10

69.7K 2.9K 27
                                    

Akhirnya sampai juga kami ke tempat acara ulang tahun perusahaan suami dari kakak sepupuku. Saat aku ingin membukakan pintu si mister langsung mencegahku dan dia turun di luan dan dia membukakan pintu tempat arah dudukku. Lihatlah dia benar-benar terlalu romantis.

"Terima kasih mister" kataku dengan memasang senyum menawanku.

"Ai please jangan panggil aku mister, aku bukan atasan kamu atau rekan bisnisku" katanya bibir manyun.

"Lah terus aku harus manggil apa, enggak mungkin aku harus manggil mister dengan sebutan mas, sementara mister bukan orang Indonesia dan bukan orang jawa. Dengan tampang mister seperti bule Jepang gitu" kata dengan memutar kedua bola mataku.

"Aku sih maunya kalau kamu manggil aku sebutan dengan panggilan sayang seperti honey, darling, hubby dan my prince" katanya dengan senyum evilnya.
Aku yang mendengarnya rasanya mau muntah.

"Please deh mister jangan terlalu lebay gitu dong, panggilan sayang macam apa itu dan kedengarannya menggelikan banget" kataku dengan senyum mengejek.

"Kamu kan sekarang sudah menjadi kekasihku jadi kamu harus manggil aku dengan sebutan panggilan sayang itu" katanya manyun.

"Enggak mau, rasanya menggelikkan banget manggil nama seperti. Bagaimana kalau aku panggil sebutan nama Ken saja" kataku dengan santainya.

"Ya sudahlah terserah kamu saja asalkan jangan pernah panggil namaku dengan sebutan mister lagi, kalau enggak aku memberikan hukuman buat kamu ai" katanya dengan senyum evilnya.

"Hukuman apa itu, mister jangan seenaknya dong buat keputusan buat menghukum orang seenak jidat mister" kataku dengan ketusnya.

Tiba-tiba si mister mendekatiku, kini wajahnya sangat dekat denganku. Kira-kira mau apa si mister ini. Mana lagi dia memasang tanpang dengan senyum evilnya itu. Benar-benar buat orang merinding.

"Mister mau ngapain" tanyaku. Dia tetap saja menatapku dengan jarak wajah kami yang sangat dekat.

Tiba-tiba dia mengecup bibirku, langsung saja aku shock dengan ciumannya itu. Mukaku tiba-tiba merona.

"Apa yang mister laku..." suaraku terputus karena dia mengecup bibirku lagi.

"Itu hukumannya jika kamu memanggilku dengan sebutan mister lagi" katanya dengan masih memasang senyum evilnya. Aku hanya memutar kedua bola mataku.

"Hukuman macam apa itu" tanyaku lagi sambil mendengus.

"Kamukan kekasihku ai jadi wajar aku kasih kamu hukuman seperti itu" kata si mister dengan mengangkat kedua bahunya.

"Baiklah jika itu maumu" kataku dengan malasnya. Di bantah pun percuma saja.

"Oke ini kesepakatan kita ya" kata si mister dengan senyum menawannya.

"Tunggu dulu mister anu salah maksudku Ken, perasaan aku mendengar kamu memanggil aku dengan sebutan "ai" memangnya itu apa artinya" tanyaku dengan rasa penasaran.

"Ai itu artinya cinta, dan karena kamu sudah mau menjadi kekasihku maka aku akan memanggilmu dengan sebutan "ai" orang yang ku cintai" kata si mister dengan senyumnya.

Aku yang mendengarnya jadi merona, ku lihat dia makin tersenyum.

"Aku suka lihat kamu merona begitu, rasanya sangat menggemaskan dan rasanya pingin cepat-cepat nikahi kamu" kata si mister dengan riangnya. Aku hanya memutarkan kedua bola mataku.

"Kita sudah terlalu lama berdiri di sini lebih baik kita masuk ya nanti keluargamu pada mencari kita lagi kenapa kita belum sampai-sampai" kata si mister.

Future Husband From JapanWhere stories live. Discover now