6

80.8K 3.2K 29
                                    

Ken pov

Begitu aku mendengar kalau Mira akan di ajak keluar sama teman-temannya langsung saja aku beraksi untuk menggagalkan rencana dobel date mereka. Aku bisa menyimpulkan dari obrolan mereka ketika temannya bilang kalau teman pria mereka ada yang menyukai Mira. Aku tidak akan membiarkan teman prianya itu mengungkapkan perasaannya kepada gadisku, anggaplah aku ini pria gila atau posesif karena aku tidak suka wanitaku di miliki orang lain.

Ketika teman Mira menjemputnya aku langsung saja mengikuti kemana arah mobil mereka karena sebelumnya aku sudah menunggu mereka dari tempat yang agak jauh agar mereka tidak mengetahui bahwasannya aku mengikuti mereka. Syukurnya mereka tidak mengetahui jika aku mengikuti mereka.
Ketika sudah sampai di dalam gedung bioskop tempat mereka menonton, aku sengaja mencari tempat yang bersebelahan dari tempat duduk mereka.

Ketika mereka asyik menonton fokusku hanya melihat wanitaku saja dan aku tahu wanitaku merasa sedang di perhatikan seseorang di sebelahnya. Langsung saja aku memalingkan wajahku dan untungnya aku memakai hody jadi mereka tidak mengetahui keberadaanku.

Akhirnya selesai juga film yang mereka tonton dan aku langsung mengikuti mereka tempat di mana mereka memasuki restoran. Saat ini posisiku berada dua meja dari tempat mereka duduk.
Ketika sedang asyiknya berbincang aku menangkap sinyal kalau pria yang sedang bersama Mira itu sedang berusaha mengungkapkan perasaannya. Langsung saja aku bangkit dari tempat dudukku dan tanpa basa basi aku langsung menyeret Mira dengan lembut dan aku tidak perduli dengan keterbengongan dari teman-temannya melihat sikapku dan di tambah lagi aku tidak perduli dengan sikap memberontak Mira agar melepaskan tangannya dariku.

Langsung saja aku membawanya ke parkiran dan memerintahkannya untuk masuk ke dalam mobilku dan dia langsung masuk sambil mengomel-ngomel. Aku tidak memperdulikan omelannya itu, sampai dia capek sendiri dan akhirnya dia diam.

Keheningan menyelimuti kami di dalam mobil dan tidak ada yang membuka suarapun. Aku memberhentikan mobilku di sebuah taman yang ada danaunya.

"Kenapa mister membawa saya kemari" tanya Mira dengan mengernyitkan dahinya.

Aku tidak memperdulikan kebingungan Mira, langsung saja aku keluar dari mobil dan aku langsung mendatangi taman itu dan aku duduk di tempat kursi yang tersedia di taman itu. Ku rasakan Mira mengikutiku dan dia langsung duduk bersebelahan denganku meskipun dia memberi jarak denganku.
Keheningan masih menyelimuti kami.

"Apa maksud mister menyeret saya dari tempat berkumpul teman-teman saya dan mengatakan kepada mereka bahwa saya calon istri mister terus membawa saya kemari" tanya Mira beruntun. Aku melihatnya dan ku lihat wajahnya seperti menahan emosi. Aku hanya diam saja ketika dia bertanya pada ku.

"Tolong jawab mister jangan diam saja" tanya Mira lagi dengan meredam emosinya.

"Kamu mau tahu jawaban saya kenapa menyeretmu dari teman-teman kamu" tanyaku dan ku lihat dia seperti menunggu jawaban dariku.

"Karena aku tidak mau kamu di miliki orang lain" jawabku.

"Saya benar-benar tidak mengerti apa maksud perkataan anda mister" tanya wanita ini.

"Kamu tebak saja sendiri apa maksud dari perkataan saya tadi" tanyaku dingin.

"Sepertinya mister terlalu berbelit-belit dengan perkataan mister itu dan menurut saya ya mister siapapun yang nanti memiliki saya itu bukan urusan mister" kata Mira dengan ketusnya.

"Jelas itu menjadi urusan saya karena suatu saat nanti kamu akan menjadi milik saya dan tidak ada satupun pria yang akan memiliki mu kecuali aku sendiri" jawabku dengan dingin.

"Mister benar-benar aneh, apa mungkin mister terpengaruh alkohol sehingga omongannya jadi melantur begitu" tanya Mira dengan sinisnya.

"Terserah kamu mau bilang apa dan yang pasti saya tidak terpengaruh alkohol sedikitpun karena minuman haram itu sudah lama sekali saya tidak pernah menyentuhnya lagi" kataku dengan dingin. Dan ku lihat Mira diam saja.

Future Husband From JapanWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu