Chapter 25

30.6K 2.6K 106
                                    

Hari ini adalah weekend yang ceria. Tuan Jeremy memutuskan untuk mengajak kami jalan-jalan sekedar menghabiskan waktu bersama. Tuan Jeremy ternyata mengajak aku dan anak-anaknya untuk pergi camping bersama.

Kami berlima memutuskan untuk berangkat pagi-pagi agar tidak terlalu siang saat sampai disana. Aku duduk disamping Tuan Jeremy yang sedang mengemudikan mobil ini. sedangkan Alex, Lili dan Julian duduk di kursi penumpang.

Kami benar-benar ceria pagi ini. Julian tak henti-hentinya bernyanyi sambil mengganggu Alex yang berada di sampingnya. Sedangkan Alex hanya diam sambil mendengarkan musik di earphone-nya. Berbeda dengan Alex dan Julian, Lili tampak tenang di kursi paling belakang sambil membaca Novel.

Aku benar-benar tak mengerti dengan Lili, bagaimana anak umur 10 tahun seperti dia sangat gemar membaca novel atau buku lainnya. Namun harus kuakui dia memang sangat cerdas bila dibandingkan kakak dan adiknya.

"Kak Anda, aku lapar" Ucap Julian dari belakang.

"Makanya diem, dari tadi ngga bisa diem, jadi laperkan sekarang" Ucap Alex yang mengejek Julian.

"Biarin aja... lagian seru tahu"

Ya ampun, tak ada hari dimana mereka tenang. Alex dan Julian selalu berdebat tentang apapun itu. Dan tak ada satupun dari mereka yang mau mengalah. Akhirnya Tuan Jeremy memerintahkan mereka untuk tenang. Aku hanya bisa tersenyum geli melihat keluarga ini.

Aku membuka box makanan yang kubawa dari rumah Tuan Jeremy. Aku memang sebelumnya sudah menyiapkan bekal makanan untuk mereka. karena jika melihat lokasi camping yang akan kita datangi, sepertinya akan kesulitan mencari makan.

Aku memberikan satu kotak nasi yang berisi nasi bola yang berisi daging serta digoreng dengan dilapisi telur. Aku kadang juga membawakan mereka bekal sekolah seperti itu. Lili dan Julian pun menyukai makanan tersebut.

"Yeaayy... Bola-bola nasii..." Ucap Julian Kegirangan.

"Apa mau ya, gak boleh minta" Ucap Julian menggoda Alex saat dia memperhatikan bekal makanan tersebut.

Aku lantas kembali tersenyum geli dengan pertengkaran mereka. Beberapa kali Alex menatap kembali kearah makan tersebut. Aku bisa melihat bahwa Alex juga menginginkan makanan tersebut. Aku kembali membuka box makanan tersebut dan mengambil dua kotak yang berisikan makanan yang sama. Satu kotak aku berikan pada Alex dan satu lagi aku berikan pada Lili.

Mereka berdua juga ikut senang saat kuberi makanan tersebut. Bahkan beberapa kali mereka mengucap kekaguman terhadap makanan yang kubuat itu. Anak-anak asik memakan makanan yang sekarang ada dipangkuan mereka. mereka benar-benar diam saat sedang makan.

"Apa aku tidak mendapat makanan seperti mereka?" Tanya Tuan Jeremy menggodaku.

Aku memberi tatapan mengejek padanya. Dan Tuan Jeremy membalas dengan membuat ekspresi wajah memelas, yang jelas-jelas dibuat-buat. Aku menatap Tuan Jeremy yang sekarang sedang berakting layaknya anak kecil yang sedang merengek. Aku lantas mengambil satu kotak lainnya dan memberikannya pada Tuan jeremy.

"Aku ga bisa ngambilnya, aku sedang menyetir jadi tolong suapi aku" Pinta Tuan Jeremy.

Aku menatap horor dengan apa yang Tuan Jeremy katakan barusan. Bagaimana jika anak-anaknya mendengar apa yang dia ucapkan. Namun saat aku menatap mereka, sepertinya mereka sibuk dengan makanan mereka sendiri.

"Ayolah tidak akan apa-apa" Tuan Jeremy berkata seperti berbisik.

Aku lantas menggerkan tanganku dan menunjuk kearah anak-anak yang ada dibelakang kami. Aku menggerakan tanganku berkali kali menandakan bahwa ada anak-anak dibelakang, jadi jangan berbuat yang aneh-aneh. Namun Tuan Jeremy memberikan ekspresi seperti merajuk. Ya ampun... Tuan Jeremy sekarang sangat manja padaku. Berbeda dengan Tuan Jeremy yang aku temui pertama kali.

The Secret Housekeeper Where stories live. Discover now