Ekstra Part 2

59.6K 2.1K 36
                                    

Sudah delapan bulan dua minggu Mira mengandung dan selama mengandung tidak ada ngidam yang aneh-aneh yang di rasakannya hanya saja kebalikannya malah Ken yang ngidam. Sebenarnya Mira merasa kasihan melihat Ken ngidam bahkan dia mual-mual. Untung saja Mira menelepon budenya yang berada di Malang dan minta tips cara mengatasi pria yang sedang ngidam. Kenapa Mira bertanya pada budenya karena kata ayah Mira paman suami dari budenya pernah mengalami seperti hal seperti yang di rasakan Ken. Langsung saja Mira menelepon sang bude, meskipun sang bude sempat menggodanya. Kata sang bude suami kalau ngidam itu tandanya sang suami sangat mencintai istrinya.
Membayangkan cerita itu rasanya sangat lucu.

"Sayang ayo di minum dulu susunya, aku tidak mau nanti terjadi apa-apa sama anak kita" kata Ken menghampiri sang istri yang sedang berada di balkon kamar mereka.

Mira pun langsung meminum susu buatan sang suami. Ken memang rajin membuatkan susu untuknya bahkan kalau Mira lupa minum susu Ken sangat marah sekali. Benar-benar suami siaga banget kan.

"Sayang kamu tidak mau mengetahui jenis kelamin anak kita" tanya Ken sambil mengelus perut sang istri.

"Biarlah ini menjadi kejutan Ken. Inikan anak pertama rasanya kalau dia lahir tanpa kita tahu jenis kelaminnya rasanya sesuatu banget" kata Mira tertawa.

"Sebenarnya aku penasaran sayang, tapi kalau itu mau mu ya aku ikut saja asalkan istriku dan anak kita harus tetap sehat sampai dia lahir nanti" kata Ken mencium pipi sang istri.

"O ia sayang ayah sama Azam mau ke Tokyo katanya. Kebetulan mereka sudah libur semester dan Ayah sudah pasti libur mengajar dan Azam libur sekolah selama dua minggu" kata Ken.

"Benarkah! Kapan ayah memberi kabar" tanya Mira antusias.

"Aku dapat kabar dari Ardan dan kata abang mu saat ini ayah dan Azam sudah menyiapkan semuanya untuk berangkat setelah pembagian raport Azam" balas Ken tersenyum.

"Rasanya aku tidak sabar ingin bertemu dengan seluruh keluargaku" kata Mira dengan mata berkaca.

Ken tahu kalau istrinya ini sangat merindukan seluruh keluarganya di Indonesia, tapi Ken tidak bisa mengajak sang istri untuk berkunjung di karenakan sang istri sedang hamil dan dokter melarang kalau wanita hamil naik pesawat di karenakan kondisi sang istri takut terjadi apa-apa dengan janinnya.

"Maafkan aku ya sayang tidak menuruti permintaan mu" sesal Ken dengan lirihnya.

"Kenapa kamu harus minta maaf hubby, lagian aku tahu ini semua demi diriku dan anak kita" kata Mira mengelus dada sang suami.

"Terima kasih sayang karen kamu mau mengerti" kata Ken sambil memeluk sang istri dengan sayang.

Di saat mereka sedang bersantai di balkon kamar mereka tiba-tiba kamar mereka di ketuk dari luar. Ken beranjak dan membuka pintu kamar mereka. Ternyata itu pelayan di rumahnya.

"Maaf tuan ada nyonya besar dan tuan besar di ruang tamu" kata pelayan Ken dengan bahasa Jepangnya.

"Suruh mereka tunggu ya" kata Ken ramah.

Sang pelayan mengangguk hormat sesuai adat tradisi Jepang.

"Siapa hubby" tanya Mira penasaran ketika sang suami menghampiri sang istri.

"Mom dan Dad ada di bawah" kata Ken santai.

Langsung saja mereka beranjak dan menghampiri orang tuanya Ken.

"Mom and Dad sedang apa kemari" tanya Ken.

"Anak ini mulutnya tidak ada sopannya, memang kamu tidak senang ya orang tua mu mengunjungi anak dan menantunya" kata sang mommy dengan wajah cemberut.

Future Husband From JapanWhere stories live. Discover now