Chapter 9

32.3K 3.2K 101
                                    

Sekretaris sementara itulah pekerjaan kedua ku selain housekeeper. Ini semua aku lakukan hanya untuk membantu lili. Gadis itu bahkan tersenyum ceria saat aku memberitahunya bahwa ayahnya akan datang dalam acara itu.

Pekerjaan sebagai sekretaris membuatku sedikit kelabakan. Aku harus menyusun agenda kegiatan dan berbagai jadwal rapat dengan klien tuan jeremy. Semalaman aku berusaha memahami apa saja yang harus aku lakukan .

Paginya setelah selesai membantu lili dan julian dengan perlengkapan sekolah mereka, lantas aku bersiap diri untuk mengikuti tuan jeremy ke kantornya yang sekaligus hotel.

"Bagaimana dengan agenda kerja yang saya berikan kemarin?" Tanya tuan jeremy. Setelah kami memasuki mobil.

"Jam 8.30 ada rapat mengenai anggaran pembangunan bersama dewan direksi. Jam 10 ada rapat kedua bersama bagian marketing dan kreatif untuk membahasan acara yang akan diadakan bulan depan. Lalu setelah makan siang kita akan berangkat kesekolah lili sesuai janji tadi malam!" Ucapku berusaha profesional.

"Mmm... Tidak buruk" Kata tuan jeremy sambil memperhatikan berkas yang ia pegang dari tadi.

"Lihat ini?" Ucapnya sambil menyerahkan berkas itu.

Aku hanya melihat berkas yang diberikan dan berusaha memahami apa yang tertulis didalamnya. Ternyata sebuah anggaran keuangan bulan lalu. 'waw besar sekali pengeluarannya... hingga milyaran rupiah' Aku bergumam.

"Apa kau melihatnya?" Tanya tuan jeremy kembali.

"Iya tuan, besar sekali pengeluarannya... hingga milyaran rupiah... woooww.." Ucapku terkagum.

"Hehee... bukan itu, coba kau perhatikan kembali?" Tuan jeremy berkata sambil terkekeh melihat tingkahku.

Aku malu sekarang, bagaimana bisa aku bersikap bodoh seperti tadi. Tentu saja pengeluaran yang milyaran itu seseuai dengan standar hotel pada umumnya. Apalagi hotel tuan jeremy adalah salah satu hotel yang berkelas international.

Aku memperhatikan kembali berkas itu, tak ada satu katapun yang aku lupakan. Bahkan semua jumlah uang aku perhatikan sangat detil, namun aku menemukan sesuatu yang aneh. Apakah ini yang dipertanyakan tuan jeremy padaku.

"Data uang yang dikeluar berdeda dengan yang tertera pada laporan ini. Bahkan perbedaan jumlahnya sangat besar" Ucapku.

"Benar... sepertinya ada yang sedang bermain!" Kata tuan jeremy sambil memperhatikan jalan.

Aku lantas memperhatikan tuan jeremy. Dia masih sangat tampan seperti hari-hari sebelumnya. Namun sedetik kemudian tuan jeremy mengalihkan pandangannya padaku dan aku seperti terkunci oleh tatapannya.

"Kau memang benar-benar pintar anda!" Ucap tuan jeremy sambil tersenyum yang seketika membuatku langsung bersemu merah.

"Benar kata miss wanda, kau memang sangat bisa diandalkan" Ucapnya kembali. Setiap kata yang keluar membuatku sangat tersanjung.

"Memang apa yang miss wanda katakan?" Aku penasaran dengan agen-ku yang satu ini.

"Dia merekomendasikan mu, dan berkata bahwa kau akan sangat cocok bekerja dengan keluargaku" Kata tuan jeremy sambil memperhatikan berkasnya kembali.

_________________________________________________________________________

Sesampainya di lobby hotel banyak para karyawan memberikan hormat pada tuan jeremy. Aku yang masih berjalan mengikutinya agak sedikit kikuk namun berusaha menahan. Kami lantas bertemu dengan salah satu menager pelaksana, tuan jeremy asik mengobrol dengannya. Sedangkan aku masih berdiri disampingnya mendengar obrolan yang tidak aku mengerti.

The Secret Housekeeper Where stories live. Discover now