Ch.45 Call The Lawyer

3.8K 228 38
                                    

PRIA ARAB MAJIKANKU CH.45

THIRD P.O.V

Mobil truck yang banyak itu berhenti tepat didepan sebuah gedung besar dengan lapangan hijau yang luas, mereka semua yang tertangkap oleh imigrasi diturunkan dari mobil, disuruh berbaris lalu masuk kelapangan, udara maghrib menuju malam yang semakin dingin, membuat beberapa orang gemetaran dan menggigil, dua orang petugas mengalungkan lengan Ibrahim di bahu mereka lalu menggusur badan Ibrahim yang lemas, kakinya bahkan menggores ke tanah, tidak menapak, wajah Ibrahim pucat pasi, nafasnya lemah, badanya mendingin, kedua petugas itu menurunkan Ibrahim dilapang, beberapa orang menangkap tubuh Ibrahim yang lemah, membantu menyandarkan dan menopang badan Ibrahim.

Mobil sedan yang membawa Emir masuk ke pekarangan gedung, Emir melihat ke arah lapangan, banyak sekali orang yang tertangkap, sial, kenapa diantata mereka semua harus ada Ibrahim juga, begitu fikirnya, wajah dan mata Emir memerah, badannya berkeringat, tangannya yang terborgol dia gunakan sebagai sandaran keningnya.

“Turun!.” Ucap petugas kepada Emir, Emir menatap petugas itu benci, mata Emir menajam, ia akan mengingat wajah petugas yang memukul perutnya ini, petugas itu menarik paksa bada Emir, memaksa Emir keluar dari mobil kemudian berjalan masuk menuju gedung.

“Biarkan saya menelpon ayah saya, saya juga berhak mendapatkan pengawalan pengacara saya!.” Ucap Emir ketika ia duduk dikursi didalan gedung.

“Isi data dirimu!.” Hanya itu yang keluar dari mulut petugas.

“Rekan saya kalian tangkap, dia bukan imigrant illegal, lepaskan dia, dan beri saya telfon!.” Kekeh Emir.

“Isi dulu data dirimu!.” Ucap Petugas kembali.

“Temanmu memukul kepala rekanku keras sekali tadi, bisakah kau berbaik hati membawa rekanku terlebih dahulu untuk diperiksa dokter, kulihat ia tidak bangun bangun dari tadi, aku takut dia kenapa kenapa, aku mohon!.” Ucap Emir memohon kepada petugas itu, namun nihil permintaan Emir tidak petugas itu kabulkan, Emir kesal bukan main, kakinya menendang nendang meja, tangannya yang diborgol menggebrak meja, Emir mengamuk, muncul lah dua orang polisi menuju ke arah Emir, mereka kemudian memukul wajah dan perut Emir, membuat Emir kesakitan dan berhenti mengamuk.

“Saya berhak berbicara dengan pengacara saya.” Ucap Emir lemas, polisi itu menjambak rambut Emir, membuat Emir mendongak ke arahnya, polisi tersebut menunjukan sebuah handphone didepan wajah Emir.

“Isi data dirimu dulu!.” Ucap polisi itu, Emir menurut kemudian mengisi data dirinya, setelah selesai mereka membawa data diri Emir kemudian membacanya, sejenak mereka terdiam, lalu kemudian membuka borgol Emir dengan cepat, wajah mereka seperti sedikit takut, mereka menyimpan ponsel itu dimeja depan Emir lalu pergi membawa data diri Emir, Emir mengambil ponsel itu, ia hendak menelpon Abuya namun sayangnya ia tidak mengingat nomor ponsel Abuya, hanya pengacara urusan legal yang ia ingat nomornya, sial, andai saja handphone nya tidak jatuh saat ia memberontak tadi, mungkin saat ini ia bisa langsung menelfon Abuya.

Dua kali panggilan tidak terangkat, Emir sudah sangat marah dan menahan nafsu nya, bibirnya bergetar, kemana pengacara sialan itu, disaat Emir tidak membutuhkannya malah dia yang mengejarku untuk tanda tangan legal, sekarang saat Emir benar benar butuh, pengacara itu malah tidak mengangkat panggilannya, Emir mencoba sekali ini kali ini mulai tersambung.

“Halo?.” Ucap suara diujung telfon.

“Sialan kau Bashir!, Aku memanggilmu dari tadi, kemana saja kau!!.” Ujar Emir penuh penekanan.

“Emir?, Ini kau?, Nomornya tidak aku kenal.”

“Bashir, dengankan aku, aku sedang dalam masalah besar Bashir, segeralah datang ke pusat imigrasi kota, panggilkan Baba, suruh dia bawa legal nya kemari, sekarang.” Ucap Emir.

PRIA ARAB MAJIKANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang