Ch.63 Untuk Sementara Saja (TAMAT)

4.8K 277 170
                                    

PRIA ARAB MAJIKANKU CH.63 

ABUYA P.O.V 

Sampai di garasi mobil, belum sempat Ibrahim turun, bahkan seatbeltnya pun masih terpasang, dengan cepat saya buka seatbelt saya lalu mencondongkan badan saya kemudian mencium Ibrahim, menghisap bibirnya lembut, memasukan lidah saya kedalam mulut Ibrahim, mencari keberadaan sebuah daging tipis nan lembut miliknya, saya hisap, saya jilati lidah Ibrahim, mengambil semua ludah yang menempel dilidahnya, sambil tangan saya mengusap pipinya pelan, Ibrahim mendorong badan saya pelan, menghentikan ciuman kami.

“Belum juga keluar dari mobil Abuya.” Ucapnya.

“Bibirmu begitu menggoda Brahim.” Ibrahim tersenyum kemudian saya rasakan tanganya bergerak dan mengusap penis saya yang telah setengah tegang, berdenyut merasakan usapan tanganya.

“Ternyata sama saja.” Ucap saya sambil kembali menciumi Ibrahim dengan lebih hebat, kembali Ibrahim mendorong badan saya menjauh, menghentikan ciuman kami.

“Didalam saja.” Ucapnya singkat, saya mengangguk setuju, kami keluar dari mobil, sambil berjalan dibelakangnya, saya meremas dan menampar pantat kenyalnya, membuatnya tertawa pelan sambil berlari pelan menghindari tangan saya yang nakal.

“Mau minum dulu?.” Tanya Ibrahim sesaat setelah kami berada didalam  rumah.

“Tidak usah, nanti saja.” Ucap saya tidak sabar.

Ibrahim mengerti, ia langsung saja berjalan masuk ke dalam ruang kamar saya, saya masuk berikutnya, mengunci pintu lalu membuka thob saya.

“Jangan dibuka dulu Brahim!, Biar saya yang membuka pakaianmu.” Ucap saya, setelah saya bertelanjang menyisakan celana dalam yang menggembung, saya menyuruh Ibrahim mendekat, kembali mengecup bibirnya lembut, membuka kemejanya, perlahan, satu demi satu per kancing, seketika terbuka, menampilkan putingnya yang menonjol, kecil namun menonjol, tangan saya bergerak mengusap putingnya, membasahi jari jari saya dengan ludah kemudian mencubit dan menarik putingnya, wajah Ibrahim meringis menahan ngilu ketika putingnya saya tarik perlahan, cubitan jari saya keraskan, memutar putingnya kekakan dan kekiri, tangan Ibrahim bergerak, berpegangan pada bahu saya, meremas bahu saya keras, saya lepaskan puting Ibrahim perlahan.

Ibrahim memeluk saya erat, mengusapkan wajahnya didada saya yang berbulu, perlahan saya turunkan celana beserta celana dalamnya, membuat Ibrahim polos tak berbusana, hanya buttplug dan tali pengikatnya yang melingkar erat dipinggangnya, saya tuntun Ibrahim menuju kursi disamping kasur, duduk disana sambil membuka selangkangan saya lebar lebar, Ibrahim tanpa disuruh turun bertopang pada lututnya, saya mengusap lalu menampar pipinya pelan, wajah Ibrahim memelas, matanya lebar dan bercahaya, membuat saya semakin bernafsu menatapnya.

“Buka mulutmu!.” Perintah saya, mulutnya terbuka, seketika saya meludah tepat kedalam mulutnya, ia menelan ludah saya dengan lahap, kembali saya menampar pipinya pelan.

Saya turunkan kepala Ibrahim menuju penis saya, Ibrahim mengerti, ia langsung tanpa basa basi memasukan penis saya kedalam mulutnya, shit, ngilu dan geli akibat jilatanya membuat saya bergidik, memang, jarang sekali saya menunjukan rasa da ekspresi kenikmatan diwajah saya, hanya beberapa desahan, desisan, dan geraman yang saya keluarkan dari mulut, shit, kembali saya rasakan ngilu, Ibrahim memfokuskan jilatannya pada kepala penis saya yang sensitif, sebuah garis dibawah kepala penis saya ia jilati dan gigit pelan menggunakan bibirnya, kaki saya menendang pelan menahan rasa nikmat.

“Seperti tadi.” Ucap saya, Ibrahim mengangguk lalu kembali mempermainkan garis dibawah kepala penis saya, telapak tangan kiri Ibrahim membuka lebar, tangan kanannya menggenggam batang penis saya, kemudian telapak tangan kirinya ia simpan tepat diatas kepala penis saya, lalu tanganya membuat gerakan memutar cepat, sambil tangan kanannya bergerak naik turun dibatang penis saya, kembali saya mengejang dan menendangkan kaki saya, geli dan ngilu yang luar biasa terasa, sialan, Ibrahim tersenyum nakal seperti mendapatkan kemenangan atas saya yang kewalahan.

PRIA ARAB MAJIKANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang