Grave 20

16.1K 1.8K 291
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kumbang-kumbang raksasa yang masih hidup bergerak tidak nyaman di dalam jelly berwarna merah darah, siput-siput tanpa cangkang mencoba merangkak keluar dari lapisan tebal roti tawar, dan belasan kelelawar gula mengepak-ngepakan sayapnya ketika cai...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kumbang-kumbang raksasa yang masih hidup bergerak tidak nyaman di dalam jelly berwarna merah darah, siput-siput tanpa cangkang mencoba merangkak keluar dari lapisan tebal roti tawar, dan belasan kelelawar gula mengepak-ngepakan sayapnya ketika cairan karamel mulai dituangkan ke dalam piring saji.

Hari ini anak-anak keluarga Waterhouse mulai menyantap makan paginya dengan lahap, tetapi ada sesuatu yang berbeda; Tuan Evanders tidak berada di tengah-tengah keluarga besarnya, dan kejanggalan ini menimbulkan pertanyaan di dalam benak Elena. "Mengapa ayah tidak ikut sarapan bersama kita?" tanyanya setelah berhasil membuat satu kelelawar gula jatuh pingsan. "Ayah juga tidak ikut makan malam kemarin."

Inilah yang membuat Nyonya Eveline merasa gelisah sejak semalam. Suaminya bahkan tidak tidur dan hanya mengucapkan selamat pagi ketika dia mengunjunginya di perpustakaan beberapa waktu yang lalu. Tuan Evanders begitu hanyut dalam pekerjaan sampai-sampai pria itu lupa kapan terakhir kali membersihkan tubuhnya. Ehm maksudku, Tuan Evanders benar-benar seperti manusia gua yang sangat berantakan; rambutnya kusut, wajahnya ditumbuhi bakal janggut, dan jangan tanyakan tentang barisan giginya yang telah berubah warna.

"Ayah ... ayah sedang sibuk menyelesaikan pekerjaannya. Kau tahu, akhir-akhir ini dia sedang mencoba meneliti sebuah kasus." Nyonya Eveline menjawab dengan ragu-ragu. "Bukankah begitu, Paman Elijah?"

Paman Elijah yang sedang asik menyantap roti lapis isi siput segera menganggukkan lehernya satu kali.

"Ayah 'kan seorang pengangguran. Memangnya apa yang dia kerjakan akhir-akhir ini?" gumam Elena penasaran.

"Apa sih itu peyanggulan, Ibu?" tanya Erico ingin tahu.

Kabar gembiranya Erico sudah sembuh dari penyakit cacar air. Tidak ada lagi keluhan atau tangisan yang membuat seisi rumah nyaris menggorok leher masing-masing. Erico bisa kembali tertawa dan melompat-lompat di atas kuburan, tetapi tentu saja tidak lebih dari sepuluh menit. Semua itu berkat jasa Lumpa-lumpa yang tidak berhenti bereksperimen membuat obat-obatan. Tetapi kabar buruknya, anak itu tidak ingat kalau dia pernah punya boneka voodoo bernama Bumble Bee.

"Pengangguran itu adalah--" Nyonya Eveline tampak bingung menjawab pertanyaan dari anak bungsunya yang selalu ingin tahu, tetapi sedetik kemudian, wanita itu bisa bernapas lega dari keharusan menjawab karena Arabella yang mengambil alih pertanyaan Erico.

Arabella & The Waterhouse FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang