Sepuluh

223K 18.9K 1.1K
                                    

Hai, udah sampe part 10 nih menurut kalian gimana? Semoga suka ya hehe

Di part ini akan ada beberapa kata dalam bahasa korea, bukan, bukan cerita korea kok, cuma selingan aja hehe

Berhubung di hpku gak ada fitur footnote, jadi aku jelasin perkata duluan aja ya artinya.

Omo : Apa
Yeoja: perempuan
Chingku: teman
Yeoja chingku: pacar perempuan
Ahjuma: bibi

Happy reading love^^

Naaaysauthor❤
------------------------------------------------------

Tehitung sudah dua minggu, sejak bendera perang antara Cessa dan Elang dikibarkan di UKS SMA Taruna. Selama dua minggu itu, SMA Taruna tidak berhenti-berhenti di buat gempar oleh kelakuan keduanya.

Gencatan senjata antara Cessa dan Elang benar-benar mereka realisasikan. Mulai dari tatapan mata, sampai pembunuhan secara perlahan, mereka lakukan secara terang-terangan.

Untuk warga awam, Cessa dan Elang telah bertransformasi menjadi pasangan paling fenomenal. Kadang so sweet banget, kadang berantemnya ngelebihin anjing sama kucing.

Mulai dari Elang yang tiba-tiba nyeret Cessa ke ruangan kepsek buat minta maaf atas kejadian Bayu, dianggap cowok yang memimbing banget. Lalu Cessa yang menggantung sepatu Elang diatas tiang bendera, dengan alasan menjemur sepatu pacarnya yang habis di cuci, dianggap sangat perhatian. Sampai Elang yang mengikat tali sepatu Cessa ketika cewek itu sedang olah raga! Di depan ratusan pasang mata! Termasuk para guru! dianggap cowok paling so sweet di dunia. Romantis abis.

Mereka tidak tau, itu semua dilakukan atas dasar permusuhan. Sama sekali tanpa etiket baik.

Itu yang diketahui orang awam ya, dalam artian di luar Chika, Bimo dan Edo. Mereka sih cuma bisa geleng-geleng kepala saja. Walaupun Cessa dan Elang tidak mengatakan tentang hubungan mereka yang sebenarnya, tapi ketiga temannya cukup cerdas untuk paham, hubungan Cessa dan Elang jauh dari kata romantis.

Anak-anak futsal yang tiap hari menghabiskan waktu sama mereka berdua aja, harus bawa headset, kalau tidak mau kupingnya dibawa ke THT gara-gara teriakan Cessa dan Elang.

Diluar yang orang-orang tau, termasuk tiga sahabatnya, Cessa dan Elang sudah melewati lebih banyak tahap pertarungan.

Contohnya, Cessa yang tiap hari dianter jemput Elang, tentu aja tidak melakukan itu dengan sukarela. Ia harus mengikuti aturan antar-jemput itu, kalau tidak mau setiap hari bulak-balik bengkel, ganti ban, karena setiap Cessa menolak bareng, maka bisa dipastikan ban mobil cewek itu tidak akan tertolong, disilet-silet pake cutter.

Tentu saja, ada harga yang harus dibayar Elang untuk kemenangannya yang satu itu.

Dia pernah sampai harus jalan kaki kerumahnya, gara-gara motornya dibawa Bimo atas perintah Cessa. Ini yang paling Elang runtuki, Bimo segitu bodohnya apa gimana ya? Mau aja disuruh Cessa.

Sialnya lagi, saat itu Cessa cukup cerdas untuk mengambil dompet dan hp Elang terlebih dahulu, dan menunggu sampai sekolah kosong. Jadi, Elang tidak bisa naik angkutan atau minjem duit, naik taksi? Pool taksi dari sekolah, jaraknya hampir sama dengan jarak ke rumahnya.

Mata dibayar mata tidak berlaku untuk keduanya, kalau bisa, mereka maunya mata dibayar nyawa.

Soal tugas Cessa dan Chika sebagai bendahara dan sekertaris? Tenang saja, merekalah yang memonopoli sekretariat futsal akhir-akhir ini. Tidak ada lagi yang namanya debu. Bukan karna Cessa dan Chika rajin bersih-bersih, tapi karna mereka rajin nyuruh orang bersih-bersih.

Are You? Really?Where stories live. Discover now