Ch.29 Perawan Lagi Karena Abuya

11.6K 313 48
                                    

PRIA ARAB MAJIKANKU CH.29

Aku berjalan masuk kedalam kamar Abuya mengikutinya, aku kira Abuya sudah berada didalam, ternyata dia ada dibalik pintu kamar, ia mennarik tanganku masuk kemudian menutup pintu kamarnya dan menguncinya, aku hanya diam mematung, menunggu instruksi apa yang akan Abuya perintahkan kepadaku, Abuya tidak bicara apa apa, ia berjalan menuju laci lalu mengambil rokoknya, ia duduk dikursi lalu membakar rokok dan menghisapnya.

“Buka semua bajumu Brahim!.” Ucap Abuya dingin, aku diam sejenak.

“Ayo!.” Tegas Abuya lagi.

Aku kemudian mulai membuka bajuku, membuatku bertelanjang dada, lalu kemudian giliran celanaku yang aku turunkan, kali ini aku setengah bugil dengan celana dalam berwarna ungu, tanganku ku gunakan untuk menutupi gundukan selangkanganku.

“Semuanya.” Lanjut Abuya sambil kembali menghisap kembali rokoknya, aku menurutinya dan membuka celana dalamku, tanganku ku gunakan untuk menutup area genital ku, aku sedikit malu bertelanjang bulan dihadapan Abuya, kulihat Abuya kembali menghisap rokoknya dalam dalam.

“Berbalik badan!.” Perintahnya, aku kembali menurutinya, membalikan badanku membelakanginya.

“Menungging dan buka belahan pantatmu!.” Ucap Abuya dingin, wajahku memerah, namun tetap aku mejuruti segala perintahnya, aku menungging dihadapan Abuya, lalu kedua tanganku memegang dua belah pantatku masing masing lalu melebarkan pantatku, memperlihatkan lubang kecil dan sempit yang berkedut karena nafsu, aku membalikan wajahku menatap ke arah Abuya, terlihat ia kebali menghisap rokoknya, namun kali ini sebelah tangannya meremas gundukan yang membesar diselangkangannya.

“Berbalik lah mengahadap saya Brahim!.” Ucap Abuya, aku kembali berbalik lalu menghadap Abuya.

“Singkirkan dua tangan yang menutupi selangkanganmu!.”

“S-saya malu Abuya.” Ucapku pelan sambil menunduk.

“Kamu sudah merasakan benda pusaka milik saya, sudah menelan cairan istimewa milik saya, giliran saya ingin melihat barang mu, kamu bilang kamu malu?, Singkirkan!.” Ucap Abuya tegas, aku sedikit kaget kemudian perlahan membuka tanganku diselangkanganku, memperlihatkan penisku yang tidak seberapa bila dibandingkan dengan ketiga pria yang penisnya telah aku rasakan, kulihat Abuya tersenyum, ia menegakkan badannya sambil membuka kancing atas thob/gamis miliknya.

“Merangkaklah kemari Brahim, kearahku.” Ucap Abuya, aku kemudian menurunkan badanku kelantai bertopang pada lutut dan telapak tanganku, wajahku ku pasang ekspresi polos dan lugu, padahal sebenarnya aku sangat tahu menahu tentang segala hal yang membangkitkan gairan lelaki, aku merangkak pelan ke arah Abuya, pinggangku sengaja aku angkat sedikit ke atas memberikan ilusi seolah badanku meliuk liuk, aku merangkak sampai tepat didepan Abuya, wajahku tepat berada didepan selangkangan Abuya, Abuya mematikan rokoknya kemudian tanganya mengusap pipiku pelan, aku mengusapkan pipiku ditangan Abuya, layaknya seekor kucing yang meminta kasih sayang majikannya, kucing?, Ya aku adalah kucing Abuya hahaha.

Abuya mengangkat badanku, membuat posisiku yang tadinya merangkak kini terduduk dihadapan Abuya.

“Berjalanlah dan buka lemari saya.” Ujar Abuya, aku mengangguk kemudian berjalan kearah lemari, masih, pantatku aku naikan sambil berjalan, kulihat diujung mataku, Abuya menatapku sambil mengusap janggut lebatnya, aku membuka lemari pakaian Abuya lalu berbalik kembali menghadapnya, menunggu instruksi selanjutnya.

“Lihat kebawah, ada dua buah paper bag, bawa dua paper bag itu kemari!.” Ujar Abuya, sebuah ide melintas dikepalaku, aku mengambil dua buah paperbag itu, mengaitkan keduanya dimulutku, lalu kembali menurunkan badanku dan merangkak ke arah Abuya, mata Abuya terlihat begitu berbinar sambil tersenyum, ia menegakkan badannya menungguku berada dihadapannya, setelah sampai ditempat Abuya, aku melapaskan kedua buah paper bag itu dikakinya, kemudian mengeluskan pipiku di lutut Abuya, Abuya mengusap pipiku pelan, lalu menampar pipiku pelan.

PRIA ARAB MAJIKANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang