Ch.3 Bertemu Abuya Gagah

14.2K 264 0
                                    

Tidak terasa kami sudah landing, berjalan beriringan bersama penumpang lain, pak Abbas berjalan disampingku, bersama beberapa teman satu agenku, mereka juga sudah berkenalan dengan pak Abbas ketika kami transit di doha, bahkan pak Abbas mentraktir kami dengan banyak makanan, membuat kami senang berkenalan dengannya, apalagi aku, meskipun rada sedikit mencurigakan ketika ada orang yang terlalu baik, pasti ada suatu niat terselubung, ketika di doha pak Abbas tidak melakukan apapun kepadaku, kami hanya ngobrol dan makan sambil menunggu transit, dan yap mungkin inilah akhir perpisahan kami setelah kami landing di riyadh, pak Abbas mengusap punggungku kemudian melakukan salam perpisahan kepada kami, setelah melewati proses imigrasi, diluar kami sudah ditunggu oleh agen yang menjemput kami, mempersilahkan kami bertujuh menaiki mobil dan membawa kami ke asrama TKI.

Sekitar satu minggu kami berada di asrama, kami diberikan pembekalan, pembelajaran dan pembagian tempat dimana kami akan bekerja, kami bertujuh ditempatkan di tempat yang berbeda, tentu saja dengan majikan yang berbeda juga, aku ditempatkan untuk bekerja sebagai tukang kebun dirumah keluarga bernama Hussein Al-amoudi, dan besok aku akan diantar kesana bersama perwakilan dari agen, kami juga dibelikan kartu perdana untuk dipakai khusus di Saudi, aku dan ketujuh teman agenku bertukar no telepon untuk berjaga jaga dan saling menghubungi, dan jika diberi kesempatan kami sewaktu waktu ingin berkumpul dan ngopi bareng.

____

Kami bertujuh sudah berangkat dengan perwakilan agen kami masing masing menuju tempat dimana kami akan bekerja, perjalanan ku menuju tempatku bekerja tidak memakan waktu lama, sekitar satu jam kurang lebih, karena masih satu kota, aku tiba didepan sebuah gerbang besar dan mewah, gerbang itu dibukakan oleh seorang pria dewasa, wajahnya begitu menunjukan bahwa dia orang Indonesia, kutaksir sepertinya berumur awal 40 tahunan, berkumis baplang, sedikit buncit dan berambut pendek, kulitnya kecoklatan dan memakai seragam satu stel berwarna abu abu, setelah melewati kebun dan taman yang luas, akhirnya mobil berhenti didepan sebuah rumah yang besar, kami turun dari mobil.

"Assalamualaikum." Ujar Agen itu kepada bapak tadi yang membukakan pintu gerbang.

"Waalaikumsalam, mari kedalam saja pak, Abuya sudah menunggu didalam." Jawab bapak itu, ternyata benar, dia adalah orang Indonesia sepertiku, aku berfikir, jika dia bekerja disini, maka aku sedikit tenang karena ternyata aku ada teman satu negara.

Aku dan agenku masuk kedalam, terlihat ruangan dengan design interior yang megah dan meriah, glamour khas middle eastern, terlihat seorang bapak bapak arab sedang duduk disofa besar, mengenakan pakaian putih putih khas orang arab, lengkap dengan tudung kepalanya, pria itu tersenyum kemudian bangkit dari duduknya kemudian menyalami perwakilan dari agenku, mereka terlihat berbincang sambil sesekali agenku menunjuk tanganya ke arahku, kemudian menyuruhku mendekat, aku mengerti sedikit banyak bahasa arab, tetapi jika dengan kecepatan seperti mereka, otakku sedikit melambat mencerna percakapan mereka, aku kemudian disuruh menyalami pria arab itu, pria itu memberikan tanganya yang aku sambut dengan tanganku, tanganya besar, tapi tidak kasar, berbulu lebat, aku menatap wajahnya, tidak terlalu tua, mungkin sekitar umur lima puluh akhir, matanya tajam berwarna coklat terang dan jernih, alisnya tebal, kulitnya coklat dan bersih, berbingkai brewok tebal, tidak ada senyum yang diberikan kepadaku, tapi jabatan tanganya kuat dan bertenaga khas pria jantan, dan satu lagi, wanginya bukan main, wangi oud dan leather, sepertinya bukan parfum murah, karena didalam rumah ini sudah wangi, tapi wangi pria yang disebut abuya ini mendominasi ketika aku berhadapan denganya, bahkan ketika aku menjauh kembali kebelakang.

Agen kemudian selesai berbincang dengan Abuya, ia kemudian memberitahuku bahwa aku mulai bekerja besok, hari ini aku dipersahkan untuk membereskan barangku, aku kemudian diantar oleh bapak bapak yang berada diluar tadi untuk menuju ke kamarku, bapak yang kuketahui namanya adalah Darma, pak Darma membawaku keluar dari dalam rumah, berjalan ke belakang rumah menuju garasi mobil, disamping garasi terdapat sebuah rumah kecil, aku diantarnya kesana dan masuk kedalam rumah kecil itu.

PRIA ARAB MAJIKANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang