BAB 13

28 5 0
                                    

Hari ini aku bahagia sekali karena sudah waktunya gajian apalagi ini adalah gaji pertamaku atas kerja keras aku selama ini. Ternyata aku bisa membuktikan bahwa aku bisa mencari uang dari keringatku sendiri. Ada kebanggaan tersendiri ketika bisa mendapat penghasilan pribadi.

"Hai dek. Ciye seneng banget sih?" kak Glo ikut senyam senyum.

"Ehemm, bisa kali teraktir kita Cha hehe." kak Zeva ikut nimbrung.

"Iya nih. Gaji aku udah ditransfer. Seneng banget kak karena bisa cari uang sendiri. Mumpung lagi happy, baiklah aku teraktir kalian deh. Terus aku juga yang nyetir. Gimana?" Aku sangat bersemangat.

"Boleh banget dong." jawab kak Glo dan kak Zeva hampir bersamaan.

Aku mengarahkan mobil ke arah sebuah kafe yang menjadi tempat favorit kami. Soalnya kak Glo dan kak Zeva pernah mengajak aku beberapa kali ke kafe itu. Aku menyetir dengan riang gembira sambil bernyanyi-nyanyi sepanjang perjalanan.

"Duh, sumringah banget ni haha." kak Glo dan kak Zeva tertawa dengan tingkahku.

"Iya dong. Udah gede ni, bisa cari uang sendiri kak. Nanti juga aku mau transfer sebagian ke mama dong." Aku terus bernyanyi kecil sembari menyetir.

Akhirnya sampai juga kami di tempat tujuan. Ternyata sudah lumayan ramai. Lalu kami duduk di meja yang biasa kami tempati dan kami memesan beberapa menu.

"Kak, tumben ini agak rame ya." Aku mencolek kak Glo.

"Oh iya dek. Kalau akhir bulan, kafe ini ngehadirin band terkenal di Bali atau singer yang kece-kece gitu." kak Glo menjelaskan.

"Oh gitu rupanya. Siapa ya guess-nya?" Aku bertanya balik.

"Ya nanti kita lihat aja dek. Bentaran lagi juga mulai biasanya." kak Zeva menjawab.

"Oh ya udah kak kalau gitu. Lumayan lah makan sambil ditemani perform artis lokal." Aku tersenyum.

"Kamu kalau mau nyanyi atau minta dibawain lagu apa gitu, minta aja langsung ke panggung. Free deh. Asalkan makan di sini minimimal habis 500 ribu." kak Zeva menjelaskan.

"Wah menu yang kita pesen tadi udah lebih dari 500 ribu sih kak." Aku memberi info.

"Ya udah kamu request aja nanti sama yang nyanyi. Oh iya, kalau mau nyanyi bareng boleh tuh sama singer-nya. Suka-suka kamu deh." kak Zeva paham betul.

"Oh iya kak. Gampang, yang penting kita makan aja dulu." Aku menyudahi perbincangan kami.

Kami langsung melahap semua pesanan kami dengan santai. Di panggung mini itu aku lihat beberapa personel sedang mengecek sound masing-masing seperti gitar, keyboard, bass, drum dan juga microphone pastinya.

Aku jadi penasaran siapa bintang tamunya. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam tapi belum datang juga penyanyinya. Aku jadi semakin penaaaran dan mulai gelisah.

"Kak,  lama banget deh. Kok nggak mulai juga live show-nya." Aku bertanya pada kak Zeva.

"Sabar, sebentar lagi dek. Kamu mau nyanyi emang? Berani gitu naik stage? Haha." kak Zeva meledek.

"Jangan naik ya dek. Request aja lagu yang enak." kak Glo menambahkan.

"Ih si kakak-kakak ini. Ya aku kan mau tau aja. Bagus atau nggak guess-nya. Kalau aku suka, aku minta lagu dan aku kasih uang tip." Aku menjelaskan.

"Asik deh. Yang udah punya banyak uang. Royal banget nih hehe." kak Zeva menimpali.

"Jangan boros dek. Masih sebulan lagi hidupmu sampai gajihan depan haha." kak Glo tertawa.

Don't Let GoWhere stories live. Discover now