Ch.15 Panas Di Dalam Mobil

15.8K 277 27
                                    

PRIA ARAB MAJIKANKU CH.15

Aku mengganti bajuku dengan gemetar, dadaku berdetak kencang, aku yakin, sangat yakin, bahwa ajakan Emir untuk berbelanja semata mata bukanlah untuk berbelanja saja, pasti ada maksud lain, setelah selesai mengganti baju, aku menyemprotkan parfum andalan dengan wangi fruity dan vanilla dileherku, mengambil sebutir permen berperisa mint agar nafasku segar kemudian berjalan keluar dari kamar menuju kearah pintu depan dimana Emir aku yakin telah menunggu.

Aku keluar dari pintu depan, terlihat mobil mewah milik Emir sudah terparkir didepan tangga menurun dari pintu, pintu mobil yang mengarah kepadaku sudah terbuka, terlihat Emir sedang memandang ke arahku, satu tanganya berada di steering, satu tanganya kulihat sedang memegang selangkanganya, di wajahnya terpasang kaca mata hitam yang semakin menambah ke gagahan Emir, aku izin untuk masuk kedalam mobil kemudian menutup pintu mobil.

Emir mengenakan sebuah kaos polos putih dengan celana pendek, wangi parfum Emir semakin semerbak didalam mobil yang sempit, tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulut kami, sebutir keringat menetes dari keningku.

"Relax!." Ujar Emir kepadaku.

Emir kemudian bergerak ke arahku, mendekatkan mulutnya ditelingaku, aku semakin grogi, tanganya kemudian bergerak mengambil seatbelt yang belum terpasang, kemudian memasangkanya dibadanku, sial, aku kira dia akan menciumku, setelah memasangkan seatbeltku, tangan Emir bergerak turun lalu meremas pahaku pelan, aku memandang ke arah wajah Emir, masam, tidak ada senyuman atau apapun, dingin, tak berekspresi, ia kemudian menjalankan mobil keluar dari gerbang rumah Abuya.

_________

EMIR

"Kita akan ke mall yang kemarin tuan ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita akan ke mall yang kemarin tuan ?." Tanyaku memecah keheningan.

"Hmmm." Hanya itu yang keluar dari mulut Emir, kembali keheningan memenuhi mobil.

Aku ingat, di pertigaan depan, belok ke kiri adalah jalan menuju mall tempat kemarin aku dan Emir berbelanja, anehnya, mobil Emir berbelok ke kanan, aku belum pernah ke arah sini, ah, bahkan ke mall saja hanya satu bulan sekali, dan belum pernah jalan jalan ke tempat lain, biar lah, sekalian melihat ada apa dibalik jalan kanan ini.

Emir menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi, bahkan sedikit ngebut, membuat tanganku berpegang kepada dua sisi seat yang kududuki ini, hingga akhirnya kami melewati sebuah jalan yang tidak terlalu besar, mungkin hanya muat dua mobil, disisi kanan dan kirinya adalah sebuah padang pasir yang luas, udara disini sangat panas, bahkan AC mobil Emir saja sepertinya kurang untuk mendinginkan, Emir menghentikan mobilnya dipinggir jalan, aku melihat kearah luar, jika dijalan tadi masih terlihat beberapa kendaraan berlalu lalang, dijalan ini berbeda, hanya ada mobil Emir sendiri, tidak ada kendaraan lain yang melintas disekitar sini, tidak ada rumah, toko atau apapun, hanya jalan blas lurus kedepan, kosong dan sepi.

PRIA ARAB MAJIKANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang