Ch.37 Ice Cream

5.6K 212 12
                                    

PRIA ARAB MAJIKANKU CH.37

“Sudah siap semua Abuya?.” Tanyaku.

“Sudah sepertinya, apalagi ya?.” 

“Jam tangan?, Handphone?, Dompet?.” 

“Sudah ada semua Brahim.” Jawab Abuya, aku mengangguk kemudian mengantarkan Abuya ke depan rumah untuk berangkat kerja, ia mengusap kepalaku pelan kemudian masuk kedalam mobil yang sudah ada pak Damar didalam, mereka berangkat dan keluar dari gerbang.

“Abuya sudah berangkat?.” Suara dari tangga mengagetkanku.

“Hah, tuan Emir, saya kira siapa, jam segini belum berangkat?, Saya kira tadi duluan tuan daripada Abuya.” 

“Hari ini agak santai, masuk jam sembilan saja, Brahim, buatkan saya smoothies ya.” Perintah Emir sambil dia turun dan duduk di sofa depan tv, aku mengangguk kemudian berjalan kedapur, membuatkan smoothies untuk Emir kemudian menyerahkannya kepada Emir, ia berterimakasih kemudian meminumnya.

“Tuan Emir.” Ucapku.

“Hmm?.” 

“Terimakasih untuk oleh-oleh dan jam tangannya.” 

“Ahh, itu, kamu suka ?.” Tanya Emir.

“Suka tuan, coklatnya enak, manis nya tidak terlalu berlebihan, dan ada aftertaste pahitnya sedikit.” Jawabku, Emir mengangguk sambil kembali meminum smoothiesnya.

“Jam tangannya ? Suka?.” 

“Suka tuan, bagus juga, sepertinya mahal, saya jadi tidak enak.” Jawabku.

“Tidak seberapa itu, saat saya pulang kemarin saya tiba tiba ingat dengan kamu, jadi saya berfikir untuk membeli oleh oleh, tadinya mau beli parfum lagi, tapi sepertinya yang terakhir saya belikan juga masih ada kan?.” Tanya Emir.

“Benar tuan Emir, masih ada lumayan banyak, saya memakainya berotasi dengan parfum dari Abuya, agar tidak nose blind.” Jawabku, Emir mengangguk setuju kemudian menyerahkan gelas kosong kepadaku.

“Syukurlah kalau kamu suka, jadi saya tidak sia sia membelinya, Abuya tahu?.” 

“Tahu, dia sempat marah tuan, Abuya bilang, kenapa anda tidak membelikannya oleh oleh, padahal anda membaginya kepada para pekerja disini.” Emir tertawa.

“Ahhh, Abuya begitu, padahal biasanya setiap saya belikan oleh oleh yang dimakan hanya beberapa saja, sisanya didiamkan hingga membusuk atau basi, membelikan oleh oleh untuk Abuya itu jangan makanan, harus barang, agar bisa dia pakai.” Jawab Emir.

“Tapi dia makan coklat milik saya tuan.” 

“Ehhh? Iya kah? Ada ada saja Abuya ini.” 

Aku kedapur dan membereskan gelas bekas smoothies Emir, Amihan dan Nala juga ada didapur sedang mempersiapkan bumbu untuk nanti sore memasak.

“Brahim!!.” Teriak Emir dari ruang tengah, aku menyelesaikan tugasku didapur dan berjalan menuju ruang tengah.

“Ya tuan?.” 

“Bisa ikut saya sebentar?.” 

“Kemana tuan?.” Tanyaku, Emir tidak menjawab, dia hanya berjalan menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya.

“ada apa tuan?.” Tanyaku ketika aku sudah berada didalam kamar Emir.

“Ambilkan saya es krim.” 

“Ada ice cream?.” Tanyaku.

“Ada, saya beli kemarin, saya simpan di lemari es.” Jawab Emir, aku mengangguk kemudian kembali kedapur dan membuka kemari es, ternyata benar, ada dua buah cup kecil ice cream, aku mengambil satu cup tak lupa dengan sendoknya lalu membawanya ke kamar Emir.

PRIA ARAB MAJIKANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang