13

54.9K 2.4K 21
                                    

Akhirnya sampai juga tempat tujuan kencan kami.
Selama di perjalanan aku selalu bertanya pada Ken kemana tujuan yang akan di kunjunginya. Namun pria es kutub ini hanya menjawab dengan tersenyum saja, aku sebenarnya sebal juga dia merahasiakannya. Tapi ya sudahlah terserah dia.

"Ayo sayang kita kita sudah sampai" kata si Ken dia langsung melepaskan sabuk pengamannya dan membuka pintu mobil dan tak lupa dia membukakkan pintuku. Dia benar-benar pria gentleman.

Ternyata si Ken mengajakku ke sebuah pantai yang berada di perbatasan daerah Jakarta, pemandangan di sini benar-benar indah sekali.

"Bagaimana sayang kamu suka" tanya Ken kepadaku.
Aku langsung antusias menganggukka kepalaku dan tersenyum lembut padanya.

"Ini benar-benar indah Ken, sudah lama aku tidak pernah menghirup udara pantai lagi karena jadwal kesibukkan ku" kataku sambil memejamkan kedua mataku sambil meresap pemandangan yang begitu indah.

"Syukurlah kamu benar-benar menyukainya ai" kata Ken sambil memelukku dari samping. Aku langsung merebahkan kepalaku di pundaknya dan memeluknya juga.

Kami langsung menuju ke tempat pondok yang menghadap ke arah laut. Ken tidak melepaskan pelukannya dari badanku, lihat dia hari ini benar-benar romantis banget.

"Kamu tahu enggak ai jika aku ingin sendiri pantai adalah tempat yang bisa buatku menenangkan diri" kata si Ken sambil memejamkan kedua matanya.

"Ken aku boleh tanya enggak sama kamu" kataku dengan hati-hati.

"Tentu saja ai, tanyalah apa yang ingin kamu tanyakan" kata Ken sambil menatapku.

"Kalau aku boleh tahu kamu pernah pacaran dengan siapa saja selama kamu tinggal di Jepang" tanyaku.
Ku lihat Ken diam sebentar.

"Sebelumnya aku pernah mencoba untuk pacaran, tapi ketika aku menyukai seseorang dan ingin memulai pacarannya dengannya tiba-tiba aku merasa aneh dengan kekasihku dulu" jawabnya.

"Maksudnya aneh macam mana" tanyaku yang ingin tahu.

"Wanita yang menjadi kekasihku ternyata hanya menginginkan hartaku saja. Itu yang memberitahunya seseorang yang mengirimkan foto ke alamat kantorku"

"Memangnya selain dia hanya menginginkan hartamu foto apa yang seseorang itu kirimkan ke alamat kantormu" tanyaku lagi.

"Foto mantan kekasihku yang lagi tidur tanpa busana dengan selingkuhannya" kata Ken dengan suara dinginnya.

"Dari situlah aku tidak pernah percaya yang namanya cinta lagi, tapi semenjak Ardan sering skype dengan adik perempuannya aku sering memperhatikan interaksi kalian dan dari situlah aku merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama" kata Ken sambil melihat ke arahku dan dia tersenyum dengan lembut.

"Jatuh cinta pada pandangan pertama? Bukannya kamu sudah pernah pacaran ya" tanyaku heran.

"Ya aku jatuh cinta pada pandangan pertama denganmu ai, masalah kekasihku dulu itu hanya sekedar perasaan tertarik saja. Karena aku tidak pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya. Karena aku selalu di paksa Dad untuk terus belajar berbisnis" kata Ken dengan lirihnya. Aku yang mendengarnya merona dan sekaligus sedih di usia terlalu muda dia harus berbisnis.

"Aku harap ai aku ingin kamu mau membalas cintaku juga, dan aku enggak mau kamu terpaksa menjadi kekasihku meskipun pada kenyataannya akulah yang memaksamu agar menjadi kekasihku. Sebelumnya aku tidak pernah melakukan ini, memaksa orang lain" kata Ken.
Aku langsung menutup mulutnya dengan telunjuk jariku sambil menggelengkan kepalaku.

"Aku senang jika ada seseorang yang begitu tulus mencintaiku dan mencintaiku segitu lamanya" kataku.

"Ken terima kasih sudah mau mencintaiku, aku juga mencintaimu meskipun aku tidak tahu kapan perasaan itu datang. Mungkin ketika kau menciumku untuk pertama kalinya" kataku memeluk tubuhnya dengan erat. Tiba-tiba Ken melepaskan pelukanku.

"Ai coba katakan sekali lagi kalau kau mencintaiku juga" tanya Ken dengan riangnya.

"Ya Ken aku mencintaimu, aku Almira Anindya benar-benar mencintai Ken si pria dingin dan asing yang entah berantah dari mana" kataku menggodanya.

"Aish masa aku yang tampan begini di bilang manusia antah berantah, emangnya aku manusia primitif. Kamu jahat ai" katanya manyun dan terlalu lebai.

"Kan memang benar kalau kamu itu orang asing dan nyasar ke Indonesia. Bahkan kehidupan pribadimu saja aku tidak tahu apa-apa" kataku menggodanya lagi sambil tertawa geli melihat mulutnya yang di manyunkan begitu.

"Oke-oke aku akan jawab data pribadiku, aku Ken Richard Kimura lahir di Swiss aku anak sulung dari 2 bersaudara. Aku punya adik perempuan dan saat ini dia sedang menyelesaikan study desainernya di Italia, pekerjaanku... nanti kau akan tahu sendiri setelah kamu mau menjadi istriku sesungguhnya" katanya dengan senyum khas mempesonanya sambil menaik-naikkan sebelah matanya.

"Kamu terlalu lengkap sekali memberi biodatamu Ken, meskipun hanya itu saja yang aku tahu tentang dirimu" kataku dengan gelinya. Dia hanya menghendikkan bahunya.

"Tapi wajahmu ada campuran eropa ya" kataku.

"Ibuku orang Swiss jadi wajar wajahku sedikit kebaratan dan di tambah lagi aku adalah pria tampan" katanya dengan narsisnya.

"Kamu ini selalu saja narsis, aku akui kamu memang tampan Ken, tapi sayang kamu itu pria dinginnya mengalahkan kutub es" kataku sambil tertawa. Lihatlah dia langsung manyun dan ngambek.
Karena gak tahan lihat ngambeknya aku memeluknya dan dia membalas pelukanku sambil mencium kepalaku dan membelai kepalaku dengan sayang.

Kami terus mengobrol terus-terusan sampai kami kehausan dan Ken tidak lupa menyuruh seseorang menyiapkan makan siang kami di dalam pondok. Aku bertanya siapa mereka Ken hanya menjawab orang suruhannya, meski aku tidak tahu sekaya apa dia ini. Tapi aku enggak mau pusing memikirkan dia anak orang kaya atau tidak.

Karena sudah menjelang sore akhirnya kami bersiap-siap untuk bergegas. Di dalam perjalanan Ken selalu tersenyum dan terkadang memegang tanganku. Aku di perlakukan semanis itu langsung merona. Ternyata selain dingin Ken punya sisi romantis juga. Akhirnya kami sampai ke rumahku, Ken menghantarkanku sampai di depan pintu dan tak lupa dia mencium keningku sebelum berpamit kepadaku.

"Masuklah dan habis ini kamu langsung tidur ya" kata si Ken dengan senyum menawannya. Aku pun membalas senyumnya juga.
Akupun langsung masuk.

Baru saja aku ingin mengganti baju tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahku. Langsung saja aku keluar dari kamarku, kira-kira siapa yang bertamu malam-malam begini ya.
Aku membuka pintu tapi tidak ada orang, aku mengernyitkan dahiku. Perasaan tadi ada orang ngetuk pintu ya. Baru saja aku ingin menutup pintu, aku melihat ke bawah ada sebungkus kado. Aku langsung heran siapa yang ngantar paket ya malam-malam begini. Langsung saja aku membawanya masuk kedalam rumah.

Sampai di dalam rumah aku langsung membuka kado bungkusan tersebut, dan ketika membukanya betapa terkejutnya aku melihat isi paket kiriman tersebut.

JAUHI KEN JIKA KAU MASIH SAYANG DENGAN NYAWAMU?
KALAU KAU MELANGGARNYA BERSIAP-SIAPLAH KAU MATI SEPERTI BANGKAI TIKUS INI.

Langsung saja aku membuang kertas tersebut dengan tangan gemetar. Siapa orang yang mengirim paket tersebut apa dia salah satu mantan kekasih Ken.

"Assalamualaikum" sahut abang dan ayahku bersamaan ketika masuk ke dalam rumah.

"Dek apa yang terjadi denganmu" tanya abangku dengan khawatirnya.

"Abang lihat ada bangkai tikus di dalam kotak ini" jerit adik bungsuku dengan shocknya.

Langsung saja bang Ardan melihat bangkai tikus tersebut dan dia juga memungut kertas ancaman dengan tulisan berdarah.

"Siapa yang mengirimkan paket ini dek" tanya abangku dengan aura marahnya. Aku hanya menggelengkan kepala. Tiba-tiba pandanganku menjadi kabur dan kegegelapan menyelimutiku.
Sayup-sayup aku mendengar suara ayah abang dan adikku memanggil namaku.
Jujur saja kejadian ini mengingatkanku 4 tahun yang lalu kejadiannya sudah pernah ku alami.

Tbc

Lagi rajin update
Sorry for typo...
Jangan lupa vote+voment
Karena berkat kalian saya bisa semangat menulis😙😂
Terima kasih sudah memasukkan cerita saya ke dalam reading list kalian
Duh.. senangnya😆😆

Future Husband From JapanWhere stories live. Discover now