8

68.4K 3.3K 41
                                    

Betapa shocknya aku si mister mencium dan melumat bibirku, mana ciuman ini begitu lama sampai sesak aku di buatnya. Langsung saja aku menghentikan ciuman ini.

"Apa yang anda lakukan mister" tanyaku. Yang di tanya malah diam saja. Manalagi tangannya begitu erat memegang pinggangku. Langsung saja aku melepaskannya.

"Saya tidak suka anda mencium saya apalagi anda bukan siapa-siapa saya" kataku dengan sebal dan di iringi wajah marah.

"Tapi kamu menikmati ciuman saya dan buktinya kamu diam saja" kata si mister dengan santainya.

"Siapa yang menikmati mister kalau ngomong jangan ngawur dong" kataku dengan marah.

"Jadi kalau saya pacaran dengan kamu berarti boleh dong saya mencium sesuka hati saya" kata si mister denagan tenangnya sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Siapa juga yang mau jadi pacar mister. Lagian hanya suami saya yang boleh mencium saya nantinya" kataku mencoba menenangkan emosiku.

"Kalau begitu menikalah denganku Mira" kata si mister to the point sekali.

"Anda itu ngomongnya mulai melantur, sampai kapan pun saya tetap tidak mau menikah dengan anda. Dan saya ingatkan sama anda jangan mencium orang sembarangan karena negara kami bukan negara bebas seperti di negara mister sesuka hati mencium di manapun" kataku dengan marah dan beranjak dari kursi. Baru saja ingin beranjak tiba-tiba si mister menghentikan langkahku.

"Perlu kamu tahu kalau aku tidak akan mencium wanita sembarangan, dan kamu bukanlah termasuk kedalam wanita sembarangan karena kamu adalah..." si mister menghentikan pembicaraannya.

"Karena kamu apa?" Tanyaku dengan rasa penasaran.

"Suatu saat kamu akan tahu sendirinya" kata si mister dengan intens menatapku meskipun jarak kami 2 meter.

"Dasar mister aneh menyebalkan, kamu sudah mengambil ciuman pertamaku. Huaaaa bibirku tidak perawan lagi" aku menangis histeris sambil menangis.

Tiba-tiba si mister beranjak dari tempat duduknya dan menghampiriku memelukku dengan erat. Sambil mengecup kepala ku.

"Sudah jangan menangis, masalah ciuman tadi sampai kapan pun aku tidak akan pernah minta maaf" katanya sambil mencium puncak kepalaku. Langsung saja aku mengadahkan kepalaku.

"Apa maksud mister tidak akan minta maaf jelas-jelas mister bersalah, jadi mister melakukannya karena nafsu semata. Kamu jahat aku benci sama kamu" kataku masih menangis dan tidak terima dengan perkataannya dan memukul dadanya.

"Hei bukan begitu maksudku, aku melakukannya bukan karena nafsu semata sayang" katanya dengan kalimat "sayang"

"Aku melakukannya karena aku mencintaimu" katanya dengan senyum. Aku mengadahkan kepalaku apa enggak salah ini laki baru kenal sudah langsung mengucapkan kata cinta lagi. Ku rasa otaknya mulai error kali ya.

"Aku serius sayang, sudah lama aku mencintaimu" katanya lagi.

Apa benar-benar bingung dengan semua ini, apalagi dia ini pria asing yang baru masuk di dalam keluargaku dan rasanya masih sulit di percaya dengan semua ini.

"Mira aku tahu kamu shock dengan ungkapan cintaku ini. Tapi kamu harus percaya bahwa cinta ini sudah tumbuh lama di dalam dadaku. Aku tidak akan memaksamu membalas cintaku, tapi aku ingin kamu selalu ada di sisiku. Aku yakin suatu hari nanti kamu bisa membalas cintaku ini. Karena aku tahu rasanya terlalu cepat bagi kamu seorang jika pria asing yang baru kamu kenal sudah langsung mengungkapkan kalau dia mencintaimu" kata si mister dengan ungkapan yang super panjang dengan aksen Jepangnya.

"Bagaimana bisa saya percaya dengan perkataan anda mister sementara anda selalu kelihatan dingin dengan saya" kataku manyun.

"Suatu saat nanti kamu akan tahu sayang, intinya aku mencintaimu" kata si mister sambil memelukku. Aku yang di peluknya sangat pasrah saja mau enggak mau aku membalas pelukannya.

Future Husband From JapanWhere stories live. Discover now