Ch.48 Ada Tamu

3.6K 201 39
                                    

PRIA ARAB MAJIKANKU CH.48

THIRD P.O.V

“Kondisi di sore ini masih bagus dan membaik, tidak ada tanda tanda penurunan vital, dan yang paling penting Ibrahim sudah bisa menangkap dan berkomunikasi dengan lancar, maka dari itu saya izinkan kalian untuk membawa Ibrahim pulang.”Ucap dokter Adnan, Abuya dan Emir tersenyum kemudian bergantian meyalaminya, mengucapkan banyak terimakasih atas penanganannya terhadap Ibrahim, Abuya mengambil ponsel disaku celananya kemudian menelpon seseorang.

“Damar, jemput kami sekarang ya, Ibrahim sudah boleh pulang.” Ucap Abuya singkat kemudian mematikan panggilannya.

Emir mempacking pakaian kotor mereka sedangkan Abuya membantu Ibrahim mengganti pakain pasiennya, saat membuka baju Ibrahim, Abuya kembali terkejut, ternyata dibadan Ibrahim juga ada memar.

“Banyak sekali memar ditubuh mu Brahim.” 

“Banyak kah Abuya? Pantas saja badan saya serasa remuk dan pegal.” Ucap Ibrahim sambil meringis menahan ngilu ketika ia memakai pakaian barunya, saat mereka sedang sibuk tiba tiba terdengar ketukan dipintu dan masuklah tiga orang, dua wanita dan seorang pria, salah satu dari wanita itu masih muda dan pria yang bersamanya seusia Abuya.

“Salma.” Ucap Emir pelan, wanita itu mendekat ke arah Emir dan memegang lengannya, sedangkan pria yang bersamanya mendekat ke arah Abuya.

“Tuan Hussein, kami mendengar bahwa Emir mengalami kecelakaan, jadi sengaja langsung datang kemari.” Ucap pria itu sambil menjabat tangan Abuya.

“Ahh Tuan Yusuf, bukan kecelakaan, hanya kesalahfahaman, tapi kesalahfahamanya membuat Emir dan asisten saya terluka.” Jawab Abuya sambil menunjuk ke arah Ibrahim.

“Ya Tuhan, apa yang mereka perbuat kepada anak malang ini?.” Ucap wanita yang bersama tuan Yusuf.

“Mereka mengira bahwa asisten saya adalah imigran ilegal kemudian memukulinya dengan brutal.” Wanita itu menutup mulutnya terkejut.

“Bagaimana bisa mereka bertemu dengan asisten dan anak anda?.” Tanya wanita itu.

“Mereka sedang berbelanja di pasar, nyonya Sabiya, tiba tiba datang razia imigrasi, keadaan begitu chaos sehingga tidak ada banyak waktu untuk menjelaskan siapa kami, mereka bertindak dan bergerak begitu cepat.” Jawab Emir, Nyonya Sabiya mendekat ke arah Ibrahim kemudian mengusap kepalanya pelan.

“Semoga kamu cepat pulih nak, Tuhan berbaik hati kepadamu.” Ucap Nyonya Sabiya, Ibrahim hanya bisa berterimakasih dan tersenyum kepada Nyonya Sabiya.

“Masih harus dilakukan perawatan intensif kah Tuan Hussein?.” Tanya tuan Yusuf.

“Tidak, dokter sudah memperbolehkan kami pulang, ini, kami juga sedang packing untuk pulang.” 

“Segala puji bagi Tuhan, syukurlah.” Ucap tuan Yusuf, ketukan dipintu kembali terdengar, kali ini muncul pak Damar untuk menjemput mereka.

“Nah, ini jemputan kami telah tiba.” Ucap Abuya.

“Ohh, pulang sekarang ternyata, yasudah kalau begitu kami tidak perlu berlama lama, ini, ada bingkisan buah dari kami, semoga kalian cepat sembuh dan kembali seperti semula ya.” Ucap Nyonya Sabiya sambil memberikan sebucket buah kepada Ibrahim, ia berjalan menuju Emir kemudian mengusa pipi Emir pelan.

“Maaf jika hanya menengok sebentar ya tuan Hussein.” Ucap tuan Yusuf.

“Tidak masalah, dengan hadirnya kalian saja sudah membuat kami merasa terangkul, terimakasih banyak untuk kalian.” Ucap Abuya.

“Nanti jika Tuhan mengizinkan, kami akan berkunjung ke rumah anda tuan Hussein, untuk membicarakan hal mengenai Emir dan Salma.” Ucap tuan Yusuf, Ibrahim reflek melihat ke arah Emir, wanita yang bernama Salma sepertinya adalah pacar Emir, terlihat dari gesture nya yang selalu dekat dengan Emir, bahkan sesekali mengusap pipi dan lengan Emir, sepertinya mereka akan membicarakan tentang pertunangan atau mungkin juga pernikahan Emir dan Salma.

PRIA ARAB MAJIKANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang