Chapter 17

29.7K 2.8K 136
                                    

'SANG NYONYA RUFFALOO' Teriakku dalam hati. Aku pun hanya menatap horor kearah Bu Mei dan wanita itu.

....

....

....

Aku benar-benar tidak menyangka bahwa Sarah mantan istri Tuan Jeremy sekarang ada disini. Aku bahkan masih menatap kearah Bu Mei dan Sarah yang sedari tadi berbicara tentang sesuatu yang tidak bisa kudengar.

Bu Mei menatap Sarah sedikit kurang suka. Dulu Bu Mei sempat meminta sarah untuk datang ketika Julian sakit namun kedatangannya kali ini sepertinya tidak diharapkan. Sama seperti aku yang sedang memeperhatikan mereka, pelayan yang lainpun sepertinya sedang memperhatikan mereka.

"Bukanya itu Nyonya Sarah kan, Mantan istri Tuan?" Ucap salah satu pelayan disini kepada teman disampingnya.

"Iya, mau ngapain ya dia disini, bukannya dia udah dicerai sama Tuan Jeremy" Ucap pelayan yang lain.

Aku mendengarkan setiap ucapan para pelayan yang sepertinya sedang bergosip. Namun ucapan para pelayan berhenti ketika Sarah menatap kami tidak suka. Dan mengusir kami semua untuk tidak menguping mereka.

"APA KALIAN TIDAK PUNYA KERJAAN HUHH... SANA KERJA" Ucap Sarah dengan teriakannya serta menatap kami sombong.

"SARAHH—" Bu Mei berucap tak kalah kerasnya.

Sebelum aku dan para pelayan pergi dari hadapan mereka. Aku sempat melihat Bu Mei menarik Sarah menuju kamar tamu yang kosong. Lantas mereka pun menghilang dari pandangan ku sehingga aku tidak tahu apa yang Bu Mei dan Sarah bicarakan.

"Dia sangat sombong yah, padahal dia dulu pembantu juga disini!" Ucap salah satu pelayan yang sepertinya sudah bekerja lama.

"APAA?" Teriak pelayan disampingnya. Sepertinya dia belum tahu banyak tentang latar belakang Sarah.

Mereka lantas bergosip tentang siapa Sarah dan dari mana dia berasal. Beberapa pelayan bahkan menginterupsi obrolan karena ingin meyakinkan tentang kebenaran yang diucapkan pelayan lain.

Jujur saja aku sangat tertarik dengan obrolan mereka. Namun apa daya aku malu untuk nimbrung dengan mereka. Bagaimana pun aku ini adalah pembantu pria satu-satunya di rumah ini. Dan aku harus menjaga sikapku agar tidak terlihat seperti wanita penggosip.

Aku masih ingat saat pertama masuk kerumah ini. Bu Mei sempat menyampaikan bahwa apapun yang terjadi di dalam rumah, tidak boleh sampai tersebar keluar. Bukan hanya aku bahkan semua pekerja disini diperintahkan melakukan hal yang sama.

Sekian lama Bu Mei dan Sarah berada di dalam, akhirnya mereka keluar dengan wajah yang sama-sama kusut. Mereka sepertinya habis berdebat tentang suatu hal. Setelah itu Akupun berusaha melayani Sarah sebagai tamu di rumah ini. Meski kedatangannya tidak diharapkan namun tetap saja dia tamu sekarang.

_______________________________________________________________________

Hari berganti siang, Sarah masih tetap berada di rumah ini. Bahkan beberapa pelayan disini sungkan untuk melayaninya sebagai tamu. Para pelayan disini beranggapan bahwa Sarah adalah putri dari salah satu pekerja disini jadi tidak usah dilayani.

Namun sepertinya berbeda dengan pemikiran Sarah, sedari tadi banyak hal yang ia perintahkan kepada pelayan. Dia meminta A, B dan hal-hal lainnya yang membuat para pelayan disini sangat kesal.

"Dia benar-benar menyebalkan!" Ucap salah satu pelayan setelah mengantarkan minuman pada Sarah.

"Kenapa?" Tanya yang lain.

"Ini tuh udah ketiga kalinya dia minta jus, yang pertama dia bilang kurang manis, yang kedua dia bilang juga masih kurang manis dan yang terakhir ini dia bilang terlalu manis" Ucapnya dengan penuh kesal.

The Secret Housekeeper Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang