BAB 3

102 8 0
                                    

Waktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa sudah akhir pekan lagi saja. Kira-kira kegiatan apa yang akan kami lakukan di weekend ini ya. Aku juga belum bertanya pada kekasihku karena ia masih tertidur dengan lelap. Padahal ini sudah jam delapan pagi. Pasti ia kelelahan karena semalam pulang larut karena menemani bos untuk bertemu dengan klien.

Sedangkan aku sudah mandi dan merasa segar di tubuhku. Aku juga telah membuat secangkir teh hangat dan duduk di balkon depan kamar. Aku tidak tega untuk membangunkan Zeva.

Seperti biasa pagi ini udara terasa sejuk dan suasana yang indah terpampang depan mata. Membuat hatiku dan pikiran ini benar-benar plong. Aku seruput teh ini sedikit demi sedikit.

"Pagi sayangku." Ternyata Zeva sudah bangun dan melangkah menghampiriku. Wajahnya nampak pucat dan ia menggelung rambut indahnya.

"Pagi juga sayang, lho kok udah bangun? Masih keliatan kusut itu, capek banget ya kamu? Semalem langsung tepar gitu kan." Aku tersenyum sembari memeluk kecil dirinya.

"Iya sih masih capek. Ya tapi aku udah kebangun, gimana dong? Ya udah deh aku mandi dulu kalau gitu. Nanti kita jalan-jalan." Dia ngeloyor dari hadapanku.

"Sip, yank. Aku buatin kamu sarapan ya."

Kali ini biar aku saja yang membuatkan santapan pagi. Kemudian aku beranjak untuk membuat sarapan. Aku membuat sandwich dan segelas susu untuknya. Sekitar setengah jam kemudian Zeva telah usai mandi.

"Aku bikinin kamu sandwich nih." aku senyum.

"Asik, makasih ya sayang." Ia mengecup keningku dan langsung duduk untuk melahap sarapannya.

Setelah kurang lebih setengah jam sarapan. Zeva membuka pembicaraan lagi. Kami membicarakan tentang rencana jalan-jalan hari ini.

"Sayang, kita jalan yuk! Kamu siap-siap dulu aja ya." Dia tersenyum.

"Mau ke mana gitu?" Aku penasaran.

"Ada deh. Udah kamu siap-siap aja. Aku sambil manasin mobil dulu." Zeva bergegas ke garasi.

"Ok deh yank!" Aku langsung bersiap-siap.

>>><<<

Zeva's POV

Pagi ini badanku terasa pegal sekali karena semalam atasanku mengajak untuk menemui klien sampai malam. Untung saja hari ini libur. Aku ingin mengajaknya jalan-jalan. Sudah lama juga kami tidak melakukan perjalanan.

Seperti biasa dia bergantian membuatkan aku sarapan. Ya walau belakangan aku yang menyiapkan. Aku harus sadar diri tentunya, tidak boleh terus-terusan merepotkan dia dengan aku yang susah bangun tepat waktu. Lalu aku berusaha untul membangun mindset agar tidak kesiangan lagi.

Aku beruntung sekali memiliki dia. Seorang gadis blasteran yang lucu dan mengagumkan. Aku sudah tersihir oleh pesonanya sejak masa kuliah dulu. Ia merupakan gadis yang menyukai gaya hidup sehat dan bersih. Awal-awal aku mengenalnya rada aneh sih, kok ada ya orang seperti dia? Yang sangat memperhatikan pola sehat hidupnya. Namun lama kelamaan aku malah jatuh cinta. Awalnya aku straight. Aku pernah punya cowok namun aku putus dengan pria-pria masa laluku. Ya karena tidak cocok dan selalu saja bubaran hubungan aku di masa lalu.

Dengan hadirnya seorang Glo, ia membuat aku bahagia selama tiga tahun belakangan ini. Entah, dengannya aku merasa sangat nyaman akan hadirnya. Aku hanya mengikuti ke mana hatiku berlayar dan ternyata aku berlabuh di hatinya. Aku tak menyangka namun ini realita cinta kami berdua.

Don't Let GoOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz