Chapter 11

30.7K 3K 56
                                    

Setelah berjibaku dengan rasa yang tak tentu, aku lebih memilih untuk bekerja secara profesional. Pagi ini aku kembali bekerja di rumah tuan jeremy. Saat tiba pukul 7 pagi, aku langsung membantu lili dan julian untuk bersiap siap berangkat sekolah. Sedangkan alex dia bisa mengurusi dirinya sendiri.

Setelah selesai membantu mereka, aku lantas bersiap menggunakan pakaian yang rapih untuk ikut tuan jeremy ke kantornya. Aku yang masih bekerja sebagai sekretaris sementara berusaha mengerjakan semua tugas kantor yang diberikan. Jadwal untuk hari ini memang tidak terlalu padat meski hari senin, yang ada hanya satu jadwal rapat setelah itu tuan jeremy hanya bertugas diruangannya saja.

"Bagaimana liburan mu di rumah?" Tanya tuan jeremy padaku.

"Tak ada yang spesial hanya makan-makan bersama keluarga!, bagaimana dengan tuan?" Aku bertanya balik sembari sedikit berpura pura tidak tahu.

"Kami liburan kemarin. Liburan biasa bersama anak-anak" Jawabnya sambil tersenyum.

Aku tak menanggapi apa yang dikatakan tuan jeremy. Dan aku berusaha hanya merespon seadanya. Aku pun membacakan jadwal apa saja yang tuan jeremy harus lakukan hari ini. Tuan jeremy menanggapi dengan serius seperti biasa. Kami sampai dikator yang menjelma sebagai hotel. Seorang petugas lantas membukakan pintu untuk tuan jeremy, kami pun keluar dan berjalan menuju hotel.

Sama seperti biasa seluruh karyawan memberikan hormat padanya. Sedangkan aku masih berjalan dengan percaya diri disampingnya. Sesampainya di kantor aku bekerja sesuai dengan pekerjaan disini. Aku membuat jadwal dan menelepon beberapa klien tuan jeremy untuk memastikan jawdal pertemuan mereka.

"Anda tolong keruangan saya sekarang juga?" Telepon dari tuan jeremy.

Aku lantas bergegas menuju ruangannya dan lansung menghadap padanya. Setelah sampai di depan meja kerjanya, tuan jeremy memerintahkan saya untuk membuat jadwal baru.

"Tolong rubah jadwal setelah makan siang karena saya harus pergi!" Ucap tuan jeremy.

"Dan mungkin nanti kamu harus pulang sendiri karena saya tidak akan kembali kesini. Kamu tidak apa-apa kan kalau pulang sendiri?" Tanyanya padaku.

Aku hanya menuruti perintah tuan jeremy tanpa bertanya sedikitpun tentang apa yang akan dia lakukan. Hampir setiap saat kami pulang dan pergi ke kantor bersama. Namun inilah pertama kalinya tuan jeremy pergi tanpa mengajakku.

___________________________________________________________________________

Jam menunjukan waktunya makan siang, lantas tuan jeremy bergegas dari ruangannya dan menuju keluar kantor. Aku hari ini harus makan siang sendiri di kantin kantor, sedangkan tuan jeremy entah pergi kemana. Aku yang tak punya satu teman pun harus menghadapi rombongan orang yang menatapku.

Aku berjalan dengan percaya diri, mengambil makanan dan mencari tempat duduk yang kosong. Aku lantas mengalihkan pandangan keberbagai penjuru namun tak ada satupun kursi yang sepertinya kosong. Sedangkan kemarin jika tuan jeremy datang hampir semua karyawan mempersilahkan duduk. Sedangkan sekarang tak ada satupun yang melakukannya.

"Hey sini?" Seseorang sepertinya mengangkat tangan dan mengarahkannya kepadaku.

Aku lantas memperhatikan dia yang ternyata adalah riana dan teman-temannya termasuk ada rizal di dalamnya. Aku pun tak punya pilihan lain selain duduk bersama mereka, karena tak ada satupun kursi yang kosong selain kursi yang berada diantara mereka.

Langkahku perlahan menuju mereka. aku duduk diseberang riana dan rizal. Teman-teman mereka lantas memperhatikanku. Dan banyak dari mereka yang bertanya padaku, apakah menyenangkan bekerja dengan tuan jeremy.

The Secret Housekeeper Where stories live. Discover now