BAB 29

54 5 0
                                    

Akhirnya sampai juga pada hari H pesta ulang tahun anak pak Arif. Aku, Zeva, Ify beserta semua karyawan menutup kafe untuk umum. Supaya kami dapat mendekor secara maksimal kafe ini untuk dipakai malam nanti.

Berbagai dekorasi alias pernak-pernik khas ulang tahun seperti balon, pita dan lain sebagainya telah kami susun dan hias sedemikian rupa. Cukup melelahkan namun ini demi kepuasan pelanggan. Ify juga melakukan check sound supaya malam nanti ia dapat memimpin acara dan bernyanyi dengan baik.

Kami menyewa band lokal untuk mengiringi Ify.
Kue ulang tahun bertingkat tiga sudah kami pesan. Satu jam menjelang pesta, kue itu akan diantar.

Waktu berjalan cepat ternyata. Tak terasa sudah jam enam sore. Pak Arif, istri dan anak perempuan semata wayang pak Arif telah sampai. Dengan ditemani beberapa anggota keluarga yang lain.

"Selamat sore Glo." pak Arif menyapaku. Kemudian aku, Zeva dan Ify bersalaman pada beliau.

"Oh iya. Ini anak saya satu-satunya. Namanya Marina. Panggil aja Nana." pak Arif memperkenalkan anaknya.

"Hai Nana. Selamat ulang tahun ya, semoga semakin dewasa dan tambah cantik." Aku memberi ucapan begitu juga dengan Zeva dan Grify.

Anak ini tingginya sama denganku. Nana juga memiliki paras manis sekaligus cantik. Terlebih suaranya juga lembut sekali. Aku jamin pasti banyak cowok yang naksir dengan anak ini.

"Iya kak. Makasih ya kakak-kakak cantik hehe." Dia terlihat periang juga namun agak pemalu.

"Gimana suka nggak dengan ini semua?" Zeva mengajak keliling Nana bersama kami.

Sementara itu pak Arif beserta istri duduk manis di meja bar sembari menunggu menu yang akan disajikan.

"Bagus kak. ini keren." Nana terlihat kagum.

"Syukur kalau suka. Nanti cowoknya dateng nggak?" Ify menyela.

"Eh kakak, nggak punya kak. Jomblo aku tuh, apalagi nggak boleh pacaran dulu sama papa." Dia malu sepertinya.

"Ah maca cih?" Ify ini emang suka meledek.

"Beneran kak. Udah ah kak, aku malu." Dia dan kami kembali melihat-lihat.

Pesta berjalan dengan baik dan lancar. Seluruh tamu juga terlihat riang dan puas. Kami sangat senang dan keluarga pak Arif mengucapkan terima kasih pada kami. Gembira rasanya dapat berbisnis dengan orang seperti pak Arif.

"Saya senang sekali. Ini pesta yang elegan menurut saya. Terima kasih ya." pak Arif menjabat tangan kami bertiga.

"Hmm, bener banget itu. Kapan-kapan pakai jasa kafe kalian aja kalau ada acara deh ya. Mungkin kalau saya mau arisan atau suami saya mau gathering." istrinya antusias dan memang cantik sekali.

Ia merupakan perempuan modern dan terlihat memang sosialita sejati. Seluruh yang dipakai merupakan barang branded. Sungguh wanita yang modis.

"Ya sudah, kami pulang ya. Sekali lagi terima kasih." pak Arif dan istrinya berlalu.

"Kakak, makasih ya. Acaranya seru banget. Kapan-kapan aku main ke sini lagi deh. Bye kak Glo, kak Zeva dan kak Ify." Nana melambaikan tangan kepada kami dan berlalu bersama mama serta papanya.

"Hore! Berhasil misi kita." kami bertiga riang dan ber-high five ria.

Lalu kami duduk bertiga di meja bar. Kami evaluasi pesta malam ini. Job besar pertama dan menurut kami sangat lumayan. Worth it lah dengan apa yang pak Arif berikan dan kami lakukan.

"Hmm, Fy, jadi balik besok sore nih ke Bali?" Aku bertanya.

"Iya. Tiket udah ada nih." Ify menjawab sembari minum jus anggur.

Don't Let GoWhere stories live. Discover now