Ch.57 Pria Dingin Dan Galak

3.3K 214 41
                                    

PRIA ARAB MAJIKANKU CH.57

THIRD P.O.V

Pagi buta Ibrahim bangun dari tidurnya, ia menatap ke kasur disebelahnya, Abuya sengaja memesan kamar dengan double bed supaya orang orang tidak curiga, bahkan untuk ukuran double bed, kasur dikamar hotel ini lumayan luas, muat sepertinya untuk dua orang juga fikir Ibrahim.

Abuya masih terlelap kelelahan menghadapi para tamu undangan yang hanya kurang dari seratus orang itu, masih belum terfikir bagaimana hectic nya nanti di resepsi pernikahan Emir dan Salma dengan tamu undangan yang lebih banyak.

Ibrahim turun dari kasur kemudian membetulkan selimut Abuya, menurunkan suhu AC kemudian keluar dari kamar hotel untuk berjalan jalan, sangat akan disayangkan menurut Ibrahim jika ia menginap di hotel mewah dan hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar saja.

Ibrahim turun ke lantai satu menggunakan lift, terlihat lobby hotel masih sepi, hanya ada beberpa pegawai hotel yang bolak balik keluar masuk ke ruangan tempat perikahan Emir dan Salma kemarin, membereskan kembali bekas acara, Ibrahim menghampiri counter customer service.

“Permisi, selamat pagi.” Ucap Ibrahim menegur CS.

“Ahh, selamat pagi tuan, ada yang bisa saya bantu?.” Tanya customer service itu, seorang pria pertengahan tiga puluh tahun sambil tersenyum.

“Saya ingin bertanya, apakah anda memiliki rekomendasi kegiatan yang bisa dilakukan dipagi ini dihotel, saya sangat bingung dan takut terlihat aneh jika hanya berjalan kesana kemari, takut disangka mencurigakan.” Ucap Ibrahim sambil tersenyum, pria itu mendengarkan sambil tersenyum kemudian mengangguk.

“Tentu saja tuan, ada pool dibelakang jika anda ingin berenang, ada gym juga dilantai lima, tapi menurut saya pool akan terasa terlalu dingin jika anda berenang sepagi ini, tapi gym selalu available dua puluh empat jam, atauu, ahh, buffet sarapan juga sudah buka.” 

“Sepagi ini?.” 

“Lapar tidak mengenal waktu tuan, dan makanan disini selalu tersedia 24/7, feel free jika anda ingin sarapan, meskipun sepagi ini, atau jika hanya ingin sekedar minum kopi atau teh panas.” Jawab Pria itu.

“Disebelah mana?.” 

“Mari saya antar.” Jawab customer service sambil berjalan keluar dari counternya, Ibrahim berjalan mengikuti pria itu, berjalan mengarah ke belakang, melewati lorong panjang sampai diujungnya, terlihatlah sebuah aula besar, benar saja, ada banyak stand makanan, dari main course, fruit, ataupun minuman, tembok diujungnya menggunakan kaca besar, membuat pemandangan diluar terlihat, kolam renang luas yang sepi, tidak ada orang yang berenang, di buffet ini juga hanya ada sedikit orang, selebihnya hanya pegawai hotel.

“Ini dia tuan, enjoy.” Ucap pria itu sambil tersenyum.

“Terimakasih.” Ucap Ibrahim, pria itu mengangguk kemudian pamit kembali ke counter depan.

Ibrahim berjalan masuk ke aula tempat sarapan, dia menghitung ada sekitar sepuluh orang disini, sebagian sedang mengambil makanan, sebagian lagi sedang duduk menikmati makanan, ada juga yang sudah standby dengan laptop dimeja, memulai bekerja se pagi ini.

Ibrahim berjalan menuju stand kopi, mengambil gelas lalu menuangkan kopi yang masih panas mengepul, ia kemudian mengambil dua buah pastry dan menaruhnya ke atas piring kecil ditangannya.

Selesai, ia hendak berbalik dan berjalan untuk mencari tempat duduk, tiba tiba badan Ibrahim bertabrakan dengan seseorang, kopi ditanganya bergoyang dan tumpah isinya, mengenai orang didepannya, sebagian lagi tumpah ditanganya membuatnya melepaskan gelas itu dan membuatnya jatuh, piring pastry nya juga jatuh ke lantai, Ibrahim dengan sigap hendak menyelamatkan dua buah roti kecil namun naas hanya satu yang dapat ia pegang, sedangkan piring dan roti satunya lagi jatuh ke lantai.

PRIA ARAB MAJIKANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang