Grave 12

16K 2K 439
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desas desus yang mengatakan bahwa Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desas desus yang mengatakan bahwa Mr. Jones merupakan orang yang kejam itu benar adanya. Namun kejam bukan kata yang tepat, dia lebih senang dikatakan sebagai orang yang jenius. Sepak terjang beliau di dunia kepolisian sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Sayangnya apa yang dikerjakan bukan untuk membela kebenaran, melainkan mengais keuntungan dari kasus-kasus para kliennya.

Lain halnya dengan Arabella yang mendadak kehilangan sebagian nyali. Dia tidak menduga kalau orang yang akan mengeluarkannya dari masalah adalah orang yang kejam. Banyak makna yang terkandung di dalam kata kejam itu sendiri. Bukan berarti dia tidak tahu apa artinya kata itu, hanya saja Arabella tidak ingin menambah risiko dengan mengenal orang yang dilabeli tanda kejam di dahi mereka.

Darwin tampak begitu semangat begitu melangkah menuju tenda, sementara Arabella sendiri masih terdiam di tempat, seakan-akan ada ribuan batu yang tertanam di dalam kedua sepatunya.

"Apa yang kau tunggu lagi?" hardik Darwin, baru menyadari jika Arabella tertinggal di belakangnya.

Diamatinya tenda merah Mr. Jones dengan seksama. "Kau yakin soal ini?" tanyanya gugup. Padahal sedetik sebelumnya, dia yang paling semangat.

Darwin mengaitkan tangannya ke dalam tangan Arabella, menggenggamnya lembut seperti lelaki sejati. "Aku akan menghajarnya jika dia berani menyentuhmu sekecil apa pun."

Sorak-sorak kebahagian bergemuruh di kepala Arabella. Belum pernah ada yang bersikap selembut itu padanya. Darwin memang jahat di masa lalu, tetapi setiap orang bisa berubah dari waktu ke waktu. Bibirnya melengkung membentuk senyuman malu-malu. "Terima kasih."

Darwin menyibak pintu tenda lebar-lebar, mempersilakan Arabella untuk masuk kedalamnya. Sayangnya ketika berada di dalam, tidak ada satu pun orang yang terlihat. Sejauh mata memandang hanya berisi perabotan penunjang kegiatan bekerja.

"Di mana Mr. Jones?" tanya Arabella kepada Darwin.

"Aku di sini."

Tepat dihadapannya, Mr. Jones, yang tidak lebih tinggi darinya berdiri dengan tampang bosan. Faktanya Mr. Jones merupakan orang kerdil, orang yang selalu dipandang sebelah mata. Dibalik ketidaksempurnaan bentuk tubuhnya, Mr. Jones memiliki ukuran kepala yang lumayan besar, yang mungkin berisi jutaan rencana. Tanpa sadar gelak tawa keluar dari mulut Arabella begitu melihat sosok Mr. Jones yang tidak sesuai dengan ekspetasinya.

Arabella & The Waterhouse FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang