16

50.4K 2.3K 40
                                    

Hari terus berlalu akhirnya Mira sembuh dari rasa traumanya dan itu semua berkat dukungan dari semua orang termasuk dari keluarganya dan lebih spesial lagi ada Ken yang selalu hadir ikut menyembuhkan trauma kekasihnya. Mulanya ayah Mira hampir saja membawa Mira ke Medan ke tempat orang tua almarhum istrinya untuk di sembuhkan karena hanya mertuanya yang mampu menyembuhkan luka yang di alami putri tercintanya. Tapi Ardan dan Ken bersikeras agar mereka saja yang mengurus wanita yang mereka sayangi. Apalagi Ardan selama ini dia selalu kehilangan momen yang menimpa adiknya selama dia tidak berada bersama keluarganya. Ardan ke Jepang untuk merubah hidup keluarganya juga, meskipun sang ayah seorang PNS tapi untuk kebutuhan lain-lainnya tidak akan pernah cukup, makanya Ardan rela merantau ke negeri orang yang kebetulan sekali dia mendapatkan beasiswa di Tokyo dan bertemu Ken dan bekerja di perusahaannya. Ardan sempat kecewa juga kepada sang ayah yang sudah menutupi apa yang menimpa adiknya. Tapi akhirnya Ardan maklum juga itu semua agar Ardan tidak terlalu khawatir. Dia merasa seperti abang yang tidak berguna sama sekali.

"Akhirnya orang kepercayaan ku sudah menemukan pelakunya Dan" kata Ken menghampiri Ardan yang sedang termenung di sova.

"Lantas siapa pelaku tersebut" tanya Ardan dengan rasa penasarannya.

"Mereka adalah teman-teman sekolah Mira yang pernah membully adikmu" tanya Ken dengan aura dinginnya.

"Mereka harus mempertanggung jawabkan semua ini dan mendapatkan ganjarannya" kata Ardan mengeraskan rahangnya.

"Tapi orang kepercayaan ku sudah melacak keberadaan mereka dan mereka melarikan diri" kata Ken masih memasang aura dinginnya.

"Terus bagaimana bisa itu semua bisa terjadi" tanya Ardan lagi.

"Aku rasa dia mengetahui bahwa kita sedang melacak keberadaan mereka" kata Ken.

"Menurutmu apa kita harus diam diri saja pasrah dan tidak melakukan apa-apa mencari keberadaan mereka yang sudah menyakiti adikku" kata Ardan dengan ketus.

"Aku sudah menyuruh mereka untuk terus mengawasi gerak gerik mereka" kata Ken tenang.

"Aku berterima kasih sekali samamu Ken, mungkin kalau aku tidak mengenalmu aku tidak tahu bagaimana cara menangkap mereka" kata Ardan dengan sendunya.

"Jangan berterima kasih dulu karena misi pencarian mereka belum berhasil di temukan, dan lagian seharusnya aku bersyukur telah bertemu denganmu juga seluruh keluargamu termasuk wanita yang sudah membuatku berkomitmen dengannya" kata Ken dengan senyumnya.

"Ternyata kamu benar-benar segitunya cinta sama adek perempuan ku ya" kata Ardan dengan senyum gelinya.

"Ya bisa di bilang begitulah, aku berharap Mira mau menjadi istriku yang sesungguhnya" kata Ken dengan santainya.

"Aku tebak pasti kamu sudah melamar adek ku ya" kata Ardan dengan senyum jahilnya.

"Bisa di bilang begitu bahkan aku sudah berkali-kali menyatakan lamaranku dengannya, hanya tanggapannya belum ada. Apa dia tidak benar-benar mencintaiku ya" kata Ken dengan sendunya.

"Kamu jangan langsung menyerah begitu aja dong, aku rasa adekku masih butuh kepastian juga" kata Ardan menghibur Ken.

"Tapi aku benar-benar serius Dan sama adekmu, aku ingin cepat-cepat menghalalkannya" kata Ken.

"Aku doakan saja semoga adekku pikiran cepat terbuka menerima lamaranmu" kata Ardan.

Ken hanya menganggukkan kepalanya saja berharap Mira benar-benar mau menjadi istrinya dan mendampingi sampai tua. Sebenarnya Ken ingin sekali punya anak dari wanita yang di cintainya, tapi dia harus bersabar agar bisa menghalalkan Mira. Kalau di luar negeri kalau mendapatkan anak mudah saja langsung bisa minta dari kekasihnya, tapi Ken tidak mau mengikuti ajaran seperti itu karena Ken tahu Indonesia adalah menganut ajaran ketimuran dan bukan negara bebas seperti negara-negara pada umumnya. Ken bersyukur bisa mengenal adik perempuan Ardan dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Ken aku bisa minta tolong sama mu jaga Mira di rumah ya, aku mau menjemput adek laki-laki ku di sekolahnya" kata Ardan.

"Serahkan sama aku bro, kamu tenang saja adekmu enggak akan ada lagi yang berani menyakitinya" kata Ken dengan tenangnya.
Ardan hanya menganggukkan kepalanya dan dia langsung keluar dan menuju mobilnya.
Tanpa sepengetahuan mereka berdua sebenarnya Mira sedari tadi mendengar percakapan kedua pria tampan itu. Mira mendengrkan semuanya, dan hati Mira benar-benar tersentuh bahwa Ken segitu kuatnya melindungi dirinya agar trauma yang pernah di alaminya tersingkirkan begitu saja. Mira sempat mendengar curhatan Ken sama abangnya tentang ungkapan dia melamar dirinya.
"Maafkan aku Ken jika sudah saatnya nanti pasti aku akan menerima lamaranmu, untuk saat ini aku masih belum percaya dengan cinta yang sebenarnya. Meskipun ku akui kalau aku sudah mencintaimu" kata Mira di dalam hatinya. Dia memeluk kedua lututnya lututnya.

*****

Mira sedang berkutat di dapur rumahnya. Ya hari ini dia sedang memasak untuk makan siang seluruh anggota keluarganya, Mira merasa tidak ada gunanya berdiam diri di dalam kamar selama 13 hari dia seperti orang tidak punya hidup. Mira akan berusaha untuk melawan semua traumanya, syukurnya semua orang selalu menyemangatinya dan mengajarinya bahwa semua orang punya masa lalu yang suram dan semuanya harus di lawan.

Tiba-tiba Mira merasakan lengan seseorang memeluknya dari belakang.

"Bukankah seharusnya kamu istirahat ai dan tidak perlu memasak" tanya Ken.

"Aku bosan diam di kamar terus, dan aku rasa kau tidak perlu khawatir lagi karena aku sudah mulai sehat Ken" kata Mira dengan tenangnya.

"Tidak ai bagiku kamu belum cukup sehat dan perlu istirahat yang banyak" kata Ken lagi sambil mencium puncak kepalanya.

"Tolonglah Ken jangan pernah anggap aku lemah lagi, dan aku berjanji untuk baik-baik saja. Aku akan berusaha melawan rasa yang menyakitkan itu" kata Mira sambil membalikkan badannya menghadap Ken dan menatap wajah kekasihnya.

"Baiklah jika itu kemauanmu, tapi kamu harus berjanji untuk selalu baik-baik saja. Rasanya aku enggak sanggup jika melihat wanita yang ku cintai mengalami kejadian seperti itu lagi. Dan jika itu terjadi padamu entahlah aku tidak membayangkan diriku seperti apa" kata Ken dengan sendunya dan dia langsung memeluk erat waniya yang di cintainya.

"Kamu tenang saja dan tidak usah cemaskan kondisiku lagi" kata Mira sambil membalas pelukan dari Ken.

Akhirnya selesai juga semua masakan Mira dan dia menghidangkan semuanya di meja makan. Bersyukurnya semuanya sudah berkumpul dan mereka makan dengan tenang. Selesai makan tiba-tiba Ken bersuara.

"Maaf paman sebelumnya saya ingin minta izin, bahwasannya saya akan meninggalkan Indonesia untuk sementara karena saya harus berangkat dua hari lagi ke Tokyo. Saat ini dady sedang membutuhkan saya" kata Ken dengan tenang.

"Silahkan nak Ken jika itu ada hal yang mendesak untuk menyuruhmu pulang" kata ayah Mira.

"Tapi sebelumnya bolehkah saya minta izin untuk membawa Mira ikut ke Tokyo bersama saya untuk memperkenalkan kepada semua keluarga saya" kata Ken sambil menatap wajah Mira yang sedang kaget.

"Tapi apa tidak merepotkan nak Ken nantinya" tanya sang ayah.

"Paman tenang saja bukan hanya kami berdua saja yang akan pergi tapi Ardan akan ikut juga dengan saya karena Ardan adalah asisten saya" kata Ken lagi.

"Ayah sih setuju aja jika anak perempun ayah ikut kalian berdua, tapi itu semua tergantung Mira dia mau apa tidak" kata ayah dengan bijaknya.

Mira bingung apa dia harus menyetujui agar dia ikut dengan Ken dan abangnya. Dia benar-benar di landa kebingungan.




Tbc

Saya bingung menurut kalian apa cerita ini membosankan ya, sedikit sekali yg kasih komen dan vote nya. Padahal yang baca ribuan orang.
Apa cerita ini tidak di lanjutkan aja...
Kalau mau kasih komen jangan hanya "next or lanjut saja"
Rasanya gimana gitu...

22 Agustus 2016

Future Husband From JapanWhere stories live. Discover now