beberapa bulan akhirnya aku dapat jadwal untuk berangkat, pembuatan visa, dana talang dan segalanya sudah ditanggung oleh sponsor, aku haha tinggal berangkat dan bekerja disana, hanya saja nanti gajiku dipotong beberapa persen sebagai pengganti dana talang.

PRIA ARAB MAJIKANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang