Chapter 19

31.5K 3K 171
                                    

'Tolong aku Tuaannnn....'

....

....

....

Aku merasakan tubuhku benar-benar lemas bahkan tak bisa digerakan. Mataku gelap tak bisa melihat apapun. Dan telingaku benar-benar hening seakan aku tak bisa mendengar apapun. Aku pikir..., aku akan mati sekarang.

Namun aku masih merasakan gerakan seseorang yang berada di samping ku. Aku juga masih bisa merasakan seseorang yang sedang mengelus pipiku sekarang.

'Apa ini Tuan Jeremy' Aku bergumam dalam hati.

Mungkin kalian menganggap aku lemah, bukan... tapi kalian memang menganggapku lemah. Mungkin kalian menganggapku seperti wanita, bukan... tapi kalian memang menganggapku seperti wanita. Mungkin kalian menganggapku seperti gay yang kemayu, bukan... tapi kalian memang menganggap aku adalah gay yang kemayu.

Aku bukanlah pria lemah, aku bukan lah pria yang berprilaku seperti wanita dan aku bukanlah gay kemayu. Aku hanya memilih untuk bertahan. Ya.... Aku memilih untuk bertahan.

Apa kalian pikir para pembantu yang disiksa majikannya yang sering ditampilkan di TV karena mereka lemah. Karena mereka wanita sehingga mereka tidak bisa melawan. Kalian salah..., mereka memilih untuk bertahan. Bertahan untuk tetap mempertahankan pekerjaan mereka.

Sama halnya dengan jalan yang kupilih. Aku memilih untuk bertahan. Aku bahkan masih bisa merasakan rasa sakit yang Sarah berikan padaku. Namun aku tahu Sarah adalah majikanku, meski dia tidak lagi berstatus sebagai istri dari Tuan Jeremy. Namun dia masihlah Ibu dari anak-anak Tuan Jeremy.

Aku bertahan tidak melawan Sarah bukan karena aku lemah, bukan karena aku seperti wanita, bukan karena aku gay yang kemayu. Melainkan aku yang memilih bertahan dan tidak melawan

Aku sadar betul apa statusku di rumah ini. Aku adalah pembantu, pekerjaanku di dalam rumah ini adalah mengurusi hal-hal yang memang sudah ditugaskan padaku. Aku tak bisa membayangkan jika aku melawan Sarah. Atau aku menamparnya atau bahkan menonjoknya.

Atau posisi kita berbalik sekarang. Sarah lah yang berada dipangkuan Tuan Jeremy sekarang. Sarah lah yang kalah dan aku berhasil menang melawannya. Sarah lah yang menjadi korban dan aku pelakunya. Apa kalian pikir aku masih bisa bekerja dirumah ini.

Kepercayaan Tuan Jeremy akan hilang padaku. Kepercayaan Bu Mei juga akan hilang terhadapku. Dan yang paling aku takutkan adalah kepercayaan Alex, Lili dan Julian padaku. Mereka pasti akan marah jika tahu ibu yang mereka sayangi terluka oleh ulahku. Mereka pasti akan membenciku.

Itulah sebabnya aku memilih untuk bertahan, bukan karena aku lemah. Melainkan itu adalah pilihan satu-satunya dan mungkin adalah pilihan terbaik yang aku miliki saat itu. Aku bertahan untuk Tuan Jeremy, Bu Mei dan untuk anak-anak Tuan Jeremy. Aku bertahan untuk mereka, agar mereka tetap mempercayaiku.

....

....

Dan itu adalah prinsip, prinsip menjadi seorang Secret Housekeeper.

....

____________________________________________________________________________

Aku tidak tahu sudah berapa lama aku pingsan. Samar-samar aku mendengar seseorang berbicara padaku. Aku sudah mulai merasakan telingaku berfungsi kembali.

"Bangunlah Anda, sadarlah... jangan membuatku khawatir" Ucap seseorang setengah berbisik.

Aku mulai membuka mataku sedikit demi sediikit. Hingga aku melihat cahaya yang menyilaukan mataku. Ternyata itu adalah lampu yang menyala di ruangan yang aku tempati saat ini. Aku mengalihkan pandanganku pada seseorang yang sedang duduk di samping ranjangku.

The Secret Housekeeper Where stories live. Discover now