Grave 35

12.9K 1.3K 1.3K
                                    

Rupanya Mr

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Rupanya Mr. Jones tidak terlalu terkejut mengetahui dirinya sempat dikelabui. Saat Darwin muncul dengan gelagat yang mencurigakan, ia menduga anak itu sedang merencanakan sesuatu. Apa yang dipikirkannya tepat sasaran. Pertemuan dengan keluarga Johansson yang sudah diatur olehnya tidak berjalan mulus. Dia bisa saja menegur Drawin dengan berkata, "Enyalah kau bedebah kecil." Akan tetapi Mr. Jones memilih untuk menahan diri.

Di dunia tempat di mana Mr. Jones bekerja, tidak sedikit yang menjuluki lelaki itu dengan sebutan "Big Papa Dog". Yang berarti meski ia bertubuh kecil, kemampuan penglihatan dan penciumannya sangat tajam layaknya anjing polisi. Sudah lebih dari dua puluh tahun Mr. Jones mengabdi sebagai Detektif, maka tidak heran apabila ia bisa membedakan penjahat dan korban.

"Beraninya kau mengacaukan malam yang indah ini," pekik Mr. Jones.

"Aku setuju kalau malam ini indah, tetapi tidak dengan pistol itu," kata Darwin dengan suara gemetar.

Mr. Jones menampilkan senyuman sinis terbaiknya. "Kupikir dirimu adalah bedebah kecil yang bisa diandalkan, tetapi tidak kusangka kau memilih membelot dan mengkhianati kami demi menjadi pahlawan kesiangan gadis cengeng itu," katanya kecewa.

"Ini tidak seperti yang kau lihat, Mr. Jones," Darwin mengelak seperti maling yang tertangkap basah. Tanpa sadar sekujur tubuhnya bergetar hebat, bulir keringat berlomba-lomba membasahi pelipisnya. "Bagaimana mungkin aku mengkhianati orang tuaku dan juga kau? Semua orang tahu kalau aku adalah orang paling setia di galaksi bima sakti ini."

Sejenak Darwin bertanya-tanya mengapa Mr. Jones dapat lolos dari jebakannya. Padahal Detektif itu tidak menunjukkan tanda-tanda curiga selama jamuan minum teh. Dia begitu fokus kepada gerak-gerik orang tuanya, menikmati bagaimana narkoba milik Nigel bekerja pada orang dewasa. Ingatan di kepalanya berputar kembali ke belakang, tepatnya pada waktu jamuan minum teh. Darwin tersadar bahwa dirinya terlalu larut dalam suasana sehingga Mr. Jones lepas dari kendali.

"Jangan banyak bicara!" seru Mr. Jones, jemari kecilnya menekan pelatuk pistol. "Michael Jackson juga tahu apa yang sedang kalian rencanakan."

"Bukannya dia sudah meninggal?" timpal Darwin sambil menirukan gaya ikonik Michael Jackson.

Bunyi letusan tembakan memecahkan ketegangan pada malam itu, Mr. Jones tampak tidak tahan untuk menunjukkan taringnya. Dia melepaskan satu peluru ke langit-langit hingga membuat Darwin dan Arabella menunduk ketakutan.

Melihat Mr. Jones bertindak semakin bengis, Darwin nyaris buang air kecil di celana. Terlebih cengkraman kuat Arabella pada lengannya semakin membuatnya susah bergerak dan bernapas. Seumur hidup belum pernah ia berhadapan dengan senjata mematikan selain pisau cukur. Apalagi pistol ditodongkan langsung oleh Mr. Jones yang kejamnya tidak kenal ampun. Dari kabar yang beredar, Mr.Jones sudah membunuh lebih dari puluhan orang.

"Begini saja, aku tidak akan menembak kepala kosong kalian berdua asalkan kalian menuruti semua perintahku," gumam Mr. Jones. "Mari kita bekerja sama agar tidak ada yang terluka."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 06, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Arabella & The Waterhouse FamilyWhere stories live. Discover now